Permisi dok
Mau tanya dok istri saya hamil jalan 2 mnggu. Tapi ada keluar darah apa itu penyebabnya dok? Mohon solusinya.
Mau tanya dok istri saya hamil jalan 2 mnggu. Tapi ada keluar darah apa itu penyebabnya dok? Mohon solusinya.
1 komentar
Terbaru

Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Hallo Redo saputra, terima kasih atas pertanyaan nya.
Perdarahan saat hamil, terutama pada trimester pertama, sangat umum terjadi. Mengutip dari American College of Obstetrician and Gynecologists (ACOG), perdarahan saat hamil muda terjadi pada 15-25 persen wanita. Akan tetapi, kondisi ini bisa menjadi tanda berbagai komplikasi berbahaya.
Wajar jika seorang wanita mengalami bercak perdarahan setelah berhubungan seksual saat hamil atau setelah menjalani tes internal yang dilakukan oleh dokter kandungan maupun bidan.
Selain itu, perdarahan lainnya mungkin sama sekali tidak berhubungan dengan kehamilan dan masih tergolong normal yaitu:
Perdarahan masih dianggap normal jika darah yang keluarnya hanya sedikit, kadang berupa flek saat hamil, mirip seperti bercak perdarahan yang dialami awal atau akhir menstruasi.
Warna perdarahan saat hamil dapat bervariasi, mulai dari merah muda, merah tua, hingga kecokelatan (warna darah kering) — tetapi tidak pernah berwarna merah terang.
Kebanyakan perdarahan saat hamil terjadi antara minggu kelima dan delapan dan dalam kebanyakan kasus, berlangsung tidak lebih dari tiga hari.
Mengutip dari American College of Obstetrician and Gynecologists (ACOG), flek atau bercak darah bisa terjadi 1-2 minggu setelah pembuahan. Ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel di lapisan rahim.
Adapun penyebab perdarahan saat hamil yang tidak normal termasuk:
1. Vasa previa
Vasa previa merupakan komplikasi kehamilan dengan kondisi pembuluh darah dari tali pusat berada di selaput ketuban dan dekat mulut rahim bagian dalam.
2. Bayi meninggal dalam kandungan (stillbirth)
Kondisi bayi meninggal dalam kandungan (stillbirth) ditandai dengan perdarahan saat hamil. WHO menyebutkan, stillbirth terjadi pada bayi di usia 28 minggu atau lebih tanpa ada tanda kehidupan dari janin.
3. Rahim robek (uterine rupture)
Ini merupakan kondisi rahim robek saat persalinan dan dipicu oleh perdarahan dan terjadi secara tiba-tiba. Ketika mengalami hal ini, perut terasa sangat nyeri ditandai dengan jeda kontraksi secara tiba-tiba.
4. Luka pada serviks
Perdarahan di masa kehamilan juga bisa disebabkan oleh trauma serviks. Hal ini terjadi tiba-tiba dan biasanya disebabkan karena hubungan seksual.
5. Plasenta previa
Terkadang plasenta menanamkan dirinya sendiri sangat rendah di bawah dinding rahim atau kadang-kadang tepat di atas leher rahim sehingga mengganggu proses persalinan.
6. Solusio plasenta
Solusio plasenta atau pelepasan plasenta adalah kondisi serius di mana plasenta sebagian atau seluruhnya terpisah dari rahim sebelum bayi lahir.
7. Perdarahan saat hamil sebagai tanda persalinan
Dikutip dari NHS, keluar darah saat hamil yang disebabkan karena keguguran biasanya akan disertai dengan kram perut dan sakit di bagian bawah perut.
(https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/perdarahan-saat-hamil-jenis/)
Bila perdarahan sedikit dan berlangsung hanya beberapa jam atau 1 sampai 2 hr saja mungkin menempel nya sel telur, bila darah yg keluar semakin banyak dan disetai kram perut bagian bawah di takut kan tanda keguguran. Periksakan lebih lanjut ke dokter kandungan untuk penyebab lebih pasti nya.
hellosehat.com