Alergi obat terjadi akibat reaksi abnormal sistem imun terhadap suatu obat. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan kumpulan gejala yang mengganggu, tapi juga menghambat pengobatan suatu penyakit. Ini sebabnya bila Anda memiliki alergi terhadap jenis obat tertentu, penting untuk mengetahui cara mengatasi dan mencegahnya.
Apa saja pilihan perawatan yang tersedia?
Cara mengobati alergi obat yang kambuh
Reaksi alergi tidak boleh dibiarkan. Jika terlambat diatasi atau tidak ditangani dengan tepat, gejala alergi yang tadinya ringan dapat menjadi parah. Beberapa orang bahkan berisiko mengalami anafilaksis, yakni reaksi alergi parah yang membahayakan jiwa.
Berikut berbagai perawatan yang bisa membantu mengatasi alergi obat:
1. Menghentikan penggunaan obat
Jika Anda merasakan gejala alergi seperti sesak napas dan gatal-gatal tidak lama setelah mengonsumsi obat, langsung hentikan pemakaiannya. Selain itu, jangan pula memaksakan untuk minum dosis selanjutnya.
Reaksi alergi biasanya muncul dalam beberapa menit hingga jam setelah penggunaan obat. Jenis obat yang paling sering menyebabkan reaksi alergi di antaranya:
- Antibiotik seperti penisilin.
- Aspirin dan obat pereda nyeri non-steroid (NSAID).
- Obat-obatan kemoterapi kanker.
- Obat-obatan untuk penyakit autoimun, termasuk rematik.
- Krim atau losion kortikosteroid.
- Obat-obatan HIV/AIDS.
- Produk obat/suplemen/vitamin yang mengandung bee pollen.
- Echinacea, herbal yang biasa digunakan untuk masuk angin.
- Pewarna yang digunakan untuk MRI, CT scan, dan sebagainya (radiocontrast media).
- Opiat untuk mengatasi nyeri kronis.
- Obat bius lokal.
Catat obat apa yang Anda minum dan kapan gejala alergi mulai muncul. Setelahnya, pergilah ke dokter atau apoteker untuk berkonsultasi dan mencari tahu obat apa yang memicu reaksi tersebut. Mintalah alternatif obat lain yang lebih aman bagi Anda.
Simpanlah catatan obat Anda dan alternatifnya. Dengan cara ini, Anda bisa mengatasi alergi obat yang mungkin kambuh sewaktu-waktu. Catatan ini juga akan membantu petugas medis atau orang lain agar tidak salah memberikan obat kepada Anda.
Mengenal Cuci Hidung Beserta Caranya untuk Atasi Alergi
2. Meminum obat alergi
Penderita alergi sangat disarankan untuk menyimpan obat alergi dan membawanya ke mana-mana. Dengan begitu, bila Anda mengalami reaksi, cukup hentikan penggunaan obat dan redakan gejalanya dengan mengonsumsi obat alergi.
Obat yang paling umum digunakan untuk mengatasi alergi obat yakni antihistamin dan kortikosteroid. Keduanya ampuh meredakan gejala alergi ringan seperti kulit ruam dan kemerahan, bersin dan hidung berair, hingga mata merah.
Jika reaksi alergi membuat Anda sesak napas dan batuk, obat bronkodilator seperti albuterol dapat digunakan. Namun, Anda harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu mengingat obat alergi juga bisa memicu reaksi alergi pada beberapa orang.
3. Mengoleskan krim steroid untuk meredakan gatal
Di samping minum obat, Anda juga bisa mengoleskan krim hidrokortison mengandung steroid sebagai perawatan gatal-gatal saat alergi. Umumnya Anda akan diberikan krim dengan dosis steroid standar.
Jangan sungkan untuk meminta panduan pemakaian obat steroid kepada dokter atau apoteker. Pasalnya, Anda tidak disarankan memakai krim steroid terlalu sering, terlalu banyak, atau dalam jangka waktu panjang karena dapat menyebabkan efek samping
4. Suntik epinefrin
Suntikan epinefrin dapat diberikan sebagai pertolongan pertama untuk reaksi alergi parah yang dikenal sebagai syok anafilaksis. Epinefrin bekerja dengan memulihkan sistem tubuh yang tadinya terpengaruh oleh histamin selama reaksi alergi.
Anda harus menyuntikkan epinefrin segera begitu reaksi anafilaksis muncul. Ciri-ciri reaksi alergi yang serius di antaranya pingsan, detak jantung melemah, sesak napas, gatal-gatal parah, pembengkakan, dan kemerahan pada kulit.
Gunakan perawatan alergi darurat ini persis seperti yang diarahkan oleh dokter atau apoteker. Setelah menggunakan obat, Anda juga tetap harus mengunjungi unit gawat darurat karena reaksi alergi bisa kembali kapan saja.
Perawatan alergi obat di rumah
Selain menggunakan obat, penting juga melakukan berbagai perawatan dampingan di rumah untuk meredakan gejala alergi. Berikut beberapa hal sederhana yang bisa Anda coba.
1. Mandi air hangat
Mandi air hangat adalah salah satu perawatan rumahan untuk mengatasi gatal-gatal badan karena alergi obat. Tidak hanya itu, mandi dengan air hangat juga membantu meredakan pembengkakan di tubuh akibat reaksi alergi.
Sebelum mandi, pastikan bahwa air yang Anda gunakan adalah air hangat, bukan panas. Air panas justru dapat menghilangkan kelembapan di kulit dan memperparah gatal yang Anda alami.
2. Mengoleskan losion calamine
Calamine adalah obat berbentuk losion yang bisa digunakan dalam perawatan gatal karena alergi obat. Ketika dioleskan ke bentol atau ruam gatal, obat ini memunculkan sensasi dingin yang bisa menenangkan peradangan di kulit Anda.
Sebelum memakai losion calamine, cuci tangan dan bagian kulit yang gatal dengan air dan sabun. Setelah itu, oleskan losion sesuai anjuran yang tertera di kemasan. Jangan gunakan terlalu banyak atau terlalu sedikit dari yang dianjurkan.
Memiliki Alergi Terhadap Sperma, Mitos atau Fakta?
3. Mengompres es ke kulit yang gatal
American Academy of Dermatology menyarankan penggunaan kompres ke area kulit yang gatal sebagai cara mengatasi alergi obat yang kambuh. Perawatan ini bisa Anda lakukan dengan menempelkan botol berisi air dingin atau lap bersih yang dibasahi air.
Anda juga dapat memasukkan beberapa bongkah es batu ke dalam plastik dan balut plastik tersebut dengan handuk tipis. Tempelkan kompres ke area kulit yang gatal dan bengkak selama 5-10 menit hingga rasa gatal mereda.
4. Memakai pelembap
Selain menggunakan kompres es batu, Anda juga bisa mengoleskan pelembap kulit yang biasa dipakai sehari-hari setelah didinginkan lebih dulu di lemari es. Oleskan pelembap dingin ke kulit yang gatal sebagai cara perawatan gatal karena alergi obat.
Alergi obat menimbulkan gejala yang mengganggu, dan bahkan terbilang parah pada beberapa orang. Meski alergi tidak bisa disembuhkan, konsumsi obat-obatan dapat membantu meredakan gejala dan mencegah kambuhnya alergi di kemudian hari.
[embed-health-tool-bmr]