Hallo dok , ayah saya kaki.a luca akibat menginjak keong terus bengkak sampe kondisinya lemas mau makan juga ga masuk ,terus di bawa ke RS di rawat
... Lihat LainnyaApakah sildenafil aman buat jantung
Saya pernah konsumsi sildenafil setelah minum muka saya panas dan jantung berdetak agak kencang, apakah itu bahaya atw normal
1 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.
Pada dasarnya, obat kuat seperti sildenafil, Levitra, atau Cialis adalah obat yang tidak ditujukan untuk bersenang-senang dan hanya bisa didapatkan melalui resep dokter. Tanpa resep dokter, seharusnya Anda tidak bisa mendapatkan obat jenis ini dari mana pun. American College of Cardiology menjawab kekhawatiran pasien penyakit kardiovaskuler terkait penggunaan sildenafil lewat studi yang dilakukan periset dari Karolinska Institutet di Stockholm.
Hasilnya menunjukkan pria yang minum obat kuat, setelah mengalami serangan jantung memiliki risiko kematian akibat gagal jantung lebih rendah, ketimbang pria yang tidak minum obat tersebut.Lantas, apakah alasan yang membuat sildenafil aman untuk pasien penyakit jantung? Periset menjelaskan bahwa menurunnya risiko kematian dilatarbelakangi oleh peningkatan kualitas seks pada pasien penyakit kardiovaskuler.Pasalnya, kehidupan seks yang sehat menggambarkan keintiman dan kepuasaan yang tinggi antar pasangan dalam menjalin hubungan. Apalagi, seks juga memberikan manfaat untuk jantung, seperti mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, dan menguatkan otot-otot jantung. Selain itu, obat penghambat phosphodiesterase-5 (PDE5) kemungkinan memiliki potensi untuk menurunkan tekanan darah di ventrikel kiri, sehingga tidak membebani fungsi jantung dalam memompa darah.
Walaupun aman, pasien penyakit jantung tidak boleh sembarangan menggunakan sildenafil. Anda boleh menggunakan obat kuat ini jika dokter memberikan lampu hijau.
Jika pasien penyakit jantung berisiko mengalami efek samping setelah minum sildenafil, penggunaan obat sebaiknya diurungkan. Dokter akan merekomendasikan cara yang lebih aman untuk meningkatkan kehidupan seks pada pasien penyakit kardiovaskuler. Lalu, apakah hanya kondisi ini saja yang membuat pasien penyakit jantung tidak aman untuk menggunakan sildenafil? Ternyata, pasien yang diresepkan obat dengan kandungan nitrat, sebaiknya juga menghindari penggunaan obat kuat ini.
Beberapa obat penyakit jantung, ada yang mengandung nitrat seperti nitrogliserin. Guna mengurangi gejala penyakit jantung, nitrogliserin memiliki efek untuk memperlebar pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah akan berdampak pada rendahnya tekanan darah. Pengendalian atau penurunan tekanan darah ini sangat penting untuk mencegah hipertensi (tekanan darah tinggi), yaitu salah satu pemicu dan penyebab penyakit jantung semakin bertambah parah. Maka dari itu, obat penyakit jantung dengan nitrogliserin bertugas untuk menurunkan tekanan darah.
Di sisi lain, obat kuat sildenafil memiliki efek memperlebar pembuluh darah. Sasaran utamanya adalah pembuluh darah kapiler di sekitar penis. Dengan melebarnya pembuluh darah kapiler di area penis, maka ereksi pun dapat terjadi secara sempurna dan membuatnya tahan lama. Akan tetapi, pelebaran pembuluh darah juga terjadi di area lain selain penis.
Inilah yang menyebabkan efek samping sildenafil pada orang dengan penyakit jantung cukup berbahaya. Kedua efek obat ini akan saling bereaksi, sehingga akan menurunkan tekanan darah secara ekstrim. Penurunan tekanan darah yang signifikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan bahaya, bahkan bisa berujung pada kematian.
Maka dari itu, hindari penggunaan kedua obat secara bersamaan dalam rentang waktu 48 jam. Pastikan untuk memberi tahu dokter mengenai disfungsi ereksi yang Anda alami dan obat-obatan yang Anda gunakan ketika melakukan perawatan penyakit jantung.
Agar terhindar dari efek samping yang merugikan, beberapa hal yang mesti diperhatikan penderita penyakit jantung sebelum konsumsi obat kuat antara lain:
1. Konsultasi ke Dokter -> Pria dengan penyakit jantung harus menemui dokter sebelum minum viagra. Dokter akan mencari tahu lewat tes-tes tertentu apakah jantung cukup kuat untuk obat tersebut. Selain itu, penderita penyakit jantung yang mengalami disfungsi ereksi sebaiknya langsung memberitahu apa saja obat jantung yang dikonsumsi kepada dokter. Salah satu obat mungkin akan diganti agar terhindar dari interaksi negatif.
2. Hindari Minuman Beralkohol sebelum Konsumsi sildenafil -> Masih dari laman Harvard Health Publishing, setiap pria harus menghindari konsumsi alkohol sebelum mengonsumsi sildenafil. Pria dengan penyakit komorbid pun harus selalu memulai dengan dosis terendah. Pengurangan dosis juga penting untuk lansia dan penderita gangguan ginjal atau hati.
3. Obat Jantung dan sildenafil Tidak Boleh Diminum Berdekatan -> Jika kondisinya mengharuskan Anda mengonsumsi kedua obat ini, maka disarankan jarak antara minum obat jantung yang mengandung nitrat dengan viagra minimal 48 jam. Apabila diminum berdekatan, tekanan darah akan menurun drastis. Anda justru akan kehilangan kesadaran.
4. Hindari Olahraga Berat sebelum Minum sildenafil -> Pastikan kondisi Anda tidak terlalu lelah sebelum minum obat kuat. Melakukan aktivitas berat sebelum mengonsumsi sildenafil justru akan membuat tubuh terasa tidak nyaman.
5. Obat Tertentu Tidak Boleh Diminum Bersamaan dengan sildenafil -> Obat yang dimaksud ialah doxazosin dan tamsulosin. Keduanya adalah obat penghambat alfa yang sering digunakan untuk mengobati pembesaran prostat jinak (BPH). Apabila sildenafil dikombinasikan dengan obat-obat tersebut, tekanan darah juga bisa jadi terlalu rendah. Jika memang keduanya harus diminum, maka dosis terkecil dari masing-masing obat mungkin akan diberikan dokter.
Maka dari itu sebelum minum sildenafil maka sebaiknya anda berkonsultasi dahulu dengan dokter spesialis jantung bila mempunyai riwayat sakit jantung.
Sekian dan terima kasih
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.
Pada dasarnya, obat kuat seperti Viagra, Levitra, atau Cialis adalah obat yang tidak ditujukan untuk bersenang-senang dan hanya bisa didapatkan melalui resep dokter. Tanpa resep dokter, seharusnya Anda tidak bisa mendapatkan obat jenis ini dari mana pun. American College of Cardiology menjawab kekhawatiran pasien penyakit kardiovaskuler terkait penggunaan Viagra lewat studi yang dilakukan periset dari Karolinska Institutet di Stockholm.
Hasilnya menunjukkan pria yang minum obat kuat, setelah mengalami serangan jantung memiliki risiko kematian akibat gagal jantung lebih rendah, ketimbang pria yang tidak minum obat tersebut.Lantas, apakah alasan yang membuat Viagra aman untuk pasien penyakit jantung? Periset menjelaskan bahwa menurunnya risiko kematian dilatarbelakangi oleh peningkatan kualitas seks pada pasien penyakit kardiovaskuler.Pasalnya, kehidupan seks yang sehat menggambarkan keintiman dan kepuasaan yang tinggi antar pasangan dalam menjalin hubungan. Apalagi, seks juga memberikan manfaat untuk jantung, seperti mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, dan menguatkan otot-otot jantung. Selain itu, obat penghambat phosphodiesterase-5 (PDE5) kemungkinan memiliki potensi untuk menurunkan tekanan darah di ventrikel kiri, sehingga tidak membebani fungsi jantung dalam memompa darah.
Walaupun aman, pasien penyakit jantung tidak boleh sembarangan menggunakan Viagra. Anda boleh menggunakan obat kuat ini jika dokter memberikan lampu hijau.
Jika pasien penyakit jantung berisiko mengalami efek samping setelah minum Viagra, penggunaan obat sebaiknya diurungkan. Dokter akan merekomendasikan cara yang lebih aman untuk meningkatkan kehidupan seks pada pasien penyakit kardiovaskuler. Lalu, apakah hanya kondisi ini saja yang membuat pasien penyakit jantung tidak aman untuk menggunakan Viagra? Ternyata, pasien yang diresepkan obat dengan kandungan nitrat, sebaiknya juga menghindari penggunaan obat kuat ini.
Beberapa obat penyakit jantung, ada yang mengandung nitrat seperti nitrogliserin. Guna mengurangi gejala penyakit jantung, nitrogliserin memiliki efek untuk memperlebar pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah akan berdampak pada rendahnya tekanan darah. Pengendalian atau penurunan tekanan darah ini sangat penting untuk mencegah hipertensi (tekanan darah tinggi), yaitu salah satu pemicu dan penyebab penyakit jantung semakin bertambah parah. Maka dari itu, obat penyakit jantung dengan nitrogliserin bertugas untuk menurunkan tekanan darah.
Di sisi lain, obat kuat sildenafil dengan merek dagang Viagra memiliki efek memperlebar pembuluh darah. Sasaran utamanya adalah pembuluh darah kapiler di sekitar penis. Dengan melebarnya pembuluh darah kapiler di area penis, maka ereksi pun dapat terjadi secara sempurna dan membuatnya tahan lama. Akan tetapi, pelebaran pembuluh darah juga terjadi di area lain selain penis.
Inilah yang menyebabkan efek samping viagra pada orang dengan penyakit jantung cukup berbahaya. Kedua efek obat ini akan saling bereaksi, sehingga akan menurunkan tekanan darah secara ekstrim. Penurunan tekanan darah yang signifikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan bahaya, bahkan bisa berujung pada kematian.
Maka dari itu, hindari penggunaan kedua obat secara bersamaan dalam rentang waktu 48 jam. Pastikan untuk memberi tahu dokter mengenai disfungsi ereksi yang Anda alami dan obat-obatan yang Anda gunakan ketika melakukan perawatan penyakit jantung.
Agar terhindar dari efek samping yang merugikan, beberapa hal yang mesti diperhatikan penderita penyakit jantung sebelum konsumsi obat kuat antara lain:
1. Konsultasi ke Dokter -> Pria dengan penyakit jantung harus menemui dokter sebelum minum viagra. Dokter akan mencari tahu lewat tes-tes tertentu apakah jantung cukup kuat untuk obat tersebut. Selain itu, penderita penyakit jantung yang mengalami disfungsi ereksi sebaiknya langsung memberitahu apa saja obat jantung yang dikonsumsi kepada dokter. Salah satu obat mungkin akan diganti agar terhindar dari interaksi negatif.
2. Hindari Minuman Beralkohol sebelum Konsumsi Viagra -> Masih dari laman Harvard Health Publishing, setiap pria harus menghindari konsumsi alkohol sebelum mengonsumsi viagra. Pria dengan penyakit komorbid pun harus selalu memulai dengan dosis terendah. Pengurangan dosis juga penting untuk lansia dan penderita gangguan ginjal atau hati.
3. Obat Jantung dan Viagra Tidak Boleh Diminum Berdekatan -> Jika kondisinya mengharuskan Anda mengonsumsi kedua obat ini, maka dr. Arina menyarankan jarak antara minum obat jantung yang mengandung nitrat dengan viagra minimal 48 jam. Apabila diminum berdekatan, tekanan darah akan menurun drastis. Anda justru akan kehilangan kesadaran.
4. Hindari Olahraga Berat sebelum Minum Viagra -> Pastikan kondisi Anda tidak terlalu lelah sebelum minum obat kuat. Melakukan aktivitas berat sebelum mengonsumsi viagra justru akan membuat tubuh terasa tidak nyaman.
5. Obat Tertentu Tidak Boleh Diminum Bersamaan dengan Viagra -> Obat yang dimaksud ialah doxazosin dan tamsulosin. Keduanya adalah obat penghambat alfa yang sering digunakan untuk mengobati pembesaran prostat jinak (BPH). Apabila viagra dikombinasikan dengan obat-obat tersebut, tekanan darah juga bisa jadi terlalu rendah. Jika memang keduanya harus diminum, maka dosis terkecil dari masing-masing obat mungkin akan diberikan dokter.
Maka dari itu sebelum minum sildenafil maka sebaiknya anda berkonsultasi dahulu dengan dokter spesialis jantung bila mempunyai riwayat sakit jantung.
Sekian dan terima kasih
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Sildenafil adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi pada pria. Namun, sildenafil sebaiknya tidak dikonsumsi oleh orang yang memiliki masalah jantung atau sedang mengonsumsi obat-obatan nitrat, karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang berbahaya.Jika setelah mengonsumsi sildenafil Anda merasakan panas di wajah dan detak jantung yang kencang, hal ini bisa menjadi tanda bahwa obat tersebut sedang bekerja dan meningkatkan aliran darah. Namun, jika gejala tersebut terasa sangat tidak nyaman atau berlangsung lama, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Untuk keamanan Anda, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi sildenafil atau obat-obatan lainnya, terutama jika Anda memiliki riwayat masalah jantung. Dokter akan dapat memberikan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Related content