🔥 Diskusi Menarik

bagaimana cara mengatasi aank sy sdh deaasa marahnarah terus seperti

bagaimana cara mengatasi aank sy sdh deaasa marahnarah terus seperti anak kecil

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1
2

2 komentar

Halo Desi Arisandi, terima kasih untuk pertanyaannya.


Marah merupakan salah satu bentuk emosi sebagai respon yang muncul akibat situasi yang dialami oleh seseorang. Munculnya emosi marah tersebut adalah hal yang wajar, sehingga perlu diekspresikan secara tepat, serta pada orang dan situasi yang tepat.


Mengenali/ menyadari emosi yang dirasakan, lalu validasi emosi tersebut. Sampaikan secara asertif. Lalu melakukan relaksasi pernapasan sampai anda merasa tenang dan rileks. Dengan kondisi tenang, anda dapat berpikir lebih jernih untuk mempertimbangkan kembali keputusan anda merespon dengan marah yang meledak-ledak. Selain itu, anda juga dapat berhitung mundur dan melakukan self-talk untuk mencoba tetap tenang dalam merespon. Anda juga dapat menjalani pola hidup sehat, seperti berolahraga, asupan nutrisi yang tercukupi, pola tidur yang cukup sehingga akan membantu untuk menstabilkan kondisi emosi anda. Anda dapat mendengarkan musik relakasi, atau menuliskan situasi yang memicu emosi marah anda pada jurnal harian secara berkala, sehingga anda dalam melihat secara objektif apakah hal tersebut perlu direspon dengan marah yang berlebihan atau tidak.


Jangan ragu untuk berkonsultasi langsung ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

4 minggu yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Menghadapi anak yang sering marah dan berbicara kasar memang bisa menjadi tantangan bagi orang tua. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda coba untuk mengatasi situasi ini dengan lebih efektif:
  1. Hindari Reaksi Berlebihan: Ketika anak berbicara kasar, penting untuk tidak bereaksi secara berlebihan. Jika Anda marah atau jengkel, anak mungkin merasa bahwa ia berhasil mendapatkan perhatian Anda. Cobalah untuk tetap tenang dan tidak terbawa emosi.

  2. Tanyakan Alasan di Balik Perilaku: Ajak anak untuk berbicara tentang perasaannya. Anda bisa bertanya, “Apa yang kamu rasakan sampai berkata begitu?” Ini dapat membantu anak memahami emosinya dan mengungkapkan apa yang sebenarnya ia rasakan. Mungkin ia merasa frustrasi atau tidak setuju dengan sesuatu.

  3. Jelaskan Bahwa Berbicara Kasar Itu Tidak Baik: Sampaikan kepada anak bahwa kata-kata kasar tidak pantas dan bisa menyakiti orang lain. Beritahu bahwa bahasa tersebut adalah bentuk kekerasan verbal dan tidak boleh ditiru.

  4. Bangun Rasa Empati: Ajak anak untuk memikirkan perasaan orang lain. Misalnya, tanyakan, “Bagaimana perasaanmu jika seseorang berkata kasar padamu?” Ini dapat membantu anak memahami dampak dari kata-katanya terhadap orang lain.

  5. Ajarkan Cara Mengelola Emosi: Bantu anak untuk mengenali dan mengelola emosinya. Anda bisa mengajarkan teknik pernapasan untuk menenangkan diri saat marah. Misalnya, tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan.

  6. Hindari Konten Kekerasan: Jauhkan anak dari tontonan atau bacaan yang mengandung unsur kekerasan. Alihkan perhatian mereka ke aktivitas yang lebih positif, seperti membaca buku atau bermain permainan edukatif.

  7. Berikan Larangan yang Logis: Saat melarang anak melakukan sesuatu, berikan alasan yang jelas dan logis. Ini membantu anak memahami mengapa mereka tidak boleh melakukan hal tersebut.

  8. Terapkan Disiplin dengan Lembut: Jika anak melanggar aturan, terapkan disiplin dengan cara yang lembut. Hindari hukuman yang keras, karena ini bisa membuat anak merasa lebih tertekan.

  9. Fokus pada Kelebihan Anak: Setelah membantu anak mengelola emosinya, bantu mereka untuk mengembangkan kelebihan yang dimiliki. Libatkan mereka dalam kegiatan yang dapat meningkatkan kreativitas dan kecerdasan mereka.

Dengan pendekatan yang penuh kasih dan pengertian, Anda dapat membantu anak belajar mengelola emosinya dengan lebih baik. Ingatlah bahwa proses ini memerlukan waktu dan kesabaran. Jika Anda merasa perlu, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional yang berpengalaman dalam bidang ini. Semoga langkah-langkah ini bermanfaat bagi Anda dan anak.

1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan