Pengobatan penyakit bubble boy
Dilansir dari Science, berdasarkan penelitian pada The New England Journal of Medicine, penelitian mulai menemukan obat untuk penyakit ini.
Dari delapan bayi yang diobati dengan menggunakan terapi berbasis gen sekitar 20 tahun lalu, awalnya pengobatan menunjukkan hasil yang positif.
Akan tetapi, sayangnya pada beberapa bayi terjadi leukemia pada anak akibat gen baru ikut mengaktifkan gen kanker di dalam tubuh.
Terapi gen ini mengutamakan penyembuhan kromosom X yang rusak.
Penemuan sejauh ini menunjukkan bahwa efek ini akan berlangsung seumur hidup, sehingga pengobatan cukup dilakukan sekali, tidak berulang-ulang.
Terapi untuk penyakit bubble boy ini dilakukan dengan menggunakan virus HIV yang telah dimodifikasi untuk membawa materi genetik baru yang akan mengubah susunan genetik yang rusak pada sumsum tulang belakang.
Namun, ternyata ini saja tidak cukup. Untuk mempersiapkan sumsum tulang belakang akan perubahan genetik, sebelumnya bayi diberikan obat kemoterapi busulfan.
Pemberian obat kemoterapi ini dilakukan dengan menggunakan alat infus yang diatur dengan komputer, sehingga pemberian dosis secara tepat hanya untuk mempersiapkan pengenalan perubahan genetik dan tidak lebih.
Hingga saat ini, peneliti masih melakukan pemantauan pada bayi-bayi ini untuk mengetahui apakah mereka tetap stabil dan tidak mengalami efek samping dari pengobatan tersebut.
Peneliti juga ingin mengetahui bagaimana respons tubuh bayi-bayi tersebut terhadap imunisasi.
Namun, dalam temuan sejauh ini para peneliti cukup optimis bahwa pengobatan ini memberikan hasil yang permanen.
Terapi genetik dan transplantasi sumsum tulang dapat memberikan harapan bagi penderita X-SCID, tetapi pengelolaan perawatan jangka panjang dan pemantauan terus-menerus juga perlu dilakukan.
Pilihan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien, tingkat keparahan X-SCID, dan ketersediaan donor yang cocok.
Penting untuk mendiskusikan pilihan pengobatan dengan dokter dan tim perawatan kesehatan untuk merancang rencana pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan khusus anak.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar