Memasuki fase menopause, banyak kemunculan gejala yang dapat memengaruhi suasana hati dan tubuh Anda. Gejala tersebut bahkan diperburuk oleh asupan makanan yang tidak diperhatikan. Maka dari itu, kenali dahulu apa saja makanan yang harus dihindari untuk para wanita saat memasuki masa menopause.
Jenis makanan yang harus dihindari wanita saat menopause
Beberapa gejala menopause, seperti sensasi kepanasan (hot flashes), kenaikan berat badan, dan kurang tidur, dapat dikurangi dengan memperhatikan makanan Anda.
Ada beberapa jenis makanan yang menjadi pantangan bagi para wanita menopause, yaitu sebagai berikut.
1. Makanan olahan dan tinggi gula
Makanan olahan biasanya tinggi bahan tambahan makanan, seperti gula. Hal ini bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Tingginya gula darah, resistensi insulin, dan sindrom metabolik akibat makan makanan olahan berkaitan erat dengan meningkatnya kejadian hot flashes pada wanita menopause, sehingga harus dihindari.
Pasalnya, lonjakan kadar gula darah bisa memengaruhi suasana hati, menyebabkan kelelahan, dan meningkatkan risiko penambahan berat badan, yang sering menjadi perhatian selama menopause.
2. Makanan pedas
Sebuah penelitian dalam Climacteric: the journal of the International Menopause Society melibatkan 896 wanita di Spanyol dan Amerika Selatan.
Para wanita tersebut kemudian diteliti untuk melihat apakah terdapat hubungan antara gaya hidup dengan meningkatnya gejala menopause berupa hot flashes.
Hasilnya ternyata gejala-gejala tersebut bisa dipengaruhi oleh makanan pedas yang sering mereka makan, sehingga menyebabkan suhu tubuh lebih tinggi dan menimbulkan sensasi kepanasan.
3. Makanan cepat saji
Salah satu gejala menopause yang cukup mengganggu adalah kenaikan berat badan. Jika sering mengonsumsi makanan cepat saji, risiko berat badan bertambah akan semakin tinggi, sehingga menjadi pantangan saat menopause.
Ini karena makanan cepat saji umumnya mengandung lemak jenuh yang tinggi, sehingga membuat penumpukan lemak di tubuh menjadi lebih cepat.
Akibatnya, para wanita menopause yang sering mengonsumsi makanan cepat saji cenderung lebih cepat mengalami kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko serangan jantung.
4. Kafein
Tak hanya makanan, pada tahun 2015, terdapat pula sebuah penelitian yang meneliti hubungan antara kafein dan gejala menopause pada wanita.
Dari penelitian tersebut terlihat bahwa wanita menopause yang mengonsumsi kafein lebih sering mengalami hot flashes dibandingkan mereka yang jarang minum minuman berkafein.
Selain itu, kafein membuat para wanita menopause ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan tidur yang nyenyak.
5. Makanan tinggi garam
Konsumsi garam berlebih dapat menyebabkan retensi air yang memicu pembengkakan serta meningkatkan tekanan darah yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Garam berlebih juga dapat meningkatkan ekskresi kalsium dalam urine yang bisa berkontribusi pada osteoporosis. Ini sangat penting selama menopause, ketika kepadatan tulang cenderung menurun.
Oleh karena itu, makanan olahan yang tinggi garam juga harus dihindari saat menopause. Ini misalnya keripik, makanan kalengan, dan makanan cepat saji.
6. Karbohidrat olahan
Makanan, seperti roti putih, pasta putih, dan nasi putih, dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan penurunan energi.
Bahkan, karbohidrat olahan juga dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang bisa memperburuk gejala dan meningkatkan risiko penyakit akibat menopause yang kronis.
Maka dari itu, mengganti karbohidrat olahan dengan biji-bijian utuh, seperti beras merah dan gandum utuh, lebih baik untuk menjaga kadar gula darah dan menghindari penyakit.
7. Daging berlemak
Daging berlemak biasanya lebih tinggi kalori, yang bisa berkontribusi pada penambahan berat badan, suatu isu yang sering dihadapi selama menopause karena perubahan metabolisme.
Selain itu, daging berlemak, terutama yang tinggi lemak jenuh, juga dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah.
Kondisi ini berisiko memicu penyakit jantung, terutama pada wanita pascamenopause yang cenderung memiliki risiko lebih tinggi.
8. Alkohol
Selain jenis makanan yang menjadi pantangan saat menopause di atas, alkohol mungkin juga perlu Anda batasi konsumsinya.
Diketahui, para peminum alkohol berat juga lebih sering mengalami hot flashes dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya.
Itu adalah beberapa jenis makanan yang harus dihindari saat menopause untuk meredakan gejala yang dialami. Jika ragu, cobalah berkonsultasi kepada dokter agar tahu kondisi Anda.
Kesimpulan
Gejala yang menandakan masa menopause memang tidak dapat dicegah. Meski demikian, Anda masih bisa mengurangi frekuensi gejala tersebut dengan tidak makan makanan yang harus dihindari saat menopause, seperti:
- makanan olahan dan tinggi gula,
- makanan pedas,
- kafein,
- alkohol,
- makanan cepat saji,
- makanan tinggi garam,
- karbohidrat olahan, dan
- daging berlemak.
[embed-health-tool-ovulation]