backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Brinzolamide

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 25/06/2023

Brinzolamide

Adanya peningkatan tekanan intraokular (TIO) di mata bisa menimbulkan sejumlah gangguan pada penglihatan, di antaranya glaukoma sudut terbuka dan hipertensi okular. Sebagai pengobatan kedua kondisi tersebut, obat brinzolamide dapat digunakan untuk membantu mengurangi tekanan pada mata. 

Golongan obat: Penghambat karbonat anhidrase

Merek obat: Zophtal

Apa itu brinzolamide?

bahaya pakai obat tetes mata steroid

Brinzolamide adalah obat tetes mata yang digunakan untuk meredakan peningkatan tekanan intraokular (TIO) atau tekanan pada mata akibat glaukoma sudut terbuka atau kondisi lain yang disebut hipertensi okular. 

Kedua penyakit mata tersebut disebabkan oleh tekanan yang tinggi pada mata dan bisa menyebabkan nyeri di mata, bahkan terkadang juga bisa menyebabkan kerusakan mata.

Namun, brinzolamide hanya bisa mengendalikan kondisi glukoma, tidak bisa mengobatinya. 

Brinzolamide tetes mata termasuk jenis obat penghambat karbonat anhidrase. Obat ini berfungsi untuk membantu mengurangi dan menjaga tekanan pada mata untuk mencegah kerusakan dan rasa nyeri pada mata.

Brinzolamid tidak dijual bebas dan hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. 

Dosis obat brinzolamide

Brinzolamid tersedia dalam bentuk larutan suspensi 1%. 

Dilansir dari MIMS, berikut pembagian dosis brinzolamide yang dianjurkan sesuai dengan kondisi yang ditangani.

Dewasa: berikan 1 tetes obat pada mata sebanyak 2—3 kali sehari, baik sendiri atau sebagai terapi tambahan dengan β-blocker topikal atau analog prostaglandin.

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti resep dokter. Selalu konsultasi pada dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan.

Aturan pakai obat brinzolamide

Selalu ikuti aturan penggunaan obat dari dokter atau baca panduan pada kemasan obat setiap kali sebelum menggunakan obat. Jika ada pertanyaan, ajukan pada dokter atau apoteker.

Sebagai tetes mata, penggunaan brinzolamide langsung diberikan 1 tetes pada mata sebanyak 2—3 kali sehari.

Untuk meneteskan obat ini, ikuti langkah-langkah berikut ini.

  1. Cuci tangan secara menyeluruh dengan air dan sabun.
  2. Periksa bagian ujung botol obat (pipet) untuk memastikan sudah berlubang atau terbuka.
  3. Hindari lubang keluar terkena mata, tangan, atau benda lain secara langsung karena harus tetap terjaga dengan bersih.
  4. Saat mendongakan kepala, bantu mata agar tetap terbuka dengan menahan bagian bawah mata menggunakan jari telunjuk.
  5. Pegang tempat obat dengan tangan lainnya sedekat mungkin dengan mata.
  6. Sambil melihat ke atas, teteskan obat secara perlahan ke dalam mata sebanyak 1 kali dan tidak lebih.
  7. Setelah cairan obat masuk ke dalam mata, tutup mata selama 2—3 menit sambil menundukan wajah seperti saat Anda melihat ke lantai.
  8. Sebisa mungkin hindari mengedipkan atau menyipitkan mata terlalu kencang.
  9. Tekan secara perlahan ujung mata dekat hindung dengan jari.
  10. Usap cairan obat berlebih yang mengalir di wajah menggunakan tisu.
  11. Jika dokter menyarankan untuk menggunakan lebih dari 1 tetes obat pada 1 mata, berikan jeda selama 5 menit sebelum meneteskan dosis obat selanjutnya.
  12. Ganti bagian pipet setiap kali digunakan dan tutup kembali kemasan obat dengan rapat. Jangan mencuci atau mengelap pipet setelah digunakan.
  13. Cuci tangan dengan bersih setelah menggunakan obat.

Brinzolamid dapat digunakan bersamaan dengan obat lain untuk menurunkan tekanan intraokular (TIO). Namun, penggunaan masing-masing obat harus diberikan jeda selama 10 menit.

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, gunakan sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.

Gunakan tetes mata brinzolamide dalam tanggal kedaluwarsa pada botol dan dalam waktu 4 minggu setelah dibuka. Ini akan membantu mencegah risiko infeksi mata dan obat tetes mata tidak bekerja dengan baik.

Anda dapat menuliskan tanggal Anda membuka botol atau kemasan pada label atau kotaknya. Ini akan membantu Anda mengetahui kapan harus mulai menggunakan obat yang baru dan membuang yang lama.

Efek samping obat brinzolamide

Menggunakan terlalu banyak tetes mata brinzolamide dapat mengiritasi mata dan membuatnya berair dan menjadi merah.

Jika terlalu banyak brinzolamide masuk ke mata, bilas semuanya dengan air. Jangan gunakan lagi obat sampai tiba waktu dosis berikutnya.

Tetes mata brinzolamide dapat menyebabkan sejumlah efek samping. Beri tahu dokter jika salah satu dari gejala ini dialami cukup parah atau tidak kunjung hilang.

  • Penglihatan kabur.
  • Rasa pahit, asam, atau tidak biasa setelah meneteskan obat.
  • Mata kering.
  • Merasa ada sesuatu di mata.
  • Sakit kepala.
  • Pilek.

Cari bantuan medis darurat jika Anda mengalami kondisi berikut ini.

  • Mata atau kulit yang gatal.
  • Kemerahan atau pembengkakan mata, bibir, lidah, atau kulit.
  • Mata berair.
  • Sakit mata.
  • Ruam kulit, gatal-gatal, atau perubahan kulit.
  • Kesulitan bernapas atau menelan.
  • Sakit tenggorokan.
  • Demam.
  • Sakit dada.

Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat brinzolamide

bahaya minum obat tetes mata insto campur air putih

Beri tahu dokter dan apoteker Anda jika Anda alergi terhadap obat tetes mata brinzolamide, obat yang mengandung sulfa, obat antibiotik lain, atau obat-obatan lain.

Beri tahu dokter dan apoteker obat resep dan nonresep apa yang Anda gunakan, terutama acetazolamide, dichlorphenamide, methazolamide, produk yang mengandung aspirin, obat mata, serta vitamin dan produk herbal.

Jika Anda menggunakan obat mata luar (topikal) lainnya, teteskan 10 menit sebelum atau 10 menit setelah Anda meneteskan obat tetes mata brinzolamid.

Beri tahu dokter jika Anda pernah atau pernah menderita kondisi berikut ini.

  • Penyakit ginjal.
  • Penyakit hati.
  • Asidosis hiperkloremik.
  • Mata kering atau masalah pada kornea.

Beri tahu dokter Anda jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.

Jika Anda akan menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda sedang menggunakan obat tetes mata brinzolamide.

Jika Anda mengalami cedera mata atau infeksi, hubungi dokter Anda untuk mengetahui apakah Anda masih harus menggunakan obat tetes mata yang sama.

Beri tahu dokter Anda jika Anda memakai lensa kontak lunak. Tunggu setidaknya 15 menit setelah menggunakan obat untuk memasang lensa kontak lunak pada amat.

Berhati-hatilah saat mengemudi atau mengoperasikan mesin saat sedang menggunakan obat ini karena bisa membuat penglihatan kabur.

Bagaimana cara penyimpanan brinzolamide?

Brinzolamide adalah salah satu obat yang baiknya disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan.

Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan obat pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.

Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan membuang obat-obatan sembarangan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.

Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.

Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.

Apakah brinzolamide aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Brinzolamide termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat, atau setara dengan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.

Penting untuk mengatasi glaukoma pada mata sehingga penggunaan obat ini pada ibu hamil umumnya akan tetap dilanjutkan selama hamil.

Saat diteteskan ke mata, obat ini bisa masuk terserap ke dalam aliran darah dan mencapai janin. Namun, belum ada cukup penelitian terkait bahaya obat ini untuk janin.

Hanya sedikit brinzolamide yang mungkin bisa terserap ke dalam ASI.

Interaksi obat brinzolamide dengan obat lain

Meskipun obat-obat tertentu tidak boleh digunakan bersamaan sekaligus, dalam kasus lain dua obat yang berbeda dapat digunakan bersamaan bahkan jika interaksi mungkin terjadi.

Dalam kasus ini, dokter Anda mungkin ingin mengubah dosis, atau melakukan tindakan pencegahan lainnya mungkin diperlukan.

Berikut obat yang diketahui bisa menimbulkan interaksi dengan brinzolamide.

  • Tetes mata lain yang bekerja dengan cara yang mirip dengan brinzolamide, seperti acetazolamide atau dorzolamide.
  • Antijamur seperti ketokonazol, itrakonazol, dan klotrimazol.
  • Ritonavir (obat antivirus).
  • Metformin (obat yang digunakan untuk diabetes).

Beri tahu ahli kesehatan Anda jika Anda sedang mengonsumsi obat resep atau obat non resep lainnya.

Dokumen ini tidak menyertakan semua interaksi obat yang dapat terjadi.

Simpan daftar produk yang Anda gunakan, termasuk obat-obatan resep/nonresep dan herbal, serta beri tahu dokter dan apoteker Anda.

Mungkin ada obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan brinzolamide. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 25/06/2023

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan