Dilansir dari Very Well Health, sekitar 10 persen wanita usia subur mengalami perdarahan berlebihan saat menstruasi. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan menorrhagia atau menstruasi berlebihan. Jika tidak segera diatasi, menstruasi berlebihan bisa menyebabkan anemia defisiensi besi. Selain dengan jalan operasi, Anda sebetulnya juga bisa meringankan gejalanya dengan memanfaatkan kontrasepsi hormonal. Lantas, jenis kontrasepsi hormonal apa saja yang aman digunakan? Berikut penjelasannya.
Apakah kontrasepsi hormonal ini aman digunakan?
Siklus menstruasi dipengaruhi oleh berbagai hormon, di antaranya hormon estrogen dan progesteron. Hormon estrogen berperan penting untuk mematangkan satu sel telur setiap bulan. Sementara hormon estrogen bertugas untuk mempersiapkan lapisan rahim guna berjaga-jaga jika terjadi pembuahan.
Berangkat dari sinilah, kontrasepsi hormonal diyakini dapat membantu mengendalikan jumlah hormon yang terlibat dalam siklus menstruasi tadi. Hal ini termasuk juga menurunkan jumlah darah yang keluar saat menstruasi.
Tenang, kontrasepsi hormonal ini aman digunakan, kok. Dibandingkan jenis KB lainnya, KB hormonal bahkan mempunyai lebih sedikit efek samping dan mudah digunakan. Jadi, metode ini bukan cuma melindungi Anda dari kehamilan, tapi juga membantu meringankan menstruasi berlebihan.
Jenis kontrasepsi hormonal untuk menstruasi berlebihan
Berikut ini beragam jenis kontrasepsi hormonal yang bisa membantu Anda mengatasi menstruasi berlebihan:
1. Pil KB kombinasi
Pil kontrasepsi tersedia dalam dua jenis, yaitu pil kombinasi (mengandung progestin dan estrogen) dan pil mini (hanya progestin). Nah, untuk meringankan menstruasi berlebihan, pilihlah pil kombinasi.
Pasalnya, pil KB kombinasi diketahui dapat menurunkan jumlah darah menstruasi sebanyak 40-50 persen setiap bulannya. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa minum pil KB trifasik, yaitu pil yang mengandung jumlah estrogen dan progestin yang mirip dengan siklus haid, dapat mengurangi jumlah perdarahan akibat menorrhagia.
2. Pil KB berkelanjutan
Selain pil kombinasi, ada juga pil KB berkelanjutan atau disebut juga pil dengan siklus diperpanjang (extended cycle birth control pill). Pil KB berkelanjutan adalah jenis pil kontrasepsi yang dapat mengurangi jumlah siklus haid setiap tahunnya.
Wanita yang minum pil KB berkelanjutan cenderung mengalami siklus haid yang lebih jarang, biasanya empat kali saja setiap tahunnya. Secara tidak langsung, pil KB jenis ini bisa membantu mengurangi perdarahan saat menstruasi.
3. Kontrasepsi dengan hormon progestin
Kontrasepsi hormonal ini bisa menjadi pilihan yang baik ketika Anda tidak dapat menggunakan alat KB yang mengandung estrogen. Salah satu contoh alat kontrasepsi yang mengandung hormon progestin adalah pil mini.
Jenis kontrasepsi ini bisa membantu menipiskan lapisan rahim sehingga perdarahan haid jadi lebih sedikit. Bagi Anda yang sering mengalami kram perut saat menstruasi, pil mini juga bisa membantu meringankannya.
4. IUD
IUD adalah alat kontrasepsi berbentuk T yang dipasang di dalam rahim. Selain IUD yang dilapisi tembaga, ada juga IUD yang berisi hormon.
Nah, untuk mencegah menstruasi berlebihan setiap bulannya, pilihlah IUD yang mengandung hormon progestin. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa IUD hormonal dapat menurunkan jumlah darah yang keluar saat menstruasi.
Dengan menggunakan IUD hormonal, jumlah perdarahan saat haid bisa berkurang hingga 86 persen dalam 3 bulan. Jika penggunaannya dilanjutkan hingga 12 bulan, perdarahannya bahkan bisa berkurang hingga 97 persen.
Akan tetapi, perlu dicatat bahwa tidak semua wanita akan langsung cocok dengan jenis KB hormonal yang sama. Beberapa wanita mungkin cenderung merasa sehat-sehat saja setelah menggunakan pil KB kombinasi, namun sebagian lainnya justru mengalami efek samping yang mengganggu.
Yang terpenting, konsultasikan dulu ke dokter sebelum Anda memanfaatkan kontrasepsi hormonal untuk mengatasi menstruasi berlebihan. Jika memungkinkan, dokter akan menyarankan KB hormonal yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
[embed-health-tool-ovulation]