🔥 Diskusi Menarik

Hallo dok, saya inga mer

Hello dok, kanapa gigi saya goyang tapi tidak bisa di copot

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
29
2

2 komentar

Halo sobat sehat. Terima kasih atas pertanyaannya.


Kegoyangan gigi dapat disebabkan adanya gangguan pada jaringan periodontal sebagai jaringan pendukung gigi, meliputi gusi, ligamen, sementum, dan tulang alveolar. Gangguan tersebut dapat disebabkan adanya keradangan pada jaringan periodontal atau disebut Periodontitis, yang disebabkan banyak faktor, misalnya infeksi bakteri plak dan karang gigi, infeksi bakteri dari gigi berlubang yang tidak dirawat, sehingga infeksinya menyebar ke jaringan periodontal, adanya trauma mekanis misalnya pasca kecelakaan, jatuh, atau mengunyah makanan yang keras, dan banyak penyebab lainnya. Keradangan tersebut dapat diperparah jika terdapat keterlibatan penyakit sistemik, perubahan hormonal, atau kebiasaan buruk seperti merokok atau konsumsi minuman beralkohol.


Tindakan perawatan pada gigi yang goyang tidak boleh dilakukan sendiri dengan memaksa dilakukan pencabutan sendiri secara mandiri, karena meningkatkan resiko infeksi, resiko perdarahan dan resiko akar gigi yang patah, karena tentu akar gigi yang masih panjang tertanam di dalam tulang dan tidak mungkin dapat dicabut mandiri tanpa bantuan dokter gigi.


Tindakan yang tepat untuk gigi goyang tergantung dari tingkat keparahannya dan tidak selalu harus dicabut. Pada tingkat ringan-sedang dan apabila berdasarkan hasil pemeriksaan gigi masih dapat dipertahankan, akan dilakukan penghilangan faktor penyebab kegoyangan, misalnya perawatan pembersihan karang gigi, perawatan gigi berlubang, dan lain-lain sesuai kondisi masing-masing pasien dan kemudian dilanjutkan perawatan splinting, untuk mempertahankan dan menyetabilkan posisi gigi. Namun jika kegoyangan gigi sudah parah, dokter gigi baru akan merekomendasikan untuk dilakukan tindakan pencabutan gigi.


Tindakan pencabutan gigi pun sebaiknya dilakukan jika keradangan gigi tidak dalam kondisi akut. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya beberapa komplikasi atau resiko pencabutan gigi selama tindakan atau setelah tindakan dilakukan. Seperti perdarahan, tidak berjalannya obat anastesi/obat bius selama tindakan, atau bakterimia, yaitu kondisi dimana bakteri masuk ke peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh, sehingga mengakibatkan komplikasi yang fatal. Oleh sebab itu, jika gigi masih dalam kondisi keradangan dan infeksi akut, ditandai dengan gigi terasa sakit tajam cekot-cekot, walau sudah goyang, dokter gigi akan menunda pencabutan terlebih dahulu, dengan meredakan keradangan dan infeksi gigi Anda, yaitu dengan cara memberikan obat anti keradangan maupun antibiotik yang jenis dan dosisnya disesuaikan dengan kondisi Anda selama beberapa hari.


Saran saya, sebaiknya Anda dapat memeriksakan kondisi tersebut kembali dan berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter gigi Anda . Selain pemeriksaan klinis, jika diperlukan dokter gigi akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan lab atau pemeriksaan radiologis, untuk menegakkan diagnosa dan menentukan rencana perawatan yang komprehensif sesuai kondisi Anda.


Berikut hal-hal yang dapat diterapkan di rumah untuk mengurangi keluhan Anda :

  1. Tetap menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
  2. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dan bulu sikat yang lembut
  3. Sikat gigi dengan tekanan ringan dan dengan gerakan vertikal dari arah gusi ke gigi
  4. Gunakan benang gigi untuk membersihkan daerah sela antar gigi
  5. Dapat menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik non alkohol
  6. Istirahatkan gigi yang dikeluhkan dari gerakan mengunyah sementara waktu
  7. Konsumsi makanan yang halus dan lunak
  8. Hindari makanan/minuman yang terlalu panas/dingin/manis/asam untuk mengurangi rangsangan pada gigi
  9. Dapat mengkonsumsi obat Paracetamol atau Asam mefenamat sesudah makan, jika timbul rasa sakit Anda, namun sebelumnya pastikan Anda tidak memiliki alergi atau kondisi tubuh yang kontraindikasi terhadap obat tersebut


Demikian, semoga membantu.

2 minggu yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Gigi yang goyang namun tidak bisa dicopot bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Umumnya, gigi goyang terjadi karena akar gigi mulai terlepas dari gusi dan tulang penyokong rahang. Jika gigi Anda masih menempel kuat pada gusi, kemungkinan besar ada masalah yang mendasarinya, seperti penyakit gusi atau infeksi.

Penyebab gigi goyang bisa bervariasi, termasuk kebersihan gigi yang buruk, cedera pada gigi, atau kondisi medis tertentu. Jika gigi Anda goyang disertai dengan gejala seperti gusi bengkak, nyeri, atau gusi yang mudah berdarah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter gigi. Mereka dapat melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin merekomendasikan rontgen untuk menentukan penyebab pasti dari kondisi gigi Anda.

Penanganan untuk gigi goyang tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh penyakit gusi, perawatan seperti pembersihan gigi profesional atau prosedur lain mungkin diperlukan. Jika gigi goyang terlalu parah, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur seperti splinting untuk menyokong gigi tersebut.

Segera temui dokter gigi untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

2 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.