Tidak jarang juga benda-benda ini dimasukkan ke anus sebagai alternatif seks anal.
Risiko masturbasi pakai timun atau perkakas rumah tangga lainnya
Risiko yang paling utama jelas adalah infeksi bakteri. Pasalnya, benda-benda ini sudah terpapar lebih dulu oleh bakteri dan kuman dari lingkungan sekitar sebelum dimainkan di dekat organ vital Anda. Terlebih, tidak semua orang mungkin sempat terpikir untuk mencuci benda-benda tersebut atau melapisinya dengan kondom sebelum dipakai untuk masturbasi.
Ambil contoh masturbasi pakai buah atau sayuran. Sayuran atau buah seringkali mengandung pestisida atau bahan kimia yang sama sekali bukan diperuntukkan untuk vagina dan penis. Walaupun sudah disikat atau dibersihkan terlebih dahulu, mikroba tetap saja bisa berpindah dari permukaan kulit buah ke kulit organ intim Anda. Akibatnya, masturbasi dengan cara ini akan meningkatkan risiko iritasi, infeksi bakteri, hingga bahkan infeksi jamur. Belum lagi risiko alergi jika Anda ternyata memiliki alergi terhadap buah-buahan tertentu.
Selain meningkatkan risiko infeksi bakteri, bukannya tidak mungkin barang-barang tertentu bisa hancur menjadi pecahan yang tajam yang dapat merobek dan mencederai kulit organ intim, atau bahkan tertinggal di dalam vagina. Misalnya ketika masturbasi pakai botol beling, pensil, obeng atau gagang sapu.
Beberapa benda, seperti botol beling atau plastik, dapat mengembang ketika memanas. Jika wanita masturbasi pakai botol dan kemudian mengembang, botol tersebut bisa tersangkut di dalam vagina. Hal yang sama juga bisa terjadi jika pria sembarangan memasukkan penis ke lubang yang tidak semestinya. Penis bisa tersangkut di dalam lubang buatan yang ukurannya terlalu kecil. Pernah dengar, kan, soal mati gancet?
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar