Melawan Rasa Takut ke Dokter Gigi

Dulu saya takut sekali ke dokter gigi. Sedari kecil saya tidak pernah sekali pun ke dokter gigi. Urusan cabut gigi biasanya dilakukan oleh Bapak dengan cara memakai benang, lalu dicabut begitu saja.

Saya baru berani ke dokter gigi saat sudah mulai bekerja. Itu pun karena gigi geraham yang keropos dan rusak. Awalnya saya takut, takut harganya akan sangat mahal dan takut rasa sakit yang mungkin bakal saya alami. Saya tanya2 dulu ke beberapa teman soal pengalaman mereka cabut gigi di dokter gigi seperti apa, termasuk soal harga. Walaupun memakai asuransi kantor, tapi ada beberapa hal yang mungkin mengharuskan bayar sendiri.

Saat tiba di klinik gigi, mendengar suara desing mesin membuat saya waswas. Aduh bakal sakit nggak ya. Tapi saya buru-buru mengingatkan diri lagi bahwa gigi saya yang keropos ini harus segara dibersihkan karena menimbulkan bau mulut dan sakit gigi yang juga tidak nyaman. Lebih baik sakit sekali, lalu nyaman selanjutnya ketimbang menahan sakit yang kambuhan dan bau mulut yang bukan saja membuat saya tidak nyaman tp juga mungkin orang lain.

Akhirnya saya terus membulatkan tekad ke dokter gigi meskipun tangan basah karena grogi. Beruntung dokter giginya ramah dan mengobat saya dengan baik tnpa rasa sakit sama sekali. Sejak itu saya tidak lagi takut ke dokter gigi.

Urusan scalling dan sebagainya pun baru saya alami saat mulai bekerja. Setelah proses cabut gigi geraham yang sudah rusak itu, saya mulai mencoba berbagai perawatan gigi lainnya dengan dokter gigi yang berbeda-beda.

Pernah saya mencoba scalling gigi di salah satu klinik dekat rumah, dan rasanya saya tidak mau datang lagi. Dokter gigi itu telat selama 1 jam dari waktu janji konsul. Proses scalling juga terasa tidak nyaman, sakit, dan seringkali mengenai gusi, sehingga membuat saya makin kesal selama proses scalling berlangsung.

Saya masih ingin mencari dokter gigi atau klinik dental yang oke sehingga saya tidak merasa kesakitan saat melakukan scaling gigi. Sebab, scaling gigi kan merupakan perawatan rutin yang harus terus dilakukan.

#sharingwithHSAudy