🔥 Diskusi Menarik

Keputihan bening seperti air

Dok apakah normal jika keputihan keluar seperti air bening tidak berbau,tidak gatal dan tidak menimbulkan gejala apapun,keputihan bening seperti air juga keluarnya sedikit dok kadang tidak keluar,itu penyebabnya apa dok,cara mencegahnya gimana dok?,saya satu bulan ini juga belum haid dok

0
42k
2 komen

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Mengutip dari NHS, keputihan encer, bening seperti air, dan teksturnya licin adalah kondisi yang normal. Biasanya, keputihan encer terjadi menjelang menstruasi dan bisa bertambah ketika Anda melakukan olahraga. Keputihan bening dan encer juga menjadi tanda Anda memiliki vagina yang sehat. Berdasarkan data dari BMJ Best Practice, setidaknya keputihan wanita sekitar 1-2 ml per hari. Cairan keputihan akan lebih banyak ketika kadar estrogen meningkat karena ovulasi, hamil, atau penggunaan pil KB. Pada kondisi sehat, keputihan memiliki peran penting untuk melembapkan dan melindungi vagina dari infeksi dan iritasi. Namun, bila warna keputihan bening disertai gejala lain, seperti gatal, nyeri, dan berbau, itu tanda ada masalah dengan kesehatan kewanitaan.


Berikut penjelasan seputar penyebab keputihan encer seperti air yang perlu Anda ketahui.

1. Masa ovulasi -> Salah satu penyebab Anda mengalami keputihan encer seperti air adalah masa ovulasi. Ovulasi biasanya terjadi di tengah siklus menstruasi, yakni kira-kira 14 hari sebelum hari pertama menstruasi. Menjelang masa subur atau ovulasi, Anda biasanya mengalami keputihan yang awalnya mirip putih telur. Seiring berjalannya waktu, tekstur dan warna keputihan berubah menjadi bening, encer, licin, dan elastis. Ini karena selama menjelang ovulasi, tubuh memproduksi lendir 30 kali lebih banyak setelah ovulasi.

2. Tanda hamil -> Ketika wanita sedang hamil, serviks (leher rahim) dan dinding vagina menjadi lebih lembut. Untuk melindungi janin dalam kandungan, tubuh memproduksi cairan keputihan agar terhindar dari infeksi. Mengutip dari Pregnancy, Birth, & Baby, infeksi bisa terjadi karena bakteri berjalan dan berpindah dari dalam vagina ke dalam uterus (rahim). Pada masa ini, Anda mengalami keputihan encer seperti air selama kehamilan agar bakteri tidak berpindah dan masuk ke dalam rahim. Saat minggu terakhir kehamilan, cairan keputihan yang keluar bisa berubah menjadi lebih tebal, berlendir, dan mengandung darah. Tidak perlu khawatir, ini adalah kondisi normal karena lendir yang ada di leher rahim keluar dan bersiap untuk melahirkan.

3. Peningkatan gairah seksual -> Saat gairah seksual wanita meningkat, keputihan cenderung berwarna bening dan encer seperti air. Kelenjar di vagina menghasilkan cairan tersebut untuk melumasi vagina dan bersiap untuk hubungan seksual. Keputihan sebagai tanda gairah seksual biasanya jernih, lembap, dan licin. Biasanya, kondisi ini hilang dalam hitungan jam.


Meski normal, keputihan encer seperti air membuat Anda tidak nyaman karena vagina terasa lembap dan basah. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar keputihan tidak semakin membuat risih.

- Memakai pantyliner untuk mencegah kebocoran pada celana dalam.

- Membilas vagina dari depan ke belakang saat buang air kecil.

- Hindari memakai celana ketat agar vagina bisa bernapas.

- Memakai pakaian menyerap keringat saat siang hari.

- Mengusap dan menepuk vagina sampai kering setiap selesai mandi.

- Hindari memakai tisu toilet yang berwarna dan beraroma.

- Tidak memakai sabun pembersih vagina.

Keputihan encer adalah tanda vagina Anda dalam keadaan normal dan tidak perlu khawatir selama tidak ada bau menyengat serta rasa gatal.


Itu sebabnya, penting untuk menjaga kesehatan organ kewanitaan Anda.

2 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Keputihan yang keluar seperti air bening, tidak berbau, tidak gatal, dan tidak menimbulkan gejala apapun umumnya merupakan keputihan yang normal. Keputihan ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Jumlah keputihan yang keluar bisa bervariasi, kadang-kadang sedikit dan kadang-kadang tidak keluar sama sekali. Cara mencegah keputihan yang tidak normal adalah dengan menjaga kebersihan area genital, menghindari penggunaan sabun atau produk pembersih yang keras, menghindari pakaian yang terlalu ketat atau berbahan sintetis, dan menghindari penggunaan produk kewanitaan yang mengandung bahan kimia yang keras. Namun, jika Anda belum mengalami menstruasi selama satu bulan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan menstruasi terlambat, seperti stres, perubahan berat badan, gangguan hormonal, atau kondisi medis tertentu. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan mungkin melakukan tes tambahan untuk menentukan penyebabnya. Jika Anda memiliki kekhawatiran atau gejala lain yang tidak normal, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
2 bulan yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.