backup og meta
Kategori

3

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Kenali Penyebab BAB Berdarah Saat Hamil dan Pengobatannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

Kenali Penyebab BAB Berdarah Saat Hamil dan Pengobatannya

Melihat darah pada tinja saat hamil? Panik memang tak bisa dihindarkan, tetapi sebisa mungkin cobalah untuk tetap tenang. Pasalnya, BAB berdarah merupakan salah satu masalah umum selama kehamilan.

Apakah BAB berdarah saat hamil bahaya?

Merasa khawatir saat melihat darah keluar saat hamil tentu merupakan hal yang wajar. Pasalnya, Anda mungkin berpikir bahwa darah tersebut berasal dari rahim sehingga membahayakan janin.

Namun, apabila Anda sudah memastikan bahwa darah tersebut berasal dari anus, kecil kemungkinan bahwa kondisi tersebut merupakan gejala komplikasi kehamilan.

Darah yang keluar dari anus menandakan bahwa ibu hamil tengah menghadapi gangguan sistem pencernaan, bukan masalah janin.

Kondisi ini sebenarnya cukup sering terjadi, terutama pada akhir masa kehamilan, dan dapat diatasi dengan cara rumahan.

Meski begitu, BAB berdarah saat hamil juga bisa disebabkan oleh peradangan pada usus, tumor, hingga kanker. Pada kondisi inilah ibu hamil membutuhkan perawatan intensif.

Apa penyebab BAB berdarah pada ibu hamil?

insomnia saat hamil

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan BAB berdarah saat hamil.

1. Kurang asupan serat

Perubahan hormon saat hamil akan mengurangi gerakan usus sehingga makanan lebih sulit dicerna.

Feses yang terbentuk dalam kondisi tersebut cenderung lebih keras dan sulit dikeluarkan. Alhasil, proses buang air besar mungkin melukai usus atau anus sehingga menyebabkan perdarahan.

Itulah salah satu alasan mengapa ibu hamil membutuhkan lebih banyak serat. Dengan serat yang mencukupi, feses yang terbentuk akan lebih lunak sehingga mudah dikeluarkan.

2. Wasir

Data dari Office on Women’s Health menunjukkan bahwa hampir 50% wanita mengalami wasir (hemoroid/ambeien) saat hamil.

Wasir adalah pembengkakan atau pembesaran pembuluh darah di sekitar anus. Lama-kelamaan, benjolan ini bisa robek sehingga menimbulkan perdarahan.

Salah satu penyebab benjolan wasir robek adalah tinja yang terlalu keras atau kebiasaan mengejan terlalu kencang.

Selain di sekitar anus, ambeien pada ibu hamil juga bisa terbentuk di ujung saluran cerna. Jenis wasir ini disebut hemoroid internal.

3. Fisura ani

Penyebab lain dari BAB berdarah saat hamil adalah fisura ani. Ini adalah kondisi robeknya jaringan mukosa, lapisan tipis dan lembap yang melapisi anus.

Fisura ani biasanya menyebabkan nyeri dan perdarahan, baik saat buang air besar ataupun setelahnya. Hampir serupa wasir, kondisi ini juga disebabkan oleh feses yang terlalu keras.

Sebagian besar luka fisura ani bisa sembuh dengan sendirinya setelah 4 sampai 6 minggu. Namun, pada kondisi yang sudah parah, dokter bisa menyarankan operasi menggunakan lateral internal sphincterotomy (LIS).

4. Tukak lambung

Ulkus peptikum (peptic ulcer disease) atau yang lebih sering disebut dengan tukak lambung adalah peradangan lambung akibat cairan asam pada pencernaan.

Hal ini bisa terjadi karena infeksi bakteri Helicobacter pylori merusak lapisan pelindung lambung dan usus.

BAB berdarah saat hamil akibat tukak lambung biasanya juga disertai gejala lain, seperti perih dan sensasi terbakar di sekitar perut dan dada.

5. Infeksi saluran pencernaan

Saat hamil, Anda perlu menjaga kebersihan dan kesehatan makanan yang Anda konsumsi. Pasalnya, bakteri yang terdapat pada makanan dapat menyebabkan infeksi pada ibu hamil.

Jenis bakteri yang paling sering mengontaminasi makanan dan mengakibatkan infeksi pencernaan adalah bakteri Salmonella dan E. coli.

Selain demam, perut mulas, muntah, dan diare, BAB berdarah juga bisa menjadi salah satu gejala infeksi saluran pencernaan saat hamil.

6. Inflammatory bowel disease (IBD)

IBD atau radang usus merupakan istilah yang merujuk pada dua jenis penyakit, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.

Keduanya merupakan penyakit autoimun yang penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, penyakit Crohn dan kolitis ulseratif sama-sama ditandai dengan BAB yang berdarah.

Selain BAB berdarah, kondisi ini juga ditandai dengan kram perut, penurunan nafsu makan, dan diare pada ibu hamil.

7. Hamil di luar kandungan

Pada kasus yang langka, kehamilan yang terjadi di luar rahim (kehamilan ektopik) dapat ditandai dengan perdarahan pada usus.

Perdarahan terjadi akibat timbulnya celah atau lubang pada dinding usus (perforasi). Lubang ini terbentuk dari tekanan janin yang tumbuh di luar rahim, khususnya tuba falopi.

Di samping BAB berdarah, gejala yang lebih umum terjadi pada kehamilan ektopik adalah perdarahan yang keluar dari vagina.

8. Tumor

Pertumbuhan tumor pada saluran pencernaan juga bisa menyebabkan BAB bercampur darah, khususnya pada ibu hamil.

Pasalnya, perut ibu hamil yang semakin membesar akan menekan area tumor sehingga menyebabkan luka dan perdarahan.

Tidak hanya saat hamil, tumor di sekitar usus pada dasarnya memang bisa menimbulkan perdarahan ketika dilalui oleh feses.

9. Kanker

Penyakit yang perlu Anda waspadai jika mengalami BAB berdarah saat hamil adalah kanker kolorektal, yaitu kanker pada usus besar (kolon) atau usus besar yang terhubung dengan anus (rektum).

Selain BAB berdarah, gejala lain dari kanker ini adalah diare atau konstipasi, mual, muntah, mudah lelah, dan berat badan menurun dalam waktu cepat. 

Meski kasus kanker kolorektal pada ibu hamil termasuk kondisi yang sangat langka, diagnosis dini tetap dibutuhkan agar pasien bisa mendapatkan perawatan terbaik.

Bagaimana cara menyembuhkan BAB berdarah saat hamil?

tips meminum vitamin untuk ibu hamil

Anda dapat mengatasi BAB berdarah saat hamil melalui perawatan rumahan seperti berikut ini.

  • Mengonsumsi makanan kaya serat, seperti sayur dan buah agar feses lebih lunak sehingga mudah dikeluarkan.
  • Mencukupi kebutuhan cairan harian, sebab kekurangan cairan bisa menyebabkan feses keras.
  • Hindari mengejan terlalu kuat agar anus tidak terdorong keluar.
  • Hindari menahan keinginan untuk buang air besar. Semakin lama ditahan, feses akan semakin mengeras.
  • Gunakan kompres dingin pada area perut untuk meredakan perdarahan.
  • Tidur dengan posisi miring untuk mengurangi tekanan pada pembuluh darah anus.

Kapan BAB berdarah saat hamil perlu ditangani dokter?

Jika darah yang keluar saat BAB hanya sedikit dan perdarahan hanya terjadi satu kali, perawatan rumahan mungkin sudah cukup untuk mengatasinya.

Namun, jika kondisi ini terjadi terus menerus atau disertai gejala lain, seperti sakit perut, sebaiknya segeralah pergi ke dokter.

Berikut ini adalah beberapa tindakan yang mungkin dilakukan oleh dokter.

  • Memberikan cairan infus jika Anda merasa lemas akibat BAB berdarah.
  • Melakukan transfusi darah bila darah yang keluar cukup banyak.
  • Menyarankan tindakan operasi pengangkatan hemoroid bila BAB berdarah disebabkan oleh wasir yang cukup parah.
  • Selain melihat jumlah darah yang keluar, Anda juga perlu memerhatikan warnanya. Warna darah pada feses dapat menunjukkan area tubuh yang bermasalah.

    Sebagai contoh, darah segar berwarna merah terang kemungkinan bersumber dari perdarahan anus atau usus bagian bawah.

    Sementara itu, darah yang berwarna merah gelap cenderung hitam biasanya berasal dari saluran cerna bagian atas, seperti lambung.

    Meskipun termasuk keluhan umum selama kehamilan, BAB berdarah saat hamil tetap harus diwaspadai. Apalagi jika kondisi ini sudah membuat Anda khawatir.

    Bahkan jika hal ini hanya terjadi sekali, tidak ada salahnya untuk pergi ke dokter. Ketenangan yang didapat dari pemeriksaan akan membuat masa kehamilan semakin mudah dijalani.

    Kesimpulan

    • BAB berdarah saat hamil merupakan kondisi yang cukup sering ditemui. Salah satu penyebab utama kondisi ini adalah pecahnya benjolan wasir karena tinja yang terlalu keras.
    • Kondisi lain yang bisa menyebabkan BAB berdarah saat hamil adalah kurangnya asupan serat, fisura ani, tukak lambung, IBD, kehamilan ektopik, hingga kanker kolorektal.
    • Jika perdarahan hanya sedikit dan tidak berulang, kondisi ini bisa diatasi dengan perawatan rumahan, seperti meningkatkan asupan serat. Namun, pada kondisi khusus, seperti wasir parah dan kanker, perawatan medis sangat dibutuhkan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan