backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apa Benar Wanita Tidak Boleh Makan Timun Saat Sedang Haid?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 25/11/2020

    Apa Benar Wanita Tidak Boleh Makan Timun Saat Sedang Haid?

    Selama ini banyak informasi simpang siur mengenai kesehatan wanita. Salah satunya informasi yang menyebutkan bahwa makan timun saat haid bisa menyebabkan darah haid tersisa di dinding rahim dan memicu kanker ovarium. Benarkah demikian?

    Apa yang terjadi kalau wanita makan timun saat haid?

    Tidak ada hubungan antara makan timun dengan menstruasi. Makan timun juga tidak akan memberikan dampak yang berarti terhadap menstruasi Anda. Hal itu merupakan mitos yang beredar di masyarakat Indonesia.

    Jika Anda suka makan timun, silakan makan meskipun sedang menstruasi atau baru selesai menstruasi karena hal itu sangatlah aman.

    Menurut dokter spesialis kandungan, mitos makan timun saat haid menyebabkan darah haid tersisa di dinding rahim tidaklah benar. Darah haid tidak akan tersisa di dinding rahim, selesai Anda menstruasi, berarti darah memang sudah bersih.

    Proses menstruasi akan sama setiap siklusnya. Dari hari awal sampai maksimal tiga hari itu adalah proses utamanya, dinding rahim bagian dalam meluruh dan banyak jaringan endometrium yang luruh.

    Endometrium yang banyak memiliki jaringan darah ini menjadi penyebab mengapa tiga hari pertama menstruasi darah yang keluar menjadi kehitaman. Tapi dinding rahim ini lama-lama bersih karena terjadi penutupan sampai hari ke tujuh, hanya tinggal flek  sampai akhirnya bersih.

    Jadi, hal yang wajar jika pada awal menstruasi darah yang keluar tidak berwarna merah. Yang perlu diingat adalah bahwa pada saat proses pembersihan, wajar pula jika masih ada beberapa darah yang masih menetes berupa flek. Pada akhirnya beberapa hari kemudian saluran pembuluh darah akan menutup sempurna.

    Benarkah timun menghambat darah menstruasi?

    Jadi, jika Anda mengira bahwa darah yang berwarna agak kehitaman adalah darah yang tersisa di dinding rahim karena Anda makan timun saat haid, hal ini tentu tidak benar.

    Jika Anda memiliki pertanyaan, apakah makan timun saat haid menghambat darah menstruasi Anda? Hal ini juga tidak benar. Siklus menstruasi wanita diatur dan dipengaruhi oleh keseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Keseimbangan hormon ini sangat dipengaruhi oleh kesehatan fisik dan psikologis.

    Makan timun saat haid tidak mempengaruhi keseimbangan hormon pada wanita dan tidak mempengaruhi siklus menstruasi, baik memperlancar maupun menghambat menstruasi.

    Kandungan timun ternyata memiliki banyak manfaat

    Manfaat timun begitu banyak. Sayuran ini kaya akan beta karoten, mangan, vitamin C, serta beberapa antioksidan flavonoid yang  dapat menangkal radikal bebas. Radikal bebas dapat mengundang sejumlah penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, penurunan daya penglihatan, serta Alzheimer.

    Selain itu, kandungan cucurbitacin dan lignan pada ketimun dapat membantu melindungi tubuh dari kanker. Sebuah penelitian menemukan, ketimun mungkin bisa menghambat pertumbuhan kanker prostat karena mengandung flavonoid fisetin.

    Timun juga mengandung 95 persen air. Kandungan air yang cukup tinggi inilah yang membuat ketimun bisa mencegah dehidrasi.

    Bila kulit berjerawat, Anda dapat mengonsumsi ketimun ataupun menggunakan masker ketimun. Timun mengandung vitamin B5 atau asam pantotenat, keduanya adalah zat-zat yang sering digunakan untuk menghilangkan jerawat. Tapi Anda tidak boleh mengonsumsi timun secara berlebihan.

    Pola hidup yang sehat dan seimbang akan menjaga keseimbangan hormon dan menjaga kesehatan siklus menstruasi Anda. Bila terjadi menstruasi yang tidak teratur, terlalu sering, terlalu berat, terlalu banyak, dan gangguan lainnya segera konsultasikan dengan dokter untuk mencari penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang optimal. Anda tidak perlu lagi mengkhawatirkan makan timun saat haid.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 25/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan