Seiring dengan pertambahan usia, biasanya tubuh akan mengalami penurunan fungsi. Selain itu, sistem kekebalan tubuh pun biasanya mengalami penurunan yang akan berakibat pada kemampuan tubuh untuk menangkal penyakit. Biasanya usia pertengahan yang dimulai dari usia 40-an menjadi lampu kuning bagi wanita untuk lebih peka terhadap kondisi kesehatannya. Berikut beberapa tes kesehatan untuk wanita yang sebaiknya di jalani jika Anda menginjak usia 40-an.
Apa jenis tes kesehatan untuk wanita usia 40 tahunan yang perlu dilakukan?
1. Pemeriksaan tekanan darah
American Heart Association merekomendasikan untuk memeriksakan tekanan darah setiap tahunnya dan dimulai di awal usia 20. Terlebih jika Anda memasuki usia 40-an maka hal ini menjadi salah satu tes wajib bagi seluruh wanita.
Tekanan darah yang tidak terkontrol dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama dari penyakit jantung dan stroke. Tekanan darah yang normal berada pada 120/80 mmHg. Jika tekanan darah Anda melebihi batas normal, Anda bisa menurunkannya dengan diet, olahraga, dan pengobatan.
2. Tes kadar kolesterol
Kadar kolesterol yang tinggi menjadi salah satu pemicu penyakit jantung. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mulai rutin untuk mengecek kadar kolesterol dalam tubuh untuk memeriksa kadar kolesterol jahat (LDL), kolesterol baik (HDL), dan trigliserida setiap tahunnya.
Jika kadar kolesterol jahat melebihi 130 maka Anda perlu mengubah gaya hidup Anda dan mulai untuk melakukan diet sehat yang dapat membantu menurunkan serta menstabilkan kadar kolesterol dalam tubuh.
3. Pemeriksaan kadar gula darah
American Diabetes Association merekomendasikan wanita untuk memulai tes kadar gula darah tahunan yang dimulai pada usia 45 tahun. Mengonsumsi makanan yang tidak sehat, tinggi kalori, gula, dan lemak, bisa meningkatkan kadar gula darah
Lama-kelamaan, kondisi tersebut akan berkembang jadi diabetes. Dokter biasanya akan memulainya dengan tes glukosa puasa atau tes A1C (tes darah yang menunjukkan kadar gula darah rata-rata selama 3 bulan terakhir).
4. Pemeriksaan mata
Tes kesehatan untuk wanita yang tak kalah pentingya yaitu tes mata. American Optometric Association menyatakan ketika wanita memasuki usia 40 tahun maka kesehatan matanya harus diuji setiap 1-3 tahun sekali.
Penyakit yang mengancam kesehatan mata wanita di usia 40-an adalah glaukoma, rabun dekat, dan penyakit degenerasi makula. Selain itu, jika Anda mengidap diabetes maka kesehatan retina Anda juga perlu dicek karena diabetes bisa menyebabkan gangguan kesehatan mata.
5. Skrining kanker serviks
Wanita yang berusia antara 30-65 tahun perlu menjalani tes pap smaer setiap tiga tahun sekali dan HPV setiap lima tahun sekali. Jangan ragu untuk menceritakan riwayat seksual Anda pada dokter untuk melihat apa saja hal yang perlu dikhawatirkan dari hal tersebut. Terlebih jika Anda memiliki riwayat berganti-ganti pasangan.
6. Pemeriksaan payudara
Skrining payudara yang paling utama dan awal dimulai dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Hal ini dilakukan dengan cara memeriksa kondisi payudara sendiri dengan mendeteksi apakah terdapat perubahan seperti adanya benjolan, bentuk, kerutan, lekukan di sekitar payudara dengan cara merabanya.
Selain itu, penting untuk menyadari adanya perubahan pada puting susu. Perubahan itu bisa meliputi bentuk, ukuran, ruam, dan nyeri.
7. Pemeriksaan kulit
Kulit menjadi bagian penting yang tak boleh dilewatkan dari rangkaian tes kesehatan untuk wanita. Pasalnya, kulit menjadi tameng tubuh yang setiap harinya terkena paparan langsung sinar matahari maupun polusi.
Oleh karena itu, seiring dengan pertambahan usia Anda perlu memberi perhatian lebih pada kesehatan kulit. Wanita berkulit putih terutama berisiko tinggi terkena kanker kulit seperti melanoma dan jenis lainnya dibandingkan dengan wanita berkulit gelap.
Memiliki keluarga dengan melanoma dan sering mengalami sengatan sinar matahari langsung di usia muda meningkatkan risiko Anda untuk terkena kanker kulit. Oleh karenanya, lakukan pemeriksaan ke dokter khusus kulit untuk mengecek kondisi kulit Anda secara keseluruhan. Selain itu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda melihat perubahan pada kulit seperti tahi lalat yang membesar, ruam, arau bercak.
8. Pemeriksaan tiroid
Sekitar 13% wanita yang berusia 35-65 tahun memiliki hipotiroidisme (tiroid yang kurang aktif). Oleh karena itu, Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan tiroid setidaknya setiap lima tahun sekali. Pasalnya, beberapa kelainan tiroid juga lebih umum terjadi setelah masa menopause.
Tiroid yang kurang aktif biasanya diukur melalui tes darah. Jika Anda mengalami gejala seperti perubahan mood, penambahan berat badan, kebiasaan tidur, dan peningkatan kolesterol secara tiba-tiba maka segera konsultasikan dengan dokter Anda karena hal ini bisa mengindikasikan adanya masalah pada tiroid.
9. Tes kesehatan mental
Tak hanya kesehatan tubuh wanita yang perlu diperhatikan, kesehatan mental juga perlu diperhatikan. Wanita berusia 40-an ke atas rentan mengalami depresi. Pasalnya ini merupakan usia menuju peralihan dimana wanita mendekati masa menopause. Perubahan hormon yang terjadi bisa membuat wanita menjadi lebih mudah stres.
Penelitian menunjukkan wanita yang berusia antara 40-59 tahun ini juga memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi ketimbang dengan remaja putri. Selain itu, banyak wanita yang memasuki usia 40-an mengalami kecemasan yang berlebihan. Oleh karena itu, ada baiknya untuk mendatangi terapis ahli untuk mengecek potensi depresi yang mungkin terjadi.
Berbagai tes kesehatan untuk wanita ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dini terhadap berbagai penyakit serius yang mungkin mengintai Anda seiring dengan pertambahan usia. Oleh karena itu, cobalah untuk mengonsultasikan pada dokter Anda terkait jenis dan rangkaian tes yang perlu dijalani.
[embed-health-tool-ovulation]