🔥 Diskusi Menarik

Mulut pahit

Hallo selamat malam dok.

Sya mau tanya bagaimana cara kita mengatasi mulut pahit, dan tidak ada napsu makan, serta untuk muntahpun susah.

Cara penananganannya gimama yah dok.

Trimakasi🙏🙏🙏




Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
111
1
3

3 komentar

Dok'Saya lagi Hamil Mual Terus, Mulut Saya Pahit Makan Apa Saja Nda Enak Pengen Keluarin Semua Makan, Mohon Solusinya Dok

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Kemungkinan keluhan yang anda rasakan karena GERD. Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan refluks asam lambung berulang dalam jangka panjang. Refluks asam lambung merupakan kondisi ketika asam lambung mengalir naik kembali menuju kerongkongan. Asam lambung yang naik dapat mengikis dan menyebabkan iritasi pada bagian dalam kerongkongan. Akibatnya, timbullah sensasi nyeri ulu hati yang terasa panas seperti terbakar juga pada tenggorokan (heartburn), serta rasa asam pada mulut. Setiap orang dapat memproduksi asam lambung dalam jumlah yang bervariasi. Akan tetapi, laju produksinya cenderung meningkat setelah makan karena asam diperlukan untuk proses pencernaan. Asam lambung lalu akan menurun lagi dengan segera.Meski begitu, kenaikan asam lambung juga dapat menjadi pertanda adanya gangguan pada pencernaan jika terjadi sering atau berulang-ulang. Inilah yang dimaksud dengan penyakit refluks gastroesofagus alias GERD. Refluks kenaikan asam lambung dapat digolongkan sebagai GERD ringan jika terjadi sekitar 2 – 3 kali dalam seminggu. Kondisi sudah termasuk berat jika asam lambung naik hingga minimal seminggu sekali.


Secara garis besar, gejala gastroesophageal reflux disease (GERD) yakni sebagai berikut.

- Merasa seperti ada makanan yang tersangkut di dalam kerongkongan, sulit menelan, serta cegukan.

- Mengalami sensasi panas seolah terbakar di dada (heartburn), yang bisa menyebar sampai ke leher.

- Sakit atau nyeri pada ulu hati.

- Timbul rasa asam atau pahit di mulut.

- Ada cairan atau makanan yang naik dari dalam perut ke bagian mulut.

- Masalah pernapasan, seperti batuk kronis dan asma.

- Suara serak.

- Sakit tenggorokan.


Langkah pertama yang biasanya dilakukan untuk mengobati penyakit GERD yakni konsumsi obat. Jika pemakaian obat tidak memberikan hasil, dokter biasanya akan menyarankan prosedur tertentu untuk mengatasi masalah langsung pada lambung.

1. Konsumsi obat-obatan tanpa resep -> Sebagian besar obat GERD bekerja dengan mengurangi jumlah asam yang dihasilkan oleh lambung. Selain itu, di bawah ini beberapa jenis pilihan obat-obatan yang dijual bebas (OTC) lainnya untuk mengobati GERD.

a. Antasida -> Obat ini berguna untuk menetralisasi asam yang ada dalam lambung dengan bantuan bahan kimia alkali. Sifat basa dari obat antasida akan meningkatkan pH lambung dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada lambung akibat paparan asam. Namun, konsumsi obat antasida saja tidak cukup untuk memulihkan kerongkongan yang meradang akibat asam lambung. Anda juga tidak boleh mengonsumsinya terlalu sering karena bisa menimbulkan efek samping berupa diare, sembelit, serta gangguan ginjal.

b. Obat-obatan untuk mengurangi jumlah asam -> Obat-obatan yang termasuk dalam kategori ini yakni H-2 receptor blocker. Obat ini dapat mengurangi jumlah asam lambung dengan menghambat kerja sel-sel penghasil asam lambung. Contoh obat yang termasuk golongan H-2 receptor blocker:

- cimetidine,

- famotidine,

- nizatidine, dan

- ranitidine.

Perlu diketahui bahwa kerja H-2 receptor blocker tidak secepat obat antasida. Meski begitu, H-2 receptor blocker termasuk obat GERD yang cukup efektif karena membantu mengurangi produksi asam lambung dalam waktu yang cukup lama, yakni hingga 12 jam.

c. Obat-obatan untuk menghambat produksi asam lambung -> Penghambat pompa proton (PPI) termasuk ke dalam golongan obat yang berfungsi sebagai penghambat produksi asam. Tak hanya itu, PPI juga membantu memulihkan kondisi kerongkongan yang mengalami iritasi akibat paparan asam terus-menerus.. Obat PPI untuk mengatasi GERD merupakan obat penghambat produksi asam yang lebih kuat ketimbang H-2 receptor blocker. Contoh obat PPI yang dijual bebas antara lain lansoprazole dan omeprazole.


Apabila anda mengeluh muntah darah maka sebaiknya anda dilakukan pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi oleh gastroenterologist. Apabila gejala anda tidak membaik dengan pengobatan maka anda dapat berkonsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi.


Sekian dan Terima Kasih

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Mulut pahit, hilangnya napsu makan, dan kesulitan muntah dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain:
  1. Gangguan pencernaan: Mulut pahit dan hilangnya napsu makan dapat terkait dengan gangguan pencernaan seperti GERD (gastroesophageal reflux disease), gastritis, atau gangguan hati. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.

  2. Infeksi mulut atau gigi: Infeksi pada mulut atau gigi seperti radang gusi atau infeksi gigi dapat menyebabkan rasa pahit dan mengganggu napsu makan. Penting untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan menyikat gigi secara teratur dan berkumur dengan air garam hangat. Jika gejala tidak membaik, sebaiknya periksakan ke dokter gigi.

  3. Efek samping obat: Beberapa obat dapat menyebabkan mulut pahit dan hilangnya napsu makan sebagai efek sampingnya. Jika Anda sedang mengonsumsi obat tertentu dan mengalami gejala ini, bicarakan dengan dokter atau apoteker Anda untuk mencari alternatif obat atau penyesuaian dosis.

Untuk mengatasi mulut pahit dan hilangnya napsu makan, Anda dapat mencoba beberapa langkah berikut:

  1. Menjaga kebersihan mulut: Sikat gigi secara teratur, gunakan benang gigi, dan berkumur dengan air garam hangat untuk membantu menjaga kebersihan mulut dan mengurangi rasa pahit.

  2. Hindari makanan dan minuman yang dapat memperburuk gejala: Hindari makanan dan minuman yang pedas, asam, berlemak, atau beralkohol, karena dapat memperburuk rasa pahit dan mengganggu pencernaan.

  3. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi: Pilih makanan yang sehat dan bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein sehat, untuk menjaga keseimbangan nutrisi tubuh.

  4. Minum cukup air: Pastikan Anda terhidrasi dengan baik dengan minum cukup air setiap hari.

Jika gejala tidak membaik atau semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.