🔥 Diskusi Menarik

Apakah stroke ringan bisa sembuh total

Dok. Saya wahyudi umur 46

Saya sempat terkena gejala sroke di tubuh sebelah kanan puji Tuhan nya mulut saya tidak sampai metot dan pelo kaki masih bisa jalan. Dok kondisi spt ini apakah bisa sembuh total. Saya mengidap penyakit Diabetes type 2, asam urat, kolesterol dan darah tinggi bagaimana cara menyembuhkan dan mengontrolnya jadi normal terima kasih

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
194
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Bukan hanya saat serangan terjadi, perawatan pasca stroke juga harus sangat diperhatikan. Sebab, pada fase pasca stroke, penderita banyak yang mengalami perubahan dari segi fisik maupun psikis. Semua perubahan tersebut wajib mendapat perhatian dan terapi yang tepat demi terjaganya kualitas hidup. Pilihan awal jika menderita stroke memang perawatan di rumah sakit. Setelah pasien dinyatakan oleh dokter dalam kondisi stabil, maka pasien bisa pulang ke rumah. Dari situ bukan berarti perawatan terhenti. Berikut ini adalah beberapa terapi yang perlu dilakukan pasien pasca stroke.

1. Fisioterapi -> Fisioterapi menjadi salah satu modal utama dalam pemulihan pasien pasca stroke. Terapi ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dapat dimulai 24–48 jam setelah kondisi pasien stabil. Sebagai contoh, pada pasien stroke yang mengalami kelumpuhan, yang perlu dilakukan adalah fisioterapi pada tangan dan kaki. Terapi ini dilakukan secara bertahap, mulai dari yang ringan hingga penggunaan beban bila memang diperlukan. Hal tersebut bertujuan untuk membantu memulihkan kekuatan dan menghindari kaku otot akibat kelumpuhan pasca stroke. Hal yang sama berlaku untuk pasien stroke yang mengalami penurunan penglihatan, gangguan berbicara, atau kemampuan menelan. Masing-masing kondisi pasca stroke harus ditangani secara khusus melalui metode fisioterapi yang tepat agar kemampuan pasien untuk menjalani hidup tetap dapat dipertahankan.

2. Pendampingan psikis -> Tidak hanya terapi fisik, pendampingan secara psikis juga harus dilakukan. Bukan tidak mungkin keterbatasan gerak, penurunan kemampuan wicara, dan berbagai gangguan kesehatan pasca stroke menjadi hambatan yang akan dihadapi sepanjang hayat. Kondisi tersebut tentu dapat menjadi “pukulan” bagi pasien, sehingga berpotensi menyebabkan stres hingga depresi. Kondisi ini juga bisa dirasakan orang-orang di sekitarnya yang turut merawatnya. Dalam hal ini, terapi kejiwaan dan dukungan dari keluarga terdekat mutlak diperlukan. Dukungan tersebut dapat berupa pendampingan saat melakukan kontrol ke dokter, fisioterapi, dan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Jika memang diperlukan, terapi kejiwaan oleh tenaga profesional juga dapat diberikan, apalagi jika stres atau depresi berat sudah terlanjur terjadi.

3. Pencegahan stroke berulang -> Setelah terapi fisik dan psikis, hal berikutnya yang harus dilakukan pasca stroke adalah melakukan langkah pencegahan agar stroke tak kembali menyerang. Langkah-langkah pencegahannya meliputi:

- Konsumsi obat yang diberikan dokter secara teratur

- Melakukan kontrol secara berkala

- Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang

- Berolahraga secara teratur sesuai arahan yang diberikan dokter

- Berhenti merokok dan minum alkohol

Selain hal-hal tersebut, pasien pasca stroke juga umumnya dilarang untuk berkendara setidaknya selama 1 bulan setelah serangan. Tak hanya karena adanya keterbatasan gerak, tetapi juga berkaitan dengan adanya penurunan kemampuan konsentrasi, fokus, dan refleks akibat serangan stroke. Pasien pasca stroke juga mungkin dibatasi dalam hal aktivitas seksual. Hal ini perlu didiskusikan lebih lanjut supaya tahu batasan-batasan apa saja yang mesti dipatuhi sesuai kondisi.


Untuk Anda yang merawat pasien stroke di rumah, berikut ini adalah hal-hal yang perlu dilakukan:

Dampingi selalu, seolah Anda adalah asisten pribadinya. Jika pasien belum mampu bergerak sendiri, bantulah ia saat ingin bergerak dan berikan penyangga bila memang diperlukan.

- Ajak pasien untuk bergerak. Latih anggota gerak pasien dengan menggerakkan semua sendi di tubuhnya selama dua hari sekali secara rutin. Hal ini dapat mencegah kekakuan pada bagian tubuh pasien yang lemah.

- Bantu latihan berjalan dan menelan. Pasien stroke sering kali mengalami gangguan menelan. Jadi, bantu ia untuk memosisikan pasien duduk dengan tegak, sekitar 60-90 derajat saat makan. Ketika pasien hendak menelan makanannya, beri arahan untuk memutar kepala ke sisi yang lemah, menekuk leher dan kepalanya. Hal ini bertujuan agar jalan napas pasien mudah menutup saat menelan makanan.

- Ajak bicara. Ini penting agar pasien bisa kembali berkomunikasi dengan lancar. Usahakan untuk berbicara dengan tenang dan perlahan, dan dengan intonasi suara yang tidak tinggi.

- Latih kesehatan otaknya. Bantu pasien untuk melatih otaknya dengan memberi informasi hari, waktu, dan mengingat nama orang-orang yang berada di sekitarnya. Dengan demikian, sel-sel di dalam otak akan bekerja aktif, dan cara ini dapat membantu mempercepat proses pemulihan pasien.

- Hindari memberikan kasur empuk karena dapat membuat otot-otot tubuh mengalami kelemahan kekuatan otot. Konsultasi dengan dokter mengenai jenis kasur seperti apa yang sebaiknya digunakan.

- Ciptakan lingkungan yang aman. Jauhkan ia dari barang atau sesuatu yang berbahaya. Contohnya, atur tempat tidur agar letaknya tidak terlalu tinggi dan meletakkan benda-benda yang dibutuhkan dalam jangkauan pasien. Selain itu, pastikan area kamar mandi menggunakan keset anti licin, agar pasien tidak mudah terpeleset atau terjatuh.


Sekian dan terima kasih





1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Halo Wahyudi,

Stroke ringan, juga dikenal sebagai transient ischemic attack (TIA), adalah kondisi di mana aliran darah ke otak terganggu untuk sementara waktu. Gejala stroke ringan dapat berlangsung hanya beberapa menit hingga beberapa jam dan biasanya sembuh dengan sendirinya. Namun, penting untuk diingat bahwa stroke ringan dapat menjadi tanda peringatan bahwa Anda berisiko mengalami stroke yang lebih serius di masa depan.

Untuk mengontrol dan mengurangi risiko stroke, terutama bagi seseorang dengan penyakit diabetes tipe 2, asam urat, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

  1. Mengelola penyakit yang mendasari: Penting untuk mengontrol kondisi kesehatan yang Anda sebutkan, seperti menjaga kadar gula darah, asam urat, kolesterol, dan tekanan darah dalam rentang normal. Ini dapat melibatkan penggunaan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, perubahan gaya hidup, dan diet yang sehat.

  2. Mengadopsi gaya hidup sehat: Menerapkan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko stroke. Ini termasuk menghentikan kebiasaan merokok, mengonsumsi makanan sehat yang rendah lemak jenuh dan kolesterol, mengurangi konsumsi garam, meningkatkan asupan serat dari sayuran dan buah-buahan, serta rutin berolahraga.

  3. Mengikuti pengobatan yang direkomendasikan: Jika Anda telah diresepkan obat-obatan untuk mengontrol kondisi kesehatan Anda, penting untuk mengikuti pengobatan tersebut sesuai petunjuk dokter. Jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda.

  4. Menghindari faktor risiko lainnya: Selain kondisi kesehatan yang Anda sebutkan, ada faktor risiko lain yang dapat meningkatkan risiko stroke, seperti obesitas, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik. Menghindari faktor risiko ini juga penting untuk mengurangi risiko stroke.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan saran yang lebih spesifik berdasarkan kondisi Anda.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan