Keputihan dapat menandakan berbagai kondisi yang dialami oleh tubuh, termasuk saat Anda tidak haid 1 bulan tapi mengalami keputihan. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh hal yang perlu penanganan medis seperti infeksi hingga sesuatu yang sering kali diharapkan oleh seorang wanita, yaitu kehamilan.
Agar bisa menangani keputihan yang dialami dengan tepat, ada baiknya ketahui penyebab pasti mengapa Anda tidak haid 1 bulan tapi justru keputihan melalui ulasan di bawah ini.
Hubungan antara keputihan dan menstruasi pada wanita
Jumlah dan tampilan keputihan umumnya dapat berbeda-beda secara alami pada setiap siklus menstruasi. Perubahan tampilan keputihan tersebut biasanya sebagai berikut.
- Warna putih: terjadi di awal atau akhir siklus menstruasi.
- Berwarna bening dan cair: terjadi selama masa menstruasi dan dapat bertambah banyak saat sedang berolahraga.
- Berwarna bening dan lengket: menandakan bahwa wanita sedang dalam masa subur.
- Warna kecoklatan: sering terjadi setelah siklus menstruasi yang menandakan tubuh sedang membersihkan darah haid yang tersisa.
- Berwarna kehijauan atau kekuningan: terjadi ketika ada infeksi di dalam tubuh, terutama jika disertai bau yang tidak sedap.
Siklus menstruasi meliputi beberapa tahap. Setiap tahap tersebut dapat terjadi secara sambung menyambung atau bersamaan.
Menjelang menstruasi, lapisan atau dinding rahim akan menebal sebagai respons terhadap perubahan hormon. Penebalan juga terjadi sebagai persiapan untuk kemungkinan adanya kehamilan.
Pada pertengahan menjelang siklus menstruasi, salah satu ovarium akan melepaskan sel telur. Jika tidak ada kehamilan, lapisan rahim beserta sel telur akan luruh dan terjadi menstruasi.
Kenapa belum haid 1 bulan tapi keputihan?
Jika keputihan terus tapi haid tak kunjung datang, ada beberapa kondisi yang mungkin menjadi penyebabnya.
Berikut ini adalah penjelasan masing-masing kondisinya.
1. Kehamilan
Keputihan terus tapi tidak haid dapat menandakan kehamilan pada beberapa wanita. Sebagaimana diketahui, tidak terjadinya haid sering kali menjadi tanda kehamilan paling awal.
Namun, hal ini tidak selalu pasti karena banyak juga wanita yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur.
Pada beberapa minggu pertama, tepatnya minggu ke satu atau ke dua kehamilan, ibu hamil mungkin akan merasakan beberapa perubahan pada tubuhnya.
Salah satu perubahan tersebut terjadi pada cairan yang keluar dari vagina, termasuk keputihan.
Ibu akan menyadari keputihan yang keluar cenderung lebih banyak dari jumlah normal. Warna dari keputihan tersebut juga terlihat menjadi putih kekuningan.
Meski begitu, perubahan pada keputihan tersebut juga dapat terjadi secara ringan hingga ibu tidak menyadarinya.
Sama seperti tanda kehamilan lainnya, seperti mual dan muntah (morning sickness), keputihan di awal kehamilan juga dapat terjadi secara berbeda-beda dari ibu satu dengan ibu lainnya.
2. Radang panggul
Selain sebagai tanda awal kehamilan, keputihan terus tapi tidak haid dapat mengindikasikan penyakit radang panggul.
Radang panggul adalah infeksi yang terjadi ketika bakteri masuk ke dalam vagina dan menyebar hingga ke rahim dan saluran alat kelamin.
Infeksi bakteri tersebut umumnya disebabkan oleh penularan melalui hubungan seksual.
Gejala radang panggul biasanya meliputi peningkatan kadar keputihan, nyeri panggul, mual, muntah, diare, dan demam.
Selain itu, haid yang tidak teratur juga dapat terjadi sebagai tanda dari kondisi ini.
3. Penggunaan pil KB dan obat lainnya
Memulai atau menghentikan penggunaan pil KB dapat memengaruhi hormon di dalam tubuh. Hal ini bisa membuat siklus menstruasi terganggu.
Pada beberapa wanita, gangguan menstruasi, seperti menstruasi tidak teratur atau bahkan tidak haid, bisa terjadi hingga 6 bulan setelah menghentikan konsumsi pil KB.
Selain itu, melansir dari National Health Service UK, keputihan juga biasanya akan terjadi dalam jumlah yang lebih banyak selama menggunakan pil KB.
Selain pil KB, beberapa obat-obatan lain juga dapat memengaruhi siklus menstruasi. Obat-obatan tersebut di antaranya obat pengencer darah, antidepresan, dan steroid.
4. Perimenopause
Perimenopause merupakan masa menjelang menopause, yaitu ketika tubuh seorang wanita mulai menghasilkan lebih sedikit hormon estrogen.
Meski vagina cenderung kehilangan kelembapannya saat memasuki masa menopause, keputihan masih dapat terjadi tanpa disertai haid.
Ini merupakan hal yang normal jika Anda keputihan tapi tidak haid, dan bukan tanda dari kondisi yang berbahaya.
Kapan harus ke dokter saat tidak haid 1 bulan tapi keputihan?
Keputihan umumnya bukanlah kondisi yang serius dan tidak membahayakan. Namun, keputihan bisa tidak normal dan patut diwaspadai bila disertai gejala berikut.
- Cairan keputihan berwarna kuning, hijau, atau abu-abu.
- Keputihan yang disertai bau yang tidak sedap dan menyengat.
- Keputihan menyebabkan gatal, kemerahan, atau bengkak.
Selain itu, sangat penting untuk memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gangguan menstruasi, seperti haid tidak teratur. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi penyebab kondisi ini.
Jika diduga telah terjadi kehamilan, pemeriksaan ke dokter juga sebaiknya segera dilakukan.
Pemeriksaan diperlukan untuk memastikan kondisi agar bisa mendapat perawatan untuk ibu dan janin sedini mungkin.
Kesimpulan
Tidak mengalami haid selama 1 bulan tapi keputihan bisa disebabkan oleh kehamilan, radang panggul, penggunaan pil KB atau obat-obatan lain, serta perimenopause. Perubahan dalam keputihan, seperti warna dan konsistensi, dapat memberikan petunjuk tentang kondisi kesehatan yang mendasarinya. Penting untuk berkonsultasi kepada dokter jika mengalami keputihan abnormal yang disertai gejala lain, seperti nyeri atau bau yang tidak sedap, serta gangguan menstruasi seperti haid tidak teratur. Ini akan membantu dalam diagnosis dan pengelolaan kondisi secara tepat.
[embed-health-tool-ovulation]