🔥 Diskusi Menarik

Mulut

Dok,saya punya masalah mulut yg selalu keluar darah dr sela2 gusi,tpi tdak ada efek rasa sakit saat darah kluar, biasanya klo mau meludah itu sya Bru sadar ada drah kluar,cuma sedikit kluarnya,mohon penjelasannya dok, terimakasih

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Kemungkinan besar ludah anda selalu berdarah akibat gusi anda yang berdarah. Berikut adalah beberapa penyebab gusi berdarah :

1. Jarang sikat gigi -> Jika Anda jarang menggosok gigi, lapisan plak yang menutupi permukaan gigi akan makin menebal dan mengeras. Plak tersebut kemudian membentuk karang gigi. Adanya karang gigi menyebabkan peradangan pada gusi. Peradangan yang terjadi membuat gusi menjadi bengkak, kemerahan, dan mudah berdarah. Untuk mencegah plak dan karang gigi, para ahli menyarankan agar Anda rajin menyikat gigi setidaknya dua kali sehari. Lakukan aktivitas ini selama dua menit dengan metode yang benar.

2. Menyikat gigi terlalu keras -> Banyak orang menilai bahwa menyikat gigi dengan keras lebih efektif menghilangkan plak. Padahal, cara tersebut malah akan berdampak buruk bagi gigi dan gusi. Gusi merupakan jaringan yang lunak dan tipis. Benturan dan gesekan yang terjadi saat Anda menggosok gigi terlalu keras dapat memicu perdarahan. Untuk menghilangkan plak, Anda cukup menerapkan teknik menyikat gigi yang benar. Jangan lupa juga menggunakan sikat gigi berbulu lembut agar tidak melukai gusi.

3. Teknik flossing yang tidak tepat -> Pemakaian benang gigi alias flossing memang dapat membantu membersihkan kotoran di sela gigi. Namun, jika Anda tidak melakukannya dengan tepat, aktivitas ini bisa menjadi penyebab gusi berdarah. Biasanya, perdarahan terjadi saat Anda menarik atau menggosokkan benang pada sela gigi dengan terlalu kencang. Apabila mengenai gusi, gesekan tersebut akan memicu perdarahan. Untuk melakukan flossing yang benar, Anda cukup menarik benang secara perlahan. Begitu juga saat melepas benang, lakukan dengan lembut dan tidak terburu-buru.

4. Kebiasaan merokok -> Rokok mengandung racun dan bahan kimia berbahaya. Kandungan tersebut dapat memicu pertumbuhan bakteri jahat dalam mulut. Akibatnya, gusi Anda akan jadi lebih mudah terkena infeksi. Gusi yang infeksi rentan mengalami peradangan, pembengkakan, dan perdarahan. Agar terhindar dari masalah gusi, segera hentikan kebiasaan merokok. Pastikan juga Anda menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik.

5. Kekurangan vitamin C dan K -> Vitamin C membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Sementara itu, vitamin K dibutuhkan tubuh untuk proses pembekuan darah. Tanpa asupan keduanya, gusi akan lebih mudah mengalami perdarahan. Perdarahan bahkan bisa terjadi walaupun hanya dari luka gores kecil. Untuk mengurangi risikonya, pastikan kedua asupan vitamin tersebut terpenuhi. Anda bisa mengonsumsi makanan seperti jeruk, jambu biji, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan.

6. Gingivitis -> Gingivitis atau radang gusi merupakan penyebab utama gusi sering berdarah. Selain itu, peradangan yang terjadi juga membuat gusi terasa nyeri, ngilu, dan bengkak. Radang gusi disebabkan oleh penumpukan plak yang menutupi permukaan gigi. Plak yang menumpuk akan mengeras dan berubah menjadi karang gigi. Karang gigi inilah yang kemudian memicu peradangan pada gusi. Akibatnya, jaringan gusi dan sekitarnya lebih mudah mengalami perdarahan.

7. Periodontitis -> Periodontitis merupakan infeksi serius yang merusak jaringan gusi dan tulang penyokong gigi. Kondisi ini terjadi akibat gingivitis yang tidak tertangani. Tak hanya membuat gusi rentan berdarah, periodontitis dapat menyebabkan komplikasi serius. Selain gigi copot, penyakit ini meningkatkan risiko penyakit jantung hingga stroke. Maka dari itu, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami radang gusi. Dengan begitu, penanganan bisa diberikan sebelum kondisi Anda bertambah parah.

8. Perubahan hormon -> Perubahan hormon estrogen dan progesteron selama masa hamil, puber, atau menstruasi dapat meningkatkan aliran darah ke gusi. Hasilnya, jaringan gusi jadi lebih mudah berdarah. Selain itu, perubahan hormon selama kehamilan bisa melemahkan sistem imun. Akibatnya, ibu hamil rentan sakit gigi dan gusinya lebih mudah mengalami infeksi. Seperti yang telah disebutkan, infeksi pada gusi dapat memicu perdarahan. Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menyebut, risiko ini biasanya meningkat pada trimester awal kehamilan.

9. HIV/AIDS -> Para ahli menyebutkan, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) lebih berisiko mengalami masalah gigi dan mulut. Kondisi yang sering dialami ODHA yakni gusi berdarah, gingivitis, herpes mulut, hingga karies gigi. Risikonya akan semakin meningkat ketika pengidapnya tidak bisa merawat gigi dengan baik. Masalah gigi dan mulut tentu akan lebih rentan terjadi. Selain karena sifat penyakit yang melemahkan sistem imun, efek pengobatannya pun menimbulkan dampak serupa. Akibatnya, tubuh pengidap HIV/AIDS akan lebih sulit melawan infeksi.

10. Diabetes -> Gusi yang sering bengkak dan berdarah bisa menjadi pertanda penyakit diabetes. Penyakit ini membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit gusi. Kadar gula darah yang tinggi melemahkan sistem imun untuk melawan bakteri dalam mulut. Alhasil, bakteri dalam plak gigi lebih mudah menyebabkan peradangan dan infeksi gusi. Diabetes juga dapat memperburuk sirkulasi darah. Kondisi tersebut menghambat suplai darah kaya oksigen ke gusi sehingga membuatnya lebih rentan terinfeksi.

11. Gangguan pembekuan darah -> Riwayat penyakit terkait gangguan pembekuan darah meningkatkan risiko perdarahan pada gusi. Bahkan, goresan kecil saja dapat membuat Anda mengalami perdarahan yang parah. Beberapa penyakit gangguan pembekuan darah yang dapat menjadi pemicunya, antara lain:

- leukimia (kanker darah),

- hemofilia, dan

- trombositopenia.

12. Efek konsumsi obat tertentu -> Konsumsi obat antikejang, pengendali tekanan darah, antihistamin, dan antidepresan dapat menyebabkan mulut kering. Kondisi tersebut akan membuat gusi lebih mudah berdarah. Untuk mengatasinya, Anda cukup memperbanyak konsumsi air putih. Selain itu, Anda juga bisa meminta dokter meresepkan obat lain yang tidak memengaruhi gusi.


Oleh sebab itu sebaiknya anda memeriksakan diri anda ke dokter gigi terlebih dahulu untuk dilihat apakah ada kelainan atau tidak pada gusi anda.


Sekian dan Terima Kasih

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya bukan dokter, tetapi saya akan mencoba memberikan beberapa informasi yang mungkin berguna.

Keluar darah dari sela-sela gusi tanpa rasa sakit bisa menjadi tanda adanya masalah pada gusi atau jaringan mulut lainnya. Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain:

  1. Gusi berdarah: Ini bisa disebabkan oleh penyakit gusi seperti gingivitis atau periodontitis. Penyakit gusi biasanya disebabkan oleh penumpukan plak bakteri di sekitar gigi. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat berkembang menjadi infeksi yang lebih serius.

  2. Luka pada gusi: Jika Anda secara tidak sengaja menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi yang kasar, itu bisa menyebabkan luka pada gusi dan mengakibatkan keluarnya darah.

  3. Gangguan pembekuan darah: Beberapa kondisi medis, seperti gangguan pembekuan darah atau penggunaan obat pengencer darah, dapat membuat gusi lebih rentan terhadap perdarahan.

  4. Kekurangan vitamin C atau K: Kekurangan vitamin C atau K dapat mempengaruhi kesehatan gusi dan menyebabkan perdarahan.

Saya sarankan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter gigi atau dokter umum untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin memerlukan tes tambahan untuk menentukan penyebab pasti dari keluarnya darah dari gusi Anda. Mereka juga dapat memberikan saran dan perawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah ini.

Semoga informasi ini membantu, tetapi ingatlah bahwa hanya dokter yang dapat memberikan diagnosis yang akurat berdasarkan pemeriksaan langsung.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.