🔥 Diskusi Menarik

Bingung tentang long COVID? Tanya dr. Mike

Saya akan bantu jawab pertanyaan-pertanyaan sobat sehat seputar long COVID, yuk drop pertanyaan di kolom komentar.

Apa sih long COVID? Selama pandemi ini, pernahkah Sobat Sehat mendengar istilah long COVID?

Long COVID atau Post Acute Sequelae Syndrome of SARS-CoV-2 (PASC) umumnya penyintas COVID-19 keluhkan dengan gejala-gejala berkepanjangan selama 4 minggu atau lebih.

Gejalanya bisa beragam seperti kelelahan, nyeri otot atau sendi, nyeri dada, sakit kepala, sulit bernapas, batuk, kesulitan tidur, gelisah, hinga rambut rontok.
Bingung tentang long COVID? Tanya dr. MikeBingung tentang long COVID? Tanya dr. Mike
18
16k
17 komen

17 komentar

mau nanya:
1) kalau dada masih kadang terasa tertekan stlh covid, apakah harus meminum obat dokter? atau tidak perlu dan bisa sembuh sendiri dengan meminum vitamin/suplemen?

2) apakah efektif memakai 2 lapis masker kain 3 ply?
2 tahun yang lalu
Suka
Balas
2
@Anthonio W. L.

Halo Antonio,


Terima kasih untuk pertanyaannya.


Tidak semua obat yang diberikan oleh dokter saat menderita COVID-19 adalah obat yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan nyeri dada atau sensasi tertekan pada dada, biasanya obat yang diberikan meliputi antivirus, obat demam, obat flu/batuk, serta multivitamin. Jika memang dirasakan gejala yang terus mengganggu setelah dinyatakan negatif COVID-19, mohon jangan ragu untuk memeriksakan diri kembali ke dokter agar dapat diberikan obat yang sesuai dengan gejala kita.


Untuk penggunaan masker dobel, rekomendasi saat ini adalah untuk menggunakan kombinasi masker bedah dan masker medis — alasan utama rekomendasi ini adalah karena masker bedah biasanya terpasang longgar dan menyisakan celah di atas hidung atau pipi. Dengan menggunakan masker kain diatasnya (yang notabene lebih bisa di atur kekencangannya), kita dapat memastikan bahwa masker terpasang lebih rapat dan meningkatkan proteksi terhadap diri kita.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Apa semua yang sembuh dari covid bakal ngalamin long covid??
2 tahun yang lalu
Suka
Balas
3
@Merah Arunika

Halo Merah,


Terima kasih untuk pertanyaannya.


Tidak semua dengan COVID-19 akan mengalami Long COVID. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa ada sekitar 30-70% kemungkinan penderita COVID-19 bisa lanjut terkena Long COVID.


Untuk itu tetap waspadai gejala yang ada dan pantau kesehatan tubuh anda setelah sembuh dari COVID-19.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Dok, mertua saya terkena covid dan punya kondisi diabetes, saat ini dia sering mengeluh kalau pingganngnya sakit, lemas tiba-tiba sehingga susah jalan, apakah ini akan menjadi gejala long covid?
2 tahun yang lalu
Suka
Balas
3
@Hidayat

Halo Hidayat,


Terima kasih untuk pertanyaannya.


Diagnosis Long COVID-19 menjadi cukup susah ketika pasien memiliki penyakit kronis lainnya (sakit jantung, ginjal, diabetes, dll). Untuk memastikan bahwa mertua anda benar terkena Long COVID-19, perlu terlebih dahulu menyingkirkan kemungkinan bahwa gejala yang muncul terjadi karena penyakit kronis lainnya yang ada pada mertua anda. Untuk itu baiknya tetap membawa sang mertua kembali ke dokter untuk melakukan kontrol ulang.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Dok, saya mau bertanya, emangnya benar salah satu gejala long covid salah satunya jadwal menstruasi jadi terganggu atau telat gitu dok?
2 tahun yang lalu
Suka
Balas
5
Hi, Dok! Saya mau sharing sedikit. Saya kena COVID-19 bulan Juni lalu. Nah, sebelum kena COVID-19 saya punya alergi debu. Tapi, ketika kambuh alerginya gejala yang dirasakan hanya bersin-bersin, hidung gatal, dan pilek saja.

Namun, setelah kena COVID, setiap kali alergi saya kambuh itu selalu diiringi dengan sakit tenggorokan. Padahal sebelumnya tidak pernah begitu. Selain itu saya juga sudah mengurangi minum es sejak satu tahun lalu dan jarang makan gorengan yang memicu sakit tenggorokan.

Apakah mungkin yang saya alami termasuk salah satu efek long covid, Dok? Jika iya, perlukah saya ke dokter THT untuk mengatasi hal ini?

Terima kasih, Dok.
2 tahun yang lalu
Suka
Balas
3
@Nanda

Halo Nanda, terima kasih karena sudah berbagi.


Berdasarkan cerita anda, kemungkinan besar keluhan yang muncul disebabkan oleh alergi yang bisa jadi reaksinya berubah/diperburuk setelah anda terinfeksi oleh COVID-19. Kecurigaan terhadap Long COVID-19 biasanya muncul jika keluhan nyeri tenggorokan muncul tanpa ada keluhan/paparan alergi.


Jika keluhan terus berlanjut, tetap disarankan untuk kembali memeriksakan diri ke dokter yang mendiagnosis anda dengan alergi.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
saya kena covid-19 bulan Januari lalu, gejalanya ringan, anosmia, mual dan demam, tapi setelah sembuh dari anosmia setiap mencium bau asap rokok seperti bau plastik terbakar dan bikin mual
2 tahun yang lalu
Suka
Balas
2
@Mardiya

Halo Mardiya,


Terima kasih untuk sharingnya.


Sekitar setengah dari pasien COVID-19 mengalami disfungsi indra penciuman atau anosmia. Umumnya, indra penciuman mereka akan kembali dalam waktu enam minggu atau lebih, tetapi sekitar 10 persen terus mengalami masalah penciuman.


Gangguan pada penciuman yang tidak kunjung hilang bisa jadi merupakan salah satu gejala Long COVID. Diketahui sampai saat ini jutaan orang mengeluhkan penciuman yang terganggu, mencium hal yang tidak sebenarnya, atau tidak dapat mencium sama sekali.


Sampai saat ini penelitian masih terus berjalan untuk mencoba menjawab mengapa anosmia yang disebabkan COVID-19 tidak kunjung sembuh. Karena penelitian belum juga menjawab alasan utama penyebab anosmia terus-menerus, masih cukup sulit untuk mengobati anosmia karena COVID-19. Namun beberapa hal yang dirasa dapat membantu mengembalikan penciuman meliputi: latihan penciuman dengan aroma menyengat, rajin berkumur, menggunakan diffuser, tenang dan sabar (karena seringnya, anosmia akan berangsur membaik dengan sendirinya).

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Suami saya masih batuk-batuk dok, harus cek ke dokter THT atau ke dokter paru?
2 tahun yang lalu
Suka
Balas
2
@ErwinaHalo sobat sehat, batuk-batuk setelah COVID-19 bisa berhubungan atau tidak berhubungan dengan COVID-19 itu sendiri. Jika yang dikeluhkan hanya batuk tanpa adanya sesak nafas atau keluhan paru, bisa memeriksakan diri ke dokter THT terlebih dahulu. Jika ada keluhan yang berhubungan dengan sesak nafas, nyeri saat bernafas, rasa penuh di dada, bisa memeriksakan diri ke dokter paru. Apapun keluhannya, jika sudah mengganggu aktifitas sehari-hari baiknya segera diperiksakan ya!
2 tahun yang lalu
Suka
Balas
1
Saya mau sharing... ketika saya Covid bulan Februari, pada bulan Maret saya merasa sesak nafas, rambut rontoh dan sangat letih. Sampai sekarang saya merasa sangat mudah letih padahal sudah 6 enam bulan setelah Covid. Selain itu saya mudah flu padahal sebelumnya tidak
2 tahun yang lalu
Suka
Balas
1
@deanda.dewindaruHalo sobat sehat! Memang benar kelelahan dan daya tahan tubuh menurun dapat menjadi salah satu tanda long COVID. Jika keluhan mengganggu aktifitas sehari-hari, jangan lupa untuk memeriksakan diri ke dokter ya!
2 tahun yang lalu
Suka
Balas
1
Saya nggak tahu sih ini long COVID-19 atau bukan. Tapi setelah saya selesai isolasi rasanya jadi sering capek, nggak bisa olahraga sebanyak sebelumnya.

Apa ini karena terlalu lama isolasi dan jadi pemalas atau karena pasca infeksi COVID-19 yang membuat saya jadi sering capek?
2 tahun yang lalu
Suka
Balas
1
@ferryrama75Halo sobat sehat! Keluhan lemas saat berolahraga dapat terjadi setelah COVID-19 karena gabungan dari berbagai faktor. Lama tidak olahraga (karena isoman) dapat menurunkan kemampuan olahraga kita, kerusakan pada organ tubuh seperti paru-paru juga dapat menurunkan kapasitas tubuh untuk berolahraga. Pada umumnya tubuh sudah kembali bugar setelah 1-4 minggu pasca COVID-19. Jika keluhan dirasakan terus menerus setelah sembuh dari COVID-19, baiknya tetap memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan bahwa kondisi tubuh kita baik-baik saja.
2 tahun yang lalu
Suka
Balas
1
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.