3. Fisura ani
Penyebab lain dari BAB berdarah saat hamil adalah fisura ani. Ini adalah kondisi robeknya jaringan mukosa, lapisan tipis dan lembap yang melapisi anus.
Fisura ani biasanya menyebabkan nyeri dan perdarahan, baik saat buang air besar ataupun setelahnya. Hampir serupa wasir, kondisi ini juga disebabkan oleh feses yang terlalu keras.
Sebagian besar luka fisura ani bisa sembuh dengan sendirinya setelah 4 sampai 6 minggu. Namun, pada kondisi yang sudah parah, dokter bisa menyarankan operasi menggunakan lateral internal sphincterotomy (LIS).
4. Tukak lambung
Ulkus peptikum (peptic ulcer disease) atau yang lebih sering disebut dengan tukak lambung adalah peradangan lambung akibat cairan asam pada pencernaan.
Hal ini bisa terjadi karena infeksi bakteri Helicobacter pylori merusak lapisan pelindung lambung dan usus.
BAB berdarah saat hamil akibat tukak lambung biasanya juga disertai gejala lain, seperti perih dan sensasi terbakar di sekitar perut dan dada.
5. Infeksi saluran pencernaan
Saat hamil, Anda perlu menjaga kebersihan dan kesehatan makanan yang Anda konsumsi. Pasalnya, bakteri yang terdapat pada makanan dapat menyebabkan infeksi pada ibu hamil.
Jenis bakteri yang paling sering mengontaminasi makanan dan mengakibatkan infeksi pencernaan adalah bakteri Salmonella dan E. coli.
Selain demam, perut mulas, muntah, dan diare, BAB berdarah juga bisa menjadi salah satu gejala infeksi saluran pencernaan saat hamil.
6. Inflammatory bowel disease (IBD)
IBD atau radang usus merupakan istilah yang merujuk pada dua jenis penyakit, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
Keduanya merupakan penyakit autoimun yang penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, penyakit Crohn dan kolitis ulseratif sama-sama ditandai dengan BAB yang berdarah.
Selain BAB berdarah, kondisi ini juga ditandai dengan kram perut, penurunan nafsu makan, dan diare pada ibu hamil.
7. Hamil di luar kandungan
Pada kasus yang langka, kehamilan yang terjadi di luar rahim (kehamilan ektopik) dapat ditandai dengan perdarahan pada usus.
Perdarahan terjadi akibat timbulnya celah atau lubang pada dinding usus (perforasi). Lubang ini terbentuk dari tekanan janin yang tumbuh di luar rahim, khususnya tuba falopi.
Di samping BAB berdarah, gejala yang lebih umum terjadi pada kehamilan ektopik adalah perdarahan yang keluar dari vagina.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar