Obat kuat digunakan para pria untuk mengatasi disfungsi ereksi dan biasanya juga untuk meningkatkan vitalitas dan energi saat bercinta. Manfaat didapat ini berkat adanya kandungan senyawa sildenafil di dalamnya.
Namun, banyak pria membeli dan mengonsumsi obat kuat tanpa tahu kandungannya, dosisnya, dan efek sampingnya, sehingga berpotensi memicu gangguan kesehatan serius termasuk serangan jantung. Apalagi jika menggunakannya sembarangan dan tanpa resep dokter, akan berdampak fatal bagi kesehatan.
Apa itu obat kuat?
Obat kuat pria seperti sildenafil mengandung suatu senyawa cGMP-specific phosphodiesterase type 5 (PDE5), yang merupakan suatu protein enzim yang fungsinya adalah mengatur sirkulasi pembuluh darah. Senyawa tersebut dapat relaksasi otot-otot, sehingga arteri di penis melebar dan darah mengalir ke penis dengan mudah.
Kalau Anda tidak bisa ereksi, ini dipengaruhi oleh aliran darah yang tidak lancar, sehingga arteri sulit melebar. Sedangkan proses terjadinya ereksi memerlukan arteri yang melebar agar darah dapat mengalir ke penis dengan cepat. Darah tersebut akan terjebak di corpora cavernosa (bagian pada penis), sehingga terjadilah ereksi.
Tentu saja peningkatan aliran darah dapat terjadi jika ada gairah seksual. Hal ini yang membuat obat ini cocok untuk orang yang mengalami disfungsi ereksi.
Efek menggunakan obat kuat sembarangan
1. Aritmia
Aritmia adalah kelainan jantung yang ditandai dengan detak atau ritme yang tidak normal. Detak jantung bisa terlalu cepat (tachycardia). Jantung manusia biasanya berdetak pada tingkat yang stabil dan berirama. Setiap gangguan denyut jantung bisa saja membuat kegagalan dalam memasok jumlah aliran darah yang diperlukan tubuh.
2. Priapism
Priapism atau priapismus adalah suatu kondisi pada pria yang mengalami ereksi lebih lama meskipun tanpa adanya rangsangan fisik maupun psikologis, dan sering kali terasa sakit. Gejala utama priapismus adalah ereksi yang terjadi lebih dari 4 jam tanpa adanya rangsangan atau ketertarikan seksual. Hal Ini terjadi jika darah di penis terjebak dan tidak mampu mengalir. Bahkan jika tidak diobati dapat menyebabkan disfungsi ereksi permanen.
Selain itu, juga terdapat gejala tambahan yang dibagi berdasarkan dua jenis utamanya, yaitu priapismus iskemik dan non-iskemik. Gejala-gejalanya meliputi:
- Priapismus iskemik. Pada priapismus jenis ini, batang penis terasa kaku, namun berujung lunak, disertai rasa sakit yang meningkat secara bertahap di penis. Terutama pada orang yang dengan sel darah merah yang tidak normal (anemia sel sabit), priapismus iskemik dapat terjadi secara kambuhan. Priapismus ini ditandai dengan munculnya ereksi berulang yang menyakitkan, tiba-tiba, dan durasi yang biasanya lebih pendek. Frekuensi serangan dapat bertambah sering dan berdurasi makin lama tiap kali kambuh.
- Priapismus non-iskemik. Priapismus jenis ini disertai dengan kondisi fisik berupa batang penis yang tidak terlalu kaku dan tidak sakit.
3. Amputasi kelamin
Minum obat kuat sembarangan atau berlebihan, tentunya akan berdampak pada penis Anda, yang akan mengembang atau ereksi secara berlebihan, bahkan hingga berhari-hari. Kondisi ini disebut peradangan. Hal ini dialami oleh seorang pria asal Kolombia.
Pria ini mengalami ereksi selama beberapa hari dan merasa kesakitan. Petugas medis dari rumah sakit tempat pria ini dirawat mengatakan, penis pria ini meradang, bengkak dan menunjukkan tanda-tanda gangren. Sebagai upaya untuk menghentikan gangren agar tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya, maka dokter menyarankan untuk amputasi.
4. Bisa menimbulkan kematian
Penggunaan obat kuat jelas tidaklah bisa sembarangan. Apalagi jika Anda membeli bebas di pinggir jalan tanpa resep dokter. Obat kuat pria ini ternyata berpotensi fatal bagi Anda yang mengalami penyakit jantung dan hipertensi, jika Anda juga mengonsumsi beberapa jenis obat-obatan kardiovaskuler, sehingga penggunaannya harus diawasi ketat oleh dokter yang merawatnya.
Sudah beberapa kasus pasien dengan gangguan jantung dan pembuluh darah yang bisa meninggal mendadak akibat interaksi obat jantung dengan obat kuat ini.
Seperti apa obat kuat yang aman?
Untuk mengindari terjadi hal-hal di atas, gunakanlah obat kuat sesuai keperluan dan dosisnya. Jangan menggunakannya sembarangan dan membeli obat kuat yang tidak jelas asalnya.
Jika menggunakan produk herbal, pastikan produk obat kuat herbal yang ingin Anda beli memiliki izin edar dari BPOM. Untuk memastikan keasliannya, Anda dapat mengecek nomor yang tercantum pada kemasan di tautan berikut http://cekbpom.pom.go.id/. Untuk daftar obat-obat tradisional yang telah ditarik dan dilarang edar, Anda bisa kunjungi laman BPOM ini.
[embed-health-tool-ovulation]