Meski tidur merupakan hal yang lumrah dilakukan sehari-hari, mungkin belum semua orang memahami manfaat tidur cukup untuk kesehatan fisik dan mental.
Simak pembahasan di bawah ini untuk mengetahui pentingnya tidur dan waktu tidur yang cukup.
Ragam manfaat tidur cukup untuk kesehatan
Tidur merupakan suatu aktivitas yang mampu memberikan pengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh.
Aktivitas ini memengaruhi produktivitas, kreativitas, kestabilan emosi, berat badan, fungsi kekebalan tubuh (imun), hingga kesehatan organ vital seperti jantung dan otak.
Terdapat berbagai manfaat yang bisa Anda peroleh dari waktu tidur yang cukup. Berikut di antaranya.
1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Saat tidur, tubuh akan mengeluarkan sejenis protein yang disebut sitokin. Sitokin mampu melindungi tubuh dengan cara meningkatkan kinerja sistem kekebalan tubuh.
Nah, sistem imun penting untuk melawan infeksi dan gangguan lainnya. Jika kurang tidur, Anda mungkin tidak memiliki cukup sitokin untuk melindungi tubuh dari penyakit.
Sementara itu, kurangnya jam istirahat dapat meningkatkan produksi zat yang memicu peradangan dalam tubuh. Kondisi ini sama seperti saat Anda mengalami asma atau alergi.
2. Mengendalikan nafsu makan
Saat Anda tidur pada malam hari, kebutuhan kalori akan berkurang karena minimnya pergerakan. Hal inilah yang membuat kebutuhan energi menjadi menurun.
Namun, saat kurang tidur, otak akan menurunkan kadar leptin, yaitu hormon yang menciptakan rasa kenyang dan membuat Anda jadi mudah lapar.
Terlalu banyak makan tentu dapat meningkatkan indeks massa tubuh (IMT). Untuk mencegah kelebihan berat badan dan obesitas, Anda bisa cek risikonya dengan kalkulator IMT.
3. Menjaga kesehatan jantung
Tidur yang cukup juga memiliki manfaat untuk menurunkan berbagai risiko penyakit kardiovaskular, termasuktekanan darah tinggi (hipertensi) danserangan jantung.
Saat Anda tidak memperoleh waktu istirahat yang memadai, tubuh akan melepaskan hormonstres yang disebut kortisol. Hormon ini membuat jantung bekerja lebih keras.
Sama halnya dengan sistem imun, jantung juga perlu beristirahat agar bisa berfungsi dengan baik. Oleh sebab itu, pastikan Anda selalu tidur cukup setiap malam agar kesehatan jantung terjaga.
4. Memperbaiki suasana hati
Tahukah Anda bahwa salah satu fungsi tidur ialah menjaga kesehatan mental? Istirahat yang cukup bisa memperbaiki suasana hati sehingga membuat Anda lebih segar dan bahagia.
Waktu tidur yang cukup juga meningkatkan energi. Ini membuat Anda lebih bersemangat untuk kembali beraktivitas ketika bangun pada keesokan paginya.
Dengan begitu, Anda akan mampu menebarkan energi positif dalam berkegiatan. Hal ini tentu saja tidak hanya berdampak pada diri Anda, tetapi juga orang lain di sekitar.
5. Meningkatkan daya ingat
Anda merasa sering lupa? Nah, bisa jadi ini karena Anda kurang tidur. Waktu tidur yang cukup memang memiliki manfaat untuk memperkuat daya ingat Anda.
Bahkan, pada studi yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One (2012), tidur setelah belajar dapat membantu meningkatkan memori atau ingatan terhadap informasi baru.
Sebaliknya, Anda akan lebih mudah lupa terhadap hal-hal yang pernah dipelajari sebelumnya bila tidak tidak mencukupi waktu tidur.
6. Membuat Anda panjang umur
Waktu tidur ternyata berkaitan dengan angka harapan hidup seseorang. Meski begitu, hal ini juga bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk penyakit yang dialami.
Namun, setidaknya lama dan kualitas tidur cukup berperan dalam memperpanjang umur Anda. Makin sedikit waktu tidur seseorang, makin besar risiko terjadinya kematian dini.
Bahkan, tidur kurang dari lima jam berisiko menyebabkan kematian yang lebih cepat. Secara tidak langsung, hal ini menunjukkan salah satu manfaat tidur, yakni untuk membuat Anda panjang umur.
7. Membantu menyalurkan emosi
Tidur selama 7–8 jam membantu Anda mengalami semua tahapan tidur, dari “tidur ayam” hingga fase tidur mendalam yang disebut rapid eyemovement (REM).
Para ahli belum sepenuhnya memahami mengapa manusia bermimpi, tetapi mimpi diketahui dapat menjadi media untuk menyalurkan emosi setelah beraktivitas seharian.
Emosi ini bisa timbul akibat stres dari masalah sehari-hari hingga gangguan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Melalui mimpi dalam tahapan tidur REM, Anda dapat menyalurkan dan mengelola emosi tersebut dengan baik. Bahkan, beberapa orang bisa menemukan solusi dari masalahnya ketika bermimpi.
Mengapa setiap orang butuh tidur?
Waktu tidur yang cukup diperlukan agar Anda bisa memperoleh manfaatnya secara maksimal. Ini artinya, tidur yang kurangmaupun berlebihan sama-sama dapat memberikan dampak negatif.
Saat tidur, otak akan mempersiapkan tubuh untuk hari esok. Kurangnya waktu istirahat akan membuat Anda sulit bekerja, belajar, dan berkomunikasi dengan orang lain keesokan harinya.
Dengan beragam masalah yang diakibatkan oleh kurang tidur, otak akan makin kerepotan saat menghalau stres, kecemasan, hingga depresi yang Anda alami.
Bahkan, kondisi ini mampu meningkatkan risiko masalah kesehatan kronis, seperti kenaikan berat badan yang cukup drastis, diabetes, hinggapenyakit jantung.
Oleh sebab itu, manfaatkan waktu istirahat Anda dengan maksimal. Dengan begitu, Anda bisa lebih produktif saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Waktu tidur ideal berdasarkan kelompok usia
Bayi baru lahir (0–3 bulan): 14–17 jam setiap hari
Bayi (4–11 bulan): 12–15 jam setiap hari
Balita (1–2 tahun): 11–14 jam setiap hari
Prasekolah (3–5 tahun): 10–13 jam setiap hari
Usia sekolah (6–13 tahun): 9–11 jam setiap hari
Remaja (14–17 tahun): 8–10 jam setiap hari
Dewasa muda (18–25 tahun): 7–9 jam setiap hari
Dewasa (26–64 tahun): 7–9 jam setiap hari
Lansia (65 tahun ke atas): 7–8 jam setiap hari
Bagaimana cara mendapatkan waktu tidur yang cukup?
Banyak orang mengeluhkan sulit mendapatkan waktu istirahat yang cukup, entah karena sibuk bekerja, bermain gadget, gelisah berlebihan, atau bahkan stres.
Nah, berikut berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan manfaat tidur secara optimal.
Membuat jadwal tidur, yakni dengan mulai memejamkan dan membuka mata pada waktu yang sama setiap hari.
Menghindari berbagai pemicugangguan tidur beberapa jam sebelum tidur, seperti kafein, nikotin, dan alkohol.
Menciptakan suasana yang nyaman, misalnya dengan menyesuaikan suhu AC dan mematikan lampu.
Melakukanolahraga secara teratur, minimal 30 menit setiap hari.
Mengurangi dan mengelola stres dengan cara yang sehat.
Beberapa langkah di atas dapat membantu Anda untuk tidur cukup. Namun, bila Anda mengidap insomnia atau gangguan tidur lainnya, segera konsultasikan dengan dokter.
Kesimpulan
Tidur cukup memiliki beragam manfaat bagi kesehatan fisik maupun mental.
Kebiasaan ini membantu meningkatkan kinerja sistem imun, menjaga kesehatan jantung, mengontrol nafsu makan, hingga memperbaiki suasana hati yang buruk.
Kebutuhan tidur berbeda pada tiap tahapan umur. Orang dewasa umumnya butuh tidur selama 7–9 jam setiap hari.
Apabila Anda mengalami kesulitan tidur, segera konsultasikan dengan dokter.
[embed-health-tool-heart-rate]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
How Much Sleep Do I Need? (2022). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved March 6, 2023, from https://www.cdc.gov/sleep/about_sleep/how_much_sleep.html
Get Enough Sleep. (2022). U.S. Department of Health and Human Services. Retrieved March 6, 2023, from https://health.gov/myhealthfinder/healthy-living/mental-health-and-relationships/get-enough-sleep
How Much Sleep Do You Need? (2022). HelpGuide.org. Retrieved March 6, 2023, from https://www.helpguide.org/articles/sleep/sleep-needs-get-the-sleep-you-need.htm
Lack of sleep: Can it make you sick? (2018). Mayo Clinic. Retrieved March 6, 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/insomnia/expert-answers/lack-of-sleep/faq-20057757
Sleep and Mood. (2022). Harvard Medical School. Retrieved March 6, 2023, from https://healthysleep.med.harvard.edu/need-sleep/whats-in-it-for-you/mood
Sabia, S., Dugravot, A., Léger, D., Ben Hassen, C., Kivimaki, M., & Singh-Manoux, A. (2022). Association of sleep duration at age 50, 60, and 70 years with risk of multimorbidity in the UK: 25-year follow-up of the Whitehall II cohort study. PLOS Medicine, 19(10), e1004109. https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1004109
Payne, J. D., Tucker, M. A., Ellenbogen, J. M., Wamsley, E. J., Walker, M. P., Schacter, D. L., & Stickgold, R. (2012). Memory for semantically related and unrelated declarative information: The benefit of sleep, the cost of wake. PLoS ONE, 7(3), e33079. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0033079
Vandekerckhove, M., & Wang, Y. (2017). Emotion, emotion regulation and sleep: An intimate relationship. AIMS Neuroscience, 5(1), 1–17. https://doi.org/10.3934/Neuroscience.2018.1.1
Versi Terbaru
29/03/2023
Ditulis oleh Satria Aji Purwoko
Ditinjau secara medis olehdr. Nurul Fajriah Afiatunnisa