Permisi dok mau nanya jadi saya melakukan hubungan intim dengan pasangan saya tanggal 13 bulan ini dok,saya tidak sampai keluar dok,apakah besar ke
... Lihat LainnyaTanda kehamilan
Hallo dok, saya mau tanya kan terakhir saya haid tgl 2 Maret sampai sekarang belum haid, pas telat saya tes masih garis dua samar, tp Stlh itu kluar darah muda sehari dan hari kedua flek coklat, Stlh usg masih kelihatan kantung kecil sekali dan waktu itu Stlh usg tespek lho negatif, dan setelah dua minggu saya kembali usg tidak terlihat apa”dok, tp saya sudah mengalami tanda”kehamilan, trus yang saya bingungkan skrg mengapa keluar darah muda tp kecoklatan sedikit ya apakah wajar?
1 komentar
Terbaru
Hallo Linda dwi Astuti, terima kasih atas pertanyaan nya.
Wajar jika seorang wanita mengalami bercak perdarahan setelah berhubungan seksual saat hamil atau setelah menjalani tes internal yang dilakukan oleh dokter kandungan maupun bidan.
Selain itu, perdarahan lainnya mungkin sama sekali tidak berhubungan dengan kehamilan dan masih tergolong normal yaitu:
Perdarahan masih dianggap normal jika darah yang keluarnya hanya sedikit, kadang berupa flek saat hamil, mirip seperti bercak perdarahan yang dialami awal atau akhir menstruasi.
Warna perdarahan saat hamil dapat bervariasi, mulai dari merah muda, merah tua, hingga kecokelatan (warna darah kering) — tetapi tidak pernah berwarna merah terang.
Kebanyakan perdarahan saat hamil terjadi antara minggu kelima dan delapan dan dalam kebanyakan kasus, berlangsung tidak lebih dari tiga hari.
Mengutip dari American College of Obstetrician and Gynecologists (ACOG), flek atau bercak darah bisa terjadi 1-2 minggu setelah pembuahan. Ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel di lapisan rahim.
Dikutip dari NHS, keluar darah saat hamil yang disebabkan karena keguguran biasanya akan disertai dengan kram perut dan sakit di bagian bawah perut.
Selain itu, kondisi ini juga biasanya terjadi lebih berat dan lebih banyak, juga kadang terdapat gumpalan darah yang keluar bersamaan dengan perdarahan.
Selain karena keguguran, perdarahan saat kehamilan awal juga bisa disebabkan oleh kehamilan ektopik alias kehamilan di luar kandungan.
Kehamilan ektopik terjadi saat telur yang telah dibuahi sperma menempel pada tempat lain selain rahim, biasanya di tuba falopi (saluran yang menghubungkan indung telur dan rahim).
Dalam Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan dari Kementerian Kesehatan, perdarahan sebagai tanda keguguran memiliki beberapa jenis, yaitu:
Keguguran iminens (abortus iminens)
Jenis keguguran yang satu ini ditandai dengan darah yang keluar sedikit. Selain itu, keguguran jenis ini biasanya disertai dengan intensitas nyeri perut yang tidak terlalu sakit.
Keguguran (abortus) iminens artinya ancaman abortus yang terjadi diusia kehamilan <20 minggu.
Keguguran insipiens (abortus insipiens)
Pada jenis keguguran insipiens, perdarahan terjadi cukup banyak dengan rasa sakit di perut yang cukup hebat di usia kurang dari 20 minggu.
Anda perlu segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan selanjutnya.
Keguguran inkomplit (abortus inkomplit)
Abortus inkomplit adalah kondisi keguguran yang kehamilannya tidak bisa dilanjutkan kembali karena sebagian janin sudah keluar dari rahim.
Keguguran komplit (abortus komplit)
Mirip dengan keguguran inkomplit, keguguran komplit juga menyebabkan kehamilan tidak bisa dilanjutkan kembali.
Perbedaannya, di kondisi ini seluruh janin sudah keluar dari rahim. Untuk mengetahui dengan pasti, perlu dilakukan pemeriksaan dokter kandungan dan USG.
(https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/perdarahan-saat-hamil-jenis/)
Mungkin ibu mengalami keguguguran karena keluar darah banyak. Tp untuk memastikan nya perlu dilakukan usg abdomen.
hellosehat.com