Tretinoin umum diresepkan dengan konsentrasi 0,025 persen. Tretinoin bekerja menghilangkan jerawat dengan membuka pori-pori yang tersumbat oleh kotoran atau bakteri. Di saat yang bersamaan, obat ini juga merangsang pengelupasan sel kulit mati untuk digantikan dengan sel kulit baru yang sehat.
Namun, perlu dipahami bahwa dalam beberapa minggu pertama setelah menggunakan tretinoin, jerawat Anda mungkin terlihat lebih buruk. Ini adalah reaksi normal yang disebut purging untuk membersihkan “tunas-tunas” jerawat yang masih di dalam. Biasanya, efek obat akan terlihat paling cepat 8-12 minggu setelah pemakaian rutin.
Beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan tretinoin, antara lain:
- Rasa panas, hangat, menusuk-nusuk
- Kesemutan
- Gatal-gatal
- Kemerahan
- Bengkak
- Kulit kering
- Kulit terkelupas
- Iritasi, atau warna kulit berubah
Sebelum Anda menggunakan tretinoin, beri tahu dokter apabila Anda memiliki eksim. Obat ini dapat membuat kulit Anda jadi lebih sensitif jika terpapar matahari. Maka, penggunaan obat tretinoin sangat disarankan untuk dilakukan di malam hari.
Selain itu, pemakaian tretinoin pada beberapa kasus dapat menimbulkan reaksi alergi berupa gatal-gatal, sulit bernapas, bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat tertentu, termasuk vitamin A dan segala turunan dari vitamin A.
Antibiotik topikal
Antibiotik topikal adalah jenis obat yang dioleskan langsung pada jerawat. Antibiotk bekerja membunuh bakteri yang menyebabkan jerawat dan menghentikan peradangan kulit.
Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik topikal untuk menghindari beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat konsumsi antibiotik oral.
Antibiotik topikal yang paling umum digunakan untuk pengobatan jerawat adalah eritromisin, yang merupakan antibiotik makrolid, dan clindamycin, yang merupakan turunan lincosamide. Antibiotik topikal clindamycin yang digunakan bersama benzoil peroksida dapat mengurangi risiko kejadian resistensi bakteri.
Meski begitu, antibiotik topikal biasanya butuh waktu kerja lebih lama untuk menghilangkan jerawat daripada obat yang dimininum.
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan antibiotik topikal di antaranya iritasi atau alergi.
Vitamin A
American Academy of Dermatology (AAD) menganjurkan retinol (retinoid) topikal untuk membantu mengobati dan mencegah jenis jerawat yang meradang.
Retinol merupakan produk turunan dari vitamin A yang mengandung antioksidan untuk melawan radikal bebas penyebab kerusakan sel.
Retinol dapat membantu mengobati jerawat dengan mengurangi peradangan, meningkatkan pertumbuhan sel kulit baru, dan mengurangi produksi sebum atau minyak berlebih. Lebih lanjut, penggunaan rutin dari retinol dapat membantu menghaluskan kulit dan meratakan warna kulit.
Meski begitu, perlu dipahami bahwa obat jerawat yang mengandung retinoid dapat menimbulkan efek samping berupa iritasi kulit kemerahan, dan bahkan mengelupas. Maka dari itu, penggunaan retinoid sangat dianjurkan secara bertahap.
Jangan lupa gunakan tabir surya setelahnya karena retinol dapat membuat kulit sensitif terhadap paparan sinar matahari.
Asam azelaic
Asam azelaic diresepkan untuk mengobati jerawat ringan hingga sedang, serta rosacea. Asam azelaic juga dapat ditemukan di beberapa obat jerawat OTC, tetapi dalam konsentrasi yang lebih rendah.
Asam azelaic membantu membersihkan pori-pori, dan meredakan jerawat yang disebabkan bakteri.
Bentuk kesediaan obat dengan asam azelaic adalah gel, lotion, dan krim.
Beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan asam azelaic antara lain:
- Gatal
- Terbakar
- Kemerahan
- Kulit kering atau terkelupas
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar