Permisi dok mau nanya jadi saya melakukan hubungan intim dengan pasangan saya tanggal 13 bulan ini dok,saya tidak sampai keluar dok,apakah besar ke
... Lihat LainnyaHamil anak ke 5
dok saya mau bertanya apakah bahaya hamil ke 5 di usia 26 tahun? Baru 8 bulan lalu saya melahirkan dan sekarang saya hamil lagi
1 komentar
Terbaru
Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.
Jarak kehamilan ternyata mempengaruhi kesehatan janin maupun ibu. Jarak antara dua kehamilan yang terlalu dekat dapat menimbulkan komplikasi serius pada kehamilan maupun proses kelahiran. World Health Organization (WHO) dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa jarak antar-kehamilan sebaiknya 2 hingga 3 tahun. Jika kurang dari dua tahun, maka bisa berdampak buruk bagi kesehatan ibu maupun janin.
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar-kehamilan yang hanya kurang dari 12 bulan, dapat meningkatkan risiko kematian pada sang ibu.
Selain itu, penelitian juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi perdarahan pascapersalinan.
Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru.
Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari-ari dari kelahiran yang sebelumnya belum meluruh atau mengelupas seluruhnya, dan hal tersebut akan meningkatkan risiko komplikasi pada kehamilan yang baru.
Lanjutkan Membaca
Selain itu, menurut teori bahwa ibu yang proses kelahiran sebelumnya dengan cara operasi sesar, masih terdapat plasenta yang melekat pada diding rahim bagian bawah dan dapat menutupi leher rahim ibu.
Hal ini dapat menimbulkan radang saluran genital, menyebabkan proses kelahiran sulit dilakukan, dan menimbulkan perdarahan.
Kelahiran mati dapat terjadi akibat rahim dan fungsi tubuh ibu yang belum siap untuk menunjang kehidupan janin yang baru.
Ketika janin yang baru tumbuh dan berkembang, tubuh tidak dapat memberikan pasokan makanan dan mempersiapkan kebutuhan janin secara maksimal.
Oleh karena itu, terjadi kelahiran kematian. Kecacatan serta pertumbuhan dan perkembangan janin yang tidak optimal juga dapat disebabkan karena hal tersebut.
Untuk menurunkan risiko yang terjadi saat kehamilan, kelahiran, maupun gangguan proses tumbuh kembang anak, maka anjuran jarak antar-kelahiran adalah minimal 24 bulan dan maksimal 5 tahun setelah kehamilan yang terakhir.
WHO menyatakan bahwa waktu yang paling ideal untuk jarak kehamilan yaitu 3 tahun. Dengan begitu, ibu dapat memberikan ASI eksklusif pada anak yang lahir sebelumnya dan menjamin kecukupan gizinya dengan pemberian ASI.
(https://hellosehat.com/kehamilan/perawatan-ibu/kesehatan-mental-ibu/jarak-kehamilan-dekat-berisiko-pada-kesehatan-ibu-dan-bayi/)
hellosehat.com