Telinga berair adalah salah satu masalah telinga yang paling sering dialami banyak orang. Masalah ini umumnya disebabkan oleh cairan kotoran telinga yang dibiarkan menumpuk. Namun di sisi lain, telinga berair juga bisa disebabkan oleh masalah yang lebih serius sehingga perlu penanganan khusus dari dokter. Apa saja kemungkinan penyebabnya?
Macam-macam penyebab telinga berair, dari yang ringan sampai perlu cek ke dokter
1. Kemasukan air setelah mandi atau berenang
Ini adalah penyebab telinga berair yang paling umum. Ketika mandi atau berenang, air bisa saja ikut mengalir ke dalam liang telinga dan mengisi ruang kosong di telinga tengah yang seharusnya hanya terisi oleh udara.
Meski sepele, telinga yang kemasukan air tidak boleh dibiarkan terus berlama-lama. Air yang terperangkap di dalamnya lambat laun menciptakan lingkungan lembap yang cocok bagi kembang biak bakteri dan jamur penyebab infeksi telinga.
Solusinya, miringkan kepala sehingga bagian luar telinga Anda menghadap bahu dan goyang-goyangkan kepala sampai air bisa keluar. Jika tidak berhasil, tahan kepala masih dalam posisi miring, tarik pelan cuping telinga Anda yang kemasukan air dan goyangkan terus. Coba berbagai trik ampuh lainnya untuk mengatasi telinga kemasukan air.
2. Infeksi telinga tengah
Telinga kemasukan air yang dibiarkan terus bisa menyebabkan infeksi telinga tengah, atau otitis media. Infeksi ini juga bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyerang hidung, tenggorokan, dan sinus. Misalnya pilek atau flu yang tidak sembuh-sembuh.
Saat Anda terserang pilek atau flu, ingus yang dihasilkan oleh sinus dapat mengalir balik ke saluran eustaschius (saluran penghubung hidung dan telinga) dan menumpuk di belakang gendang telinga yang seharusnya hanya terisi oleh udara.
Gejala umumnya berupa demam, hidung tersumbat, telinga terasa nyeri atau penuh, sakit kepala, masalah pendengaran, dan keluarnya cairan dari telinga (cairan kuning, bening, atau berdarah).
3. Infeksi telinga luar (Swimmer’s ear)
Jika Anda perenang atau hobi berenang, infeksi “swimmer’s ear’ alias infeksi telinga luar atau otitis eksterna adalah masalah telinga yang harus Anda waspadai. Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah telinga yang kemasukan air.
Kondisi dalam telinga yang lembap karena air dapat meningkatkan risiko bakteri dan virus berkembang biak sehingga menyebabkan peradangan. Istilah swimmer’s ear sendiri muncul karena kondisi ini memang lebih sering dialami oleh orang-orang yang sering berenang dan membiarkan telinga mereka sering basah dan lembap.
Beberapa tanda dan gejala dari infeksi telinga swimmer’s ear antara lain bagian luar telinga yang membengkak kemerahan dan terasa panas, terasa nyeri atau tidak nyaman, gatal pada lubang telinga, hingga keluarnya cairan atau nanah sehingga telinga terasa seperti terus-terusan berair.
4. Trauma
Selain infeksi bakteri atau virus, telinga berair juga bisa menjadi akibat dari trauma fisik. Misalnya, ketika Anda membersihkan telinga pakai cotton bud dan mendorong stiknya terlalu dalam hingga menusuk gendang telinga. Hal ini bisa membuat gendang telinga pecah atau robek sehingga cairan di dalamnya merembes keluar.
Selain itu, kecelakaan yang menyebabkan cedera kepala juga bisa membuat cairan serebrospinal bocor dan keluar dari telinga.