🔥 Diskusi Menarik

Kelebihan air liur

Dok gimana caranya agar saya tidak sering meludah dan sakit pada saat menelan makanan

3
40k
1 komen

1 komentar

Halo Sria, terima kasih atas pertanyaan anda.


Hipersalivasi adalah kondisi yang diakibatkan oleh masalah kelenjar ludah yang berakibat produksi cairan saliva berlebih sehingga air liur dapat keluar dengan sendirinya tanpa disadari. Kondisi ini memang tidak secara langsung berbahaya, namun dapat mengganggu kepercayaan diri seseorang dan membuat rasa tidak nyaman. Produksi air liur berlebihan umumnya berkaitan dengan kondisi tertentu, seperti adanya infeksi bakteri pada mulut dan gusi sehingga timbul reaksi untuk menghilangkannya dari rongga mulut melalui air ludah. Hipersalivasi dapat terjadi secara akut maupun kronis tergantung penyebabnya.


penyebab air liur berlebih disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh seseorang untuk mengendalikan produksi ludah atau mengalami kesulitan menelan. Selain itu produksi air liur berlebihan atau hipersalivasi juga akan mengalami peningkatan begitu seseorang mengalami beberapa kondisi seperti di bawah ini.

- Gigi berlubang

- Refluks asam lambung

- Infeksi pada rongga mulut

- Sariawan

- Mengonsumsi obat penenang

- Terpapar racun

- Sedang hamil

- Cedera atau trauma pada rahang

- Infeksi serius, seperti tuberkulosis dan rabies

- Menggunakan gigi palsu


Produksi air liur berlebihan akan berhenti dan kembali normal begitu hal yang menyebabkannya yang hilang atau diobati. Sehingga ada berbagai cara mengatasi air liur berlebihan dengan terlebih dahulu mengetahui penyebabnya. Dokter akan mengenali kondisi hipersalivasi dengan berdiskusi tentang gejala dan kemungkinan kondisi kesehatan lain yang Anda alami berkaitan dengan penyebab hipersalivasi. Jika hipersalivasi berkaitan dengan masalah gigi berlubang dan infeksi pada gigi, maka sebaiknya Anda segera memeriksakan diri dan berkonsultasi ke dokter gigi.

1. Menyikat gigi menggunakan obat kumur -> Menyikat gigi dengan benar dan rutin merupakan salah satu cara mengendalikan hipersalivasi karena menimbulkan efek mengeringkan mulut. Hal serupa juga dapat ditemukan ketika Anda berkumur dengan menggunakan obat kumur yang mengandung alkohol.

2. Menggunakan obat-obatan dari dokter -> Hipersalivasi dapat ditangani dengan beberapa pengobatan medis, seperti glycopyrrolate dan scopolamine. Glycopyrrolate merupakan obat oral yang berfungsi sebagai penghambat impuls saraf ke kelenjar saliva sehingga mulut lebih sedikit memproduksi air liur. Sementara itu, scopolamine merupakan obat luar berbentuk plester atau patch yang ditempelkan di belakang telinga dan juga berfungsi sebagai penghambat impuls saraf ke kelenjar saliva. Sebagaimana jenis obat-obatan lain, kedua jenis pengobatan tersebut dapat menimbulkan efek samping, seperti pusing, jantung berdebar, gangguan berkemih, hiperaktivitas, mulut kering, hingga gangguan penglihatan.

3. Prosedur medis -> Dilansir dari jurnal American Academy of Family Physicians, suntik botox (botulinum toxin) tipe A yang disuntikkan ke kelenjar air liur dapat mengatasi hipersalivasi pada pasien dewasa. Efek pengobatan ini dapat bertahan sekitar lima bulan dan perlu perawatan berulang untuk jangka panjang. Kemudian tindakan operasi atau bedah pada kelenjar ludah juga dapat dilakukan dengan prosedur sederhana dan tidak memerlukan bius total. Sayangnya masalah air liur berlebih mungkin akan ditemui kembali setelah 18 bulan, di mana jaringan ini mulai tumbuh kembali. Ada pula opsi terapi radiasi yang direkomendasikan untuk penderita lanjut usia yang tidak dapat mengonsumsi obat-obatan tertentu dan berisiko apabila dilakukan tindakan operasi untuk mengobati masalah air liur berlebih.


Sekian dan Terima Kasih

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.