Mungkin Anda sering mendengar bahwa banyak ayam negeri disuntik hormon saat diternakan untuk membuatnya semakin besar. Namun, tahukah Anda jika makan daging ayam yang melalui suntik hormon dapat membahayakan kesehatan?
Kenapa produsen menyuntikkan hormon pada ayam?
Peternak menyuntikkan hormon pertumbuhan pada ayam saat masih hidup untuk membuat ayam tumbuh lebih besar dan dagingnya lebih padat.
Namun, perlu diketahui bahwa suntik hormon pada ayam ternak sudah dilarang di Indonesia. Selain berbahaya, praktik ini tidak efisien dan biayanya mahal saat dilakukan oleh peternak lokal.
Meski sudah dilarang, dalam praktiknya, ada kemungkinan penyuntikan hormon pertumbuhan pada ayam ternak secara ilegal masih terjadi.
Hormon yang sering disuntikkan pada ayam yakni hormon steroid berupa estrogen, progesteron, dan testosteron.
Residu hormon yang disuntikan atau yang berasal dari pakan bisa meningkatkan kadar hormon dalam daging ayam yang dikonsumsi.
Kandungan hormon yang berlebih dalam daging ayam ini bisa memengaruhi kesehatan manusia.
Sebenarnya, ayam broiler yang ada di pasaran tidak lagi membutuhkan hormon tambahan karena dilakukan rekayasa genetik dan diberi pakan berkualitas tinggi.
Meski begitu, suntik antibiotik pada ayam ternak mungkin dilakukan untuk mengobati infeksi dan mencegah penyebaran penyakit di antara hewan ternak.
Efek dari memakan daging ayam suntik hormon
Konsumsi daging atau sumber bahan makanan yang tinggi hormon dapat mengganggu kesehatan, khususnya kesehatan sistem reproduksi.
1. Mempercepat pubertas pada anak perempuan
Salah satu penelitian dalam Journal of Women’s Health Care mengatakan bahwa ada hubungan signifikan antara usia pubertas dan konsumsi daging sapi serta daging ayam di kalangan remaja perempuan.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa zat gizi yang tidak seimbang, terutama terlalu banyak mengonsumsi ayam dan sapi, merupakan penyebab utama dari pubertas dini pada wanita muda.
Hal tersebut disebabkan oleh hormon estrogen yang sering digunakan untuk membuat ayam ternak lebih cepat tumbuh dan besar dalam waktu yang cepat.
Hormon estrogen sendiri berfungsi untuk mengatur siklus menstruasi pada perempuan.
2. Meningkatkan risiko terkena kanker payudara
Dikutip dari The Human Language, konsumsi ayam suntik diduga menjadi penyebab kanker payudara.
Salah satu hormon yang menjadi perhatian utama adalah estrogen, karena struktur estrogen pada ayam sama persis dengan estrogen yang ada dalam tubuh manusia.
Konsumsi estrogen berlebih melalui produk ayam dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh manusia.
Estrogen berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker payudara, terutama jenis kanker yang pertumbuhannya sensitif terhadap hormon.
3. Meningkatkan risiko kanker prostat pada pria
Hormon estrogen diketahui dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh, yang berpotensi meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker prostat.
Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami seberapa besar pengaruh estrogen dalam daging ayam terhadap kanker prostat pada manusia.
Pasalnya, perkembangan kanker prostat juga dipengaruhi oleh pola makan secara keseluruhan, gaya hidup, faktor genetik, dan paparan bahan kimia dari makanan, penggunaan produk, atau lingkungan.
4. Peningkatan berat badan
Mengonsumsi ayam suntik juga berpotensi meningkatkan berat badan secara drastis. Hal ini tertulis dalam salah suatu studi dalam Journal of Ayub Medical College di Pakistan.
Studi ini meneliti apa yang terjadi ketika tikus laboratorium diberi makan daging ayam organik dibandingkan dengan ayam broiler (ayam suntik).
Hasilnya menunjukkan bahwa makan ayam broiler tampaknya menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan kenaikan berat badan yang tidak normal.
Hal ini karena hormon pertumbuhan yang disuntikkan pada ayam dapat memengaruhi keseimbangan hormon tubuh manusia sehingga menyebabkan gangguan metabolisme dan penambahan berat badan.
5. Resistensi antibiotik
Antibiotik bukan termasuk dalam suntikan hormon, tetapi beberapa peternakan menyuntikkan antibiotik pada ayam untuk mencegah penyebaran bakteri.
Jumlah antibiotik yang disuntikkan harus tergolong dalam batas aman, baik bagi ayam maupun manusia.
Akan tetapi, salah satu penelitian dalam jurnal Toxicological Research mengatakan bahwa penggunaan antibiotik pada ayam dapat meninggalkan residu dalam daging.
Residu antibiotik ini bisa meningkatkan risiko resistensi antibiotik jika daging ayam dikonsumsi terus-menerus oleh manusia. Artinya, pengobatan infeksi dengan antibiotik mungkin tidak efektif.
Apakah benar ayam disuntik hormon?
Tidak benar, ayam di peternakan bisa berukuran besar karena rekayasa genetik dan pakan yang berkualitas. Namun, mungkin ada pelaku peternak yang masih melakukan praktik ini.
Bagaimana cara memilih daging ayam yang sehat?
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melarang menjual daging ayam yang sebelumnya sudah diberi suntik hormon. Meski begitu, Anda tetap perlu waspada dan cermat memilih daging ayam berkualitas.
Lalu, bagaimana cara memilih daging ayam yang baik dan sehat? Ikuti langkah-langkah berikut ini.
- Belilah ayam di pasar atau toko daging yang resmi dan terjaga kebersihannya.
- Pilihlah warna daging yang berwarna cerah, terlihat segar, tidak berwarna gelap atau kebiruan, tidak berbau busuk dan berlendir, serta terlihat lembap.
- Jika Anda membeli daging ayam kemasan, pilihlah kemasan yang utuh, bersih, dan berlabel. Pastikan kemasan tidak rusak.
- Selalu perhatikan informasi kedaluwarsa pada produk daging ayam kemasan.
- Sebaiknya beli daging yang disimpan di dalam lemari pendingin atau freezer untuk menghindari bakteri yang tumbuh pada ayam.
Itulah risiko yang perlu Anda waspadai dari konsumsi daging ayam yang disuntikkan hormon. Untungnya, Anda bisa menghindari bahaya ini dengan memilih daging ayam segar dari penjual atau produsen tepercaya.
Rangkuman
- Ayam broiler saat ini tidak membutuhkan hormon tambahan karena rekayasa genetik dan pakan berkualitas, tapi antibiotik sering disuntikkan untuk mencegah penyakit.
- Konsumsi ayam suntik dapat berisiko meningkatkan pubertas dini pada anak perempuan, kanker payudara, kanker prostat, resistensi antibiotik, dan kenaikan berat badan akibat ketidakseimbangan hormon.
- Untuk memilih daging ayam yang sehat, belilah ayam dari sumber tepercaya, pastikan ayam segar, tidak berbau busuk, dan pilih ayam kemasan yang utuh dengan label kedaluwarsa yang jelas.
[embed-health-tool-bmi]
