backup og meta

8 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Menopause

8 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Menopause

Memasuki fase menopause, banyak kemunculan gejala yang dapat memengaruhi suasana hati dan tubuh Anda. Gejala tersebut bahkan diperburuk oleh asupan makanan yang tidak diperhatikan. Maka dari itu, kenali dahulu apa saja makanan yang harus dihindari untuk para wanita saat memasuki masa menopause. 

Jenis makanan yang harus dihindari wanita saat menopause

Beberapa gejala menopause, seperti sensasi kepanasan (hot flashes), kenaikan berat badan, dan kurang tidur, dapat dikurangi dengan memperhatikan makanan Anda.

Ada beberapa jenis makanan yang menjadi pantangan bagi para wanita menopause, yaitu sebagai berikut. 

1. Makanan olahan dan tinggi gula

Makanan olahan biasanya tinggi bahan tambahan makanan, seperti gula. Hal ini bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. 

Tingginya gula darah, resistensi insulin, dan sindrom metabolik akibat makan makanan olahan berkaitan erat dengan meningkatnya kejadian hot flashes pada wanita menopause, sehingga harus dihindari.

Pasalnya, lonjakan kadar gula darah bisa memengaruhi suasana hati, menyebabkan kelelahan, dan meningkatkan risiko penambahan berat badan, yang sering menjadi perhatian selama menopause.

2. Makanan pedas

Sebuah penelitian dalam Climacteric: the journal of the International Menopause Society melibatkan 896 wanita di Spanyol dan Amerika Selatan.

Para wanita tersebut kemudian diteliti untuk melihat apakah terdapat hubungan antara gaya hidup dengan meningkatnya gejala menopause berupa hot flashes

Hasilnya ternyata gejala-gejala tersebut bisa dipengaruhi oleh makanan pedas yang sering mereka makan, sehingga menyebabkan suhu tubuh lebih tinggi dan menimbulkan sensasi kepanasan. 

3. Makanan cepat saji

Salah satu gejala menopause yang cukup mengganggu adalah kenaikan berat badan. Jika sering mengonsumsi makanan cepat saji, risiko berat badan bertambah akan semakin tinggi, sehingga menjadi pantangan saat menopause.

Ini karena makanan cepat saji umumnya mengandung lemak jenuh yang tinggi, sehingga membuat penumpukan lemak di tubuh menjadi lebih cepat.

Akibatnya, para wanita menopause yang sering mengonsumsi makanan cepat saji cenderung lebih cepat mengalami kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko serangan jantung

4. Kafein

kopi dan hipertensi tekanan darah tinggi

Tak hanya makanan, pada tahun 2015, terdapat pula sebuah penelitian yang meneliti hubungan antara kafein dan gejala menopause pada wanita.

Dari penelitian tersebut terlihat bahwa wanita menopause yang mengonsumsi kafein lebih sering mengalami hot flashes dibandingkan mereka yang jarang minum minuman berkafein. 

Selain itu, kafein membuat para wanita menopause ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan tidur yang nyenyak.

5. Makanan tinggi garam

Konsumsi garam berlebih dapat menyebabkan retensi air yang memicu pembengkakan serta meningkatkan tekanan darah yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

Garam berlebih juga dapat meningkatkan ekskresi kalsium dalam urine yang bisa berkontribusi pada osteoporosis. Ini sangat penting selama menopause, ketika kepadatan tulang cenderung menurun.

Oleh karena itu, makanan olahan yang tinggi garam juga harus dihindari saat menopause. Ini misalnya keripik, makanan kalengan, dan makanan cepat saji.

6. Karbohidrat olahan

Makanan, seperti roti putih, pasta putih, dan nasi putih, dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan penurunan energi.

Bahkan, karbohidrat olahan juga dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang bisa memperburuk gejala dan meningkatkan risiko penyakit akibat menopause yang kronis.

Maka dari itu, mengganti karbohidrat olahan dengan biji-bijian utuh, seperti beras merah dan gandum utuh, lebih baik untuk menjaga kadar gula darah dan menghindari penyakit.

7. Daging berlemak

makanan penetral setelah makan daging

Daging berlemak biasanya lebih tinggi kalori, yang bisa berkontribusi pada penambahan berat badan, suatu isu yang sering dihadapi selama menopause karena perubahan metabolisme.

Selain itu, daging berlemak, terutama yang tinggi lemak jenuh, juga dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah.

Kondisi ini berisiko memicu penyakit jantung, terutama pada wanita pascamenopause yang cenderung memiliki risiko lebih tinggi.

8. Alkohol

Selain jenis makanan yang menjadi pantangan saat menopause di atas, alkohol mungkin juga perlu Anda batasi konsumsinya. 

Diketahui, para peminum alkohol berat juga lebih sering mengalami hot flashes dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya.

Itu adalah beberapa jenis makanan yang harus dihindari saat menopause untuk meredakan gejala yang dialami. Jika ragu, cobalah berkonsultasi kepada dokter agar tahu kondisi Anda.

Kesimpulan

Gejala yang menandakan masa menopause memang tidak dapat dicegah. Meski demikian, Anda masih bisa mengurangi frekuensi gejala tersebut dengan tidak makan makanan yang harus dihindari saat menopause, seperti: 

  • makanan olahan dan tinggi gula,
  • makanan pedas,
  • kafein,
  • alkohol,
  • makanan cepat saji,
  • makanan tinggi garam,
  • karbohidrat olahan, dan
  • daging berlemak.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Thurston RC, El Khoudary SR, Sutton-Tyrrell K, Crandall CJ, Sternfeld B, Joffe H, Gold EB, Selzer F, Matthews KA. Vasomotor symptoms and insulin resistance in the study of women’s health across the nation. J Clin Endocrinol Metab. 2012 Oct;97(10):3487-94. https://doi.org/10.1210/jc.2012-1410

Faubion SS, Sood R, Thielen JM, Shuster LT. Caffeine and menopausal symptoms: what is the association? Menopause. 2015 Feb;22(2):155-8. https://doi.org/10.1097/GME.0000000000000301

Hunter MS, Gupta P, Chedraui P, Blümel JE, Tserotas K, Aguirre W, Palacios S, Sturdee DW. The International Menopause Study of Climate, Altitude, Temperature (IMS-CAT) and vasomotor symptoms. Climacteric. 2013 Feb;16(1):8-16. https://doi.org/10.3109/13697137.2012.699563

Cleveland Clinic. (2024). Menopause Diet: What to Eat to Help Manage Symptoms. Retrieved 24 October 2024, from https://health.clevelandclinic.org/menopause-diet

Blogs & News. (n.d.). Retrieved 24 October 2024, from https://mydoctor.kaiserpermanente.org/mas/news/menopause-diet-how-to-eat-right-to-avoid-weight-gain-2214485

Foods for menopause. (n.d.). Retrieved 24 October 2024, from https://www.jeanhailes.org.au/news/foods-for-menopause

Charity, – Menopause. (2021). Healthy Eating During Menopause. Retrieved 24 October 2024, from https://www.themenopausecharity.org/2021/06/12/healthy-eating-during-menopause/

Managing menopause symptoms with nutrition and diet. (n.d.). Retrieved 24 October 2024, from https://www.nutrition.org.uk/nutrition-for/women/menopause/managing-menopause-symptoms-with-nutrition-and-diet/

Cleveland Clinic. (2024). What To Eat When You Have Hot Flashes. Retrieved 24 October 2024, from https://health.clevelandclinic.org/what-to-eat-when-you-have-hot-flashes

Menopause. (N.d.). Retrieved 24 October 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/menopause/things-you-can-do/

Menopause Diet : What Food to Eat & What to Avoid. (N.d.). Retrieved 24 October 2024, from https://www.narayanahealth.org/blog/menopause-diet-how-what-you-eat-affects-your-symptoms

Versi Terbaru

04/11/2024

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

5 Macam Teh yang Berkhasiat untuk Redakan Gejala Menopause

3 Dampak Menopause bagi Pasangan dan Cara Menyiasatinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan