Anxiety disorder

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.

Keluhan fisik yang anda alami tidak terlepas dari kecemasan yang muncul saat itu. Perlu diketahui bahwa kondisi fisik dan psikologis adalah kedua hal yang saling terkait dan saling mempengaruhi. Oleh karena itu, apabila terjadi permasalahan pada psikologis seseorang, maka akan mempengaruhi kondisi fisiknya, begitupun sebaliknya. Tingkat kecemasan yang mulai menurun, maka secara perlahan gejala lainnya juga akan menurun. Tentunya penurunan gejala tersebut membutuhkan proses, sehingga berikan waktu pada diri untuk menjalani prosesnya agar tidak menimbulkan kecemasan baru.

Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta yang akan terjadi atau kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional. Lakukan relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Dengan mempertahankan kebiasaan merespon sesuatu dengan berpikir ketakutan akan hal yang belum terjadi, maka kebiasaan tersebut akan bertahan dan intensitasnya bisa saja meningkat sehingga mempengaruhi konsentrasi, performa dan kondisi fisik anda, serta kehidupan sehari-hari anda lainnya. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.