Pada dasarnya, masalah susah menelan bukanlah suatu hal yang perlu dikhawatirkan apabila hanya terjadi sesekali. Mungkin karena Anda makan terlalu cepat atau tidak mengunyah makanan dengan benar. Namun apabila terjadi terus-terusan dan tak kunjung sembuh, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Dalam dunia medis, kondisi susah menelan disebut dengan disfagia. Apakah disfagia bisa sembuh? Bagaimana caranya?
Disfagia beda dengan odinofagia, rasa sakit saat menelan
Masalah susah menelan karena disfagia tidak sama dengan sakit saat menelan (odinofagia). Seseorang yang mengalami disfagia mengalami kesulitan menelan makanan dan merasa seolah-olah makanannya tersangkut di tenggorokan. Anda memerlukan usaha lebih keras dan waktu yang lebih lama untuk menelan makanan. Sementara itu, orang yang mengalami odinofagia tetap bisa menelan makanan dengan mudah, hanya saja terasa sakit.
Selain odynophagia, yang diartikan sebagai adanya rasa sakit saat menelan, gangguan menelan lainnya yang sering dianggap sama, yakni disfagia alias susah menelan. Padahal, keduanya merupakan kondisi yang berbeda meski bisa terjadi di saat yang bersamaan.
Disfagia disebabkan oleh masalah pada saraf atau otot di mulut, lidah, tenggorokan, kerongkongan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Sumber masalah saraf atau otot yang membuat sulit menelan pun ada banyak penyebabnya. Beberapa adalah penyakit kronis yang mendasarinya, seperti stroke, akalasia, ALS, refluks asam lambung (GERD), hingga kanker kerongkongan.
Disfagia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu disfagia oral karena otot lidah yang lemah, disfagia faring karena otot tenggorokan yang bermasalah sehingga tidak bisa mendorong makanan masuk ke lambung, dan disfagia esofagus karena adanya penyumbatan atau iritasi pada kerongkongan.
Lalu, apakah susah menelan karena disfagia bisa disembuhkan?
Meski disfagia bukan kondisi yang perlu terlalu dikhawatirkan, Anda tetap membutuhkan perawatan yang tepat. Sulit menelan lama-lama bisa membuat Anda malas makan dan akhirnya nafus makan menurun, sehingga tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi. Perawatan juga diperlukan agar gangguan tidak semakin parah.
Dilansir dari laman NHS Choices, sebagian besar kasus susah menelan dapat disembuhkan. Namun, Anda harus tahu betul apa penyebabnya yang buat Anda susah menelan. Terapi perawatan disfagia akan ditentukan oleh jenis dan penyebab disfagia.
Bahkan dalam beberapa kasus, mengobati penyakit yang mendasarinya, seperti kanker mulut atau kanker esofagus, bisa membantu meringankan kondisi tersebut.
Seperti apa perawatan yang tepat untuk kondisi ini?
Seperti yang telah dipaparkan di atas, pengobatan disfagia harus disesuaikan dengan jenis dan penyebab yang mendasari.
Apabila disfagia yang Anda alami adalah disfagia orofaring (mulut dan tenggorokan), perawatannya meliputi terapi menelan untuk meningkatkan kemampuan otot, respon gerak mulut, dan merangsang saraf yang akan memicu refleks menelan. Pilihannya lainnya dengan menemui ahli gizi guna meminta saran mengenai pola makan yang tepat, sekaligus memastikan Anda mendapatkan diet yang sehat dan seimbang. Biasanya, Anda akan dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi makanan lunak serta cairan yang lebih memudahkan proses menelan.
Jika cara-cara di atas tidak berhasil, dokter dapat menyarankan Anda pasang tabung makanan untuk memasukkan nutrisi ke dalam tubuh selama Anda sedang dalam proses pemulihan penyakit. Pemasukkan makanan lewat tabung khususnya dilakukan bagi orang yang sudah mengalami komplikasi disfagia seperti pneumonia, malnutrisi, dehidrasi, atau kasus parah lainnya yang berisiko mengalami kurang gizi.
Disfafia orofaring biasanya cukup sulit diobati, terlebih jika disebabkan oleh kerusakan sistem saraf seperti akibat stroke. Kondisinya tidak bisa langsung sembuh bila hanya menggunakan obat atau operasi. Maka itu, diperlukan perawatan yang efektif untuk hal ini.
Untuk kasus disfagia esofagus yang masalahnya bersumber dari kerongkongan, pilihan perawatannya adalah suntik botox untuk melemaskan otot-otot kerongkongan yang kaku akibat akalasia atau dengan resep obat seperti proton pump inhibitors (PPI) untuk menurunkan asam lambung dan memperlebar saluran esofagus. 3. Operasi
Kasus-kasus lain dari disfagia esofagus biasanya dapat ditangani dengan operasi atau pembedahan guna memperbaiki penyempitan atau penyumbatan esofagus, yang biasanya disebabkan oleh pertumbuhan tumor dalam kerongkongan atau otot esofagus yang kaku akibat akalasia.