Tuan anang

Halo. Terima kasih atas pertanyaannya.

Pada kasus gigi nyeri yang mana biasanya penyebabnya adalah bakteri, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengananinya.

Bakteri yang pada lubang gigi selain membuat gigi menjadi rapuh dan menyebabkan bau mulut, juga bisa menghasilkan nanah sehingga gusi menjadi tampak bengkak.

Rasa nyeri yang dirasakan juga menunjukkan bahwa infeksi sedang terjadi aktif.

Sehingga konsumsi antibiotik sebagai antibakteri dinilai perlu untuk dikonsumsi untuk melawan bakteri selan pereda nyeri seperti Mefinal.

Pastikan tetap konsumsi antibiotik sesuai dosis hingga habis untuk mencegah kondisi resisten antibiotik.

Apabila tubuh menjadi resisten dengan antibiotik, selanjutnya tubuh menjadi kebal terhadap obat tersebut, sehingga akan menyulitkan pemberian obat tersebut di waktu selanjutnya.

Perlu diingat bahwa konsumsi obat seperti antibiotik dan pereda nyeri hanya akan meredakan gejala secara sementara.

Dan saat ini penggunaan antibiotik juga sudah dibatasi agar tepat guna dan tidak berlebihan.

Perhatikan efek obat yang dikonsumsi, baik pereda nyeri maupun antibiotik. Bibir yang bengkak merupakan salah satu tanda alergi, sehingga penggunaannya harus dihentikan segera agar tidak membahayakan.

Segera periksakan kondisi ke dokter gigi agar dokter dapat memberikan perawatan dengan tepat dan optimal.

Selanjutnya, perawatan saluran akar mungkin akan dibutuhkan apabila lubang sudah mencapai saraf. Namun apabila gigi dinilai sudah tidak dapat dipertahankan, pencabutan mungkin akan dilakukan.

Tidak perlu khawatir untuk melakukan pencabutan gigi, karena justru apabila tidak dilakukan tatalaksana pencabutan, seringkali akan menimbulkan masalah lebih serius seperti nyeri hebat berulang, gusi yang semakin bengkak, hingga infeksi yang meluas.

Rontgen gigi juga biasanya akan dilakukan untuk menegakkan diagnosa. Tetap jaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi 2x sehari pagi dan malam hari.