Terapi anosmia ini sangat aman dilakukan dan tidak menimbulkan efek samping. Sebaliknya, terapi telah terbukti bisa membantu meredakan anosmia setelah infeksi virus.
Latihan penciuman menerapkan yang disebut dengan prisma bau yang berfungsi melatih kembali saraf-saraf hidung untuk mencium dengan memanfaatkan ingatan dan pengalaman.
Dr. Raj Sindawi, ahli rinologi dari Cleveland Clinic.
Sama seperti jenis-jenis warna utama (merah, biru, dan ungu), bau juga terdiri dari beberapa jenis utama, yaitu aroma bunga (mawar), buah-buahan (lemon), aromatik (lavender), dan resin (kayu putih).
Untuk melatih penciuman, Anda bisa coba mencium masing-masing jenis bau. Anda bisa menggunakan minyak esensial atau minyak angin aromaterapi dengan bau tersebut.
Caranya, letakan minyak tepat di bawah hidung dan hirup setiap aroma selama 15-20 detik. Sambil menghirup aromanya, coba ingat kembali bagaimana setiap aroma tercium.
Sebagai contoh, Anda bisa mencoba mengingat bau atau bahkan bentuk bunga mawar saat sedang latihan mencium aromanya.
Hal ini bertujuan untuk menggabungkan gambar visual yang terbayang dengan stimulasi atau rangsangan dari aroma yang sedang dihirup.
Ulangi proses ini hingga saraf yang menyimpan ingatan aroma tersebut bisa kembali berfungsi dengan baik dan Anda bisa terus mencium aromanya.
3. Minum air jahe

Jahe memiliki rasa dan bau yang cukup kuat. Dengan sering berada di sekitar aroma jahe, Anda akan lebih terlatih dan terbiasa mencium aroma jahe.
Hal ini bisa membuat saraf lebih mudah mengingat aroma jahe.
Namun, selain bisa membantu melatih penciuman, minum air jahe juga bisa menjadi terapi anosmia.
Air jahe diketahui bisa meredakan peradangan pada saluran pernapasan.
Bukan hanya itu, minum air jahe juga bisa membantu mengurangi dahak berlebih yang menyebabkan hidung tersumbat dan kehilangan kemampuan penciuman.
Untuk membuat air jahe, Anda bisa mengupas jahe kemudian memotongnya sesuai keinginan Anda.
Setelah itu, masukan jahe tersebut ke dalam air panas dan diamkan sekitar 15 menit sebelum diminum.
4. Penggunaan obat-obatan
Untuk mengatasi beberapa penyebab anosmia, penggunaan obat-obatan mungkin diperlukan karena tidak bisa dilakukan dengan cara alami seperti yang telah dijelaskan di atas.
Sebagai contoh, jika anosmia disebabkan oleh sinusitis, obat antibiotik bisa digunakan untuk membunuh dan membersihkan bakteri penyebab infeksi.
Obat semprot atau tetes steroid juga bisa membantu meredakan hidung terumbat akibat sinusitis atau polip hidung.
Itu adalah 4 terapi yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan anosmia secara mandiri di rumah.
Pada sebagian besar kasus, anosmia sebenarnya bisa hilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan, baik secara medis ataupun mandiri.
Namun, beberapa penyebab anosmia memang bisa menyebabkan hidung kehilangan kemampuan penciuman secara permanen, terutama jika tidak ditangani dengan baik.
Jika penyebab anosmia merupakan kondisi yang cukup serius, seperti polip hidung yang parah, maka penanganan mungkin perlu dilakukan dengan prosedur operasi.
Dokter akan menentukan penanganan yang tepat sesuai dengan masing-masing penyebab anosmia.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar