Vagina kering umum dialami wanita menjelang atau sesudah menopause sebagai bagian dari perubahan hormonnya. Namun, tidak menutup kemungkinan perempuan muda juga mengalami hal yang sama. Meski terkesan sepele, vagina kering dapat terasa sangat tidak nyaman hingga bahkan sampai menyebabkan sakit saat berhubungan seks. Lantas, bagaimana cara mengatasi vagina kering?
Penyebab vagina kering
Penyebab vagina kering yang paling umum adalah rendahnya kadar estrogen dalam tubuh. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh infeksi di sekitar vagina.
Berikut adalah sejumlah hal lainnya yang dapat menyebabkan vagina mengering:
- Menopause
- Melahirkan dan menyusui
- Kondisi medis tertentu
- Mengonsumsi obat tertentu
- Menjalani perawatan kanker seperti kemoterapi atau radioterapi
- Merokok
- Menggunakan produk pembersih vagina yang tidak tepat
Beragam cara alami mengatasi vagina kering
Beragam perawatan alami rumahan ini dapat berpotensi membantu melembapkan kembali vagina yang kering:
1. Minyak kelapa
Minyak kelapa merupakan pilihan pertama untuk mengatasi vagina kering yang bebas efek samping. Kecuali jika Anda memang memiliki alergi terhadap salah satu kandungan di dalam minyak kelapa.
Minyak kelapa dapat digunakan sebagai pelumas alami untuk melembapkan dan menghaluskan kulit di sekitar luar vagina. Minyak ini juga terbukti dapat mencegah dan mengobati infeksi jamur vagina.
Wujud minyak kelapa murni cukup padat. Anda bisa menyiasatinya dengan menggosok-gosok minyak di telapak tangan sebelum mengolesnya.
Pastikan untuk memilih minyak kelapa murni yang tidak mengandung bahan tambahan lainnya. Jika Anda ragu untuk mengoleskan minyak sebagai cara mengatasi vagina kering, tanyakan ke dokter terlebih dahulu.
2. Lidah buaya
Khasiat gel lidah buaya sebagai pelembap alami memang sudah tidak diragukan lagi.
Selain menenangkan luka bakar dan mengatasi jerawat, gel lidah buaya juga membantu melembapkan vagina.
Penelitian terbitan Journal of the College of Physicians and Surgeons Pakistan tahun 2008 menunjukkan lidah buaya terbukti efektif mengurangi peradangan pada kulit kelamin wanita.
Ini karena gel aloe vera memiliki pH lebih rendah daripada air, dan sekaligus bersifat antiradang dan antibakteri.
Lidah buaya juga kaya akan vitamin C dan E, yang keduanya penting untuk menjaga kekenyalan alami kulit.
Pastikan Anda menggunakan gel lidah buaya yang 100 persen murni dan tidak mengandung bahan tambahan buatan lainnya.
3. Minum banyak air
Jaringan selaput vagina mengering karena mengalami dehidrasi. Maka, minum banyak air bisa jadi cara mengatasi vagina kering yang paling mudah.
Minumlah setiap kali Anda merasa haus untuk memastikan kebutuhan cairan tubuh terpenuhi. Tidak mulul harus air putih.
Anda bisa mendapatkan asupan cairan dari buah dan sayur kaya ai seperti semangka, jambu, dan selada, juga dari makanan berkuah.
Hindari minuman berkarbonasi yang mengandung kafein dan alkohol karena jenis minuman tersebut memberikan efek negatif pada hidrasi tubuh Anda.
4. Konsumsi kedelai
Kedelai kaya akan kandungan fitoestrogen, yang mencakup estrogen, isoflavon, protein, asam lemak omega 3, kalsium, asam folat, zat besi, serta vitamin dan mineral lainnya.
Isoflavon dalam kedelai memunculkan efek pada tubuh yang mirip dengan estrogen alami, tetapi lebih lemah. Salah satu efek estrogen pada tubuh wanita adalah memicu produksi cairan alami yang melumasi vagina.
Oleh karena itu, mengonsumsi makanan berbahan dasar kedelai dapat berpotensi menjadi cara mengatasi vagina kering. Makanan berbahan dasar kedelai termasuk tahu, tempe, susu kedelai, dan kacang edamame.
Meski demikian, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian di bidang ini.
Segera konsultasi ke dokter apabila masalah vagina kering Anda semakin memburuk atau tidak mengalami perubahan yang berarti.
Cara mengatasi vagina kering pakai obat
Jika cara alami tidak cukup ampuh mengatasi masalahnya, ada berbagai pilihan obat yang mungkin diresepkan dokter untuk vagina kering. Di antaranya:
Terapi estrogen
Terapi hormon adalah cara mengatasi vagina kering yang disebabkan kadar estrogen rendah. Terapi hormon artinya menggunakan obat-obatan yang mengandung estrogen sintetis untuk meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh.
Estrogen berfungsi menjaga kekuatan dan ketebalan dinding vagina, juga merangsang produksi pelumasan vagina dengan cairan alaminya.
Terapi hormon yang diberikan biasanya dalam bentuk oles atau berupa alat yang dimasukkan ke dalam vagina. Pasalnya, metode pengobatan ini akan langsung dapat diserap jaringan vagina ketimbang yang diminum. Maka obatnya pun akan bekerja lebih efektif.
Selain itu, estrogen oles atau supositoria lebih minim efek samping dibandingkan obat minum.
Contoh estrogen yang langsung digunakan ke area vagina yaitu:
Cincin vagina (Estring, Estradiol)
Cincin lunak ini dimasukkan ke dalam vagina. Nantinya estrogen akan dilepaskan dari cincin tersebut secara teratur.
Cincin biasanya perlu diganti setiap 3 minggu untuk mengefektifkan pengobatan.
Krim vagina (Estrace, Premarin)
Krim vagina biasanya dioleskan langsung ke dalam organ kewanitaan Anda dengan menggunakan aplikator khusus.
Penelitian menunjukkan bahwa krim estrogen termasuk pengobatan yang cukup efektif dan bekerja baik untuk masalah vagina kering
Tablet vagina (Vagifem)
Tablet juga dimasukkan ke dalam vagina menggunakan aplikator khusus. Meski begitu, masih sedikit penelitian yang ada mengenai efek jangka panjang dari cara penggunaan tablet ini untuk mengatasi vagina kering.
Sayangnya, tidak semua wanita boleh menggunakan terapi hormon. Terutama bagi Anda yang punya riwayat kanker payudara, sedang hamil, atau sedang menyusui. Sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter.
Jika ternyata terapi hormon ini berisiko untuk Anda, dokter akan mencari cara lain untuk mengatasi keluhan vagina kering yang dialami.
Pelumas berbahan dasar air
Pelumas berbahan dasar air mungkin bukanlah obat yang bisa memperbaiki vagina kering.
Namun, menggunakan pelumas menjadi cara efektif untuk mengatasi vagina kering terutama saat hendak berhubungan seks. Pelumas membantu melembapkan dan melicinkan bagian vagina sebelum dimulainya penetrasi.
Ketika vagina terlumasi dengan baik, rasa sakit saat seks pun bisa diminimalisir. Namun, pilihlah yang berbahan dasar air ketimbang minyak. Ini karena pelumas berbahan minyak bisa memicu iritasi dan merusak kondom.
Pelembap vagina
Pelembap vagina juga menjadi produk wajib untuk mengatasi vagina yang kering. Dilansir dari Mayo Clinic, mengoleskan pelembap vagina 2 sampai 3 kali sehari membantu menjaga jaringan vagina tetap sehat dan lembap.
Mintalah rekomendasi dokter untuk memilihkan produk pelembap vagina yang aman dan berkualitas baik.
Jangan sembarangan memilih produk apalagi karena tergiur harga yang murah. Alih-alih melembapkan, produk yang Anda beli sembarangan justru bisa membuat vagina mengalami iritasi.
[embed-health-tool-ovulation]