Keputusan yang cukup penting setelah melahirkan buah hati adalah memilih alat kontrasepsi yang tepat. Meskipun menyusui bisa menjadi alat kontrasepsi alami, namun alat kontrasepsi yang tidak alami tentu harus Anda pertimbangkan sebagai double protection atau perlindungan ganda supaya Anda tidak ‘kebobolan’. Ada banyak kekhawatiran saat Anda memilih alat kontrasepsi salah satunya, apakah alat kontrasepsi bisa mempengaruhi hubungan seksual, seperti mempengaruhi gairah seks wanita? Berikut jawabannya.
Pengaruh pil KB terhadap gairah seks wanita
Selalu ada efek samping pada pemakaian alat kontrasepsi, salah satunya adalah pil KB. Beberapa di antaranya adalah kenaikan berat badan, mual, hingga pembekuan darah. Bagian yang paling ditakuti wanita adalah penurunan gairah seks atau libido.
Menurut profesor kebidanan dan kandungan di Columbia University Medical Center, Hilda Hutcherson, pil kontrasepsi memang dapat menurunkan gairah wanita meski tidak berlaku pada semua wanita. Hal ini dikarenakan pil KB mempengaruhi hormon reproduksi wanita.
Menurut Mary Jane Minkin seorang profesor kebidanan dan kandungan di Yale Medical School, pil KB bekerja dengan menekan ovarium. Ovarium memproduksi tiga jenis hormon, esterogen, progesteron dan testosteron. Hormon testosteron adalah hormon yang mengendalikan gairah seks baik turun atau naik. Pil KB mampu mempengaruhi hormon, termasuk hormon testosteron.
Sebenarnya tidak hanya pil KB yang dapat mempengaruhi naik turunnya gairah wanita. Beberapa alat kontrasepsi lainnya juga turut andil dalam menurunkan gairah seks wanita. Salah satu contoh alat kontrasepsi non hormonal adalah spiral atau IUD. Alat pencegah kehamilan ini membuat wanita mengalami menstruasi panjang. Kondisi yang bisa saja membuat wanita merasa tertekan dan lelah.
Intinya adalah jenis alat kontrasepsi yang memberikan efek samping rasa sakit dan tertekan tentu akan mempengaruhi gairah seks. Solusi dari masalah ini adalah Anda harus membicarakannya pada dokter kandungan atau bidan. Mereka dapat memberikan solusi alat kontrasepsi terbaik yang tidak mempengaruhi gairah jadi turun.
Mengapa alat kontrasepsi mempengaruhi gairah seks?
Alat kontrasepsi ini akan menyebabkan peningkatan SHBG (sex hormon binding globulin) sehingga kadar androgen bebas akan berkurang. Kondisi inilah yang mungkin memengaruhi gairah dalam berhubungan seksual. Namun, gairah seksual yang berkurang tidak selalu disebabkan oleh penggunaan alat kontrasepsi. Sebab, bisa juga diakibatkan faktor psikologis, sosial, lingkungan, kondisi fisik yang lelah mengurus bayi, stres dan kurang asupan makan yang bergizi.
Kondom juga bisa menjadi pilihan alat kontrasepsi yang cukup ampuh. Hanya saja, karena perlu memasangnya, kondom bisa mengurangi spontanitas saat berhubungan seksual. Sehingga, berdiskusi dan berbicara dengan pasangan akan sangat berguna dalam menentukan alat kontrasepsi yang paling aman dan nyaman.
Tips mengembalikan gairah seks wanita setelah melahirkan
Enam minggu setelah melahirkan, Anda mungkin sudah diperbolehkan untuk melakukan seks bersama suami. Namun, saat Anda mencoba melakukannya lagi untuk pertama kali, mungkin Anda merasa tidak nyaman, menyakitkan atau sedikit canggung.
Bahkan, hanya 41 persen wanita mencoba untuk melakukan hubungan seks setelah enam minggu melahirkan. Selain itu, berat badan berlebih, stretchmarks, kulit longgar dan payudara yang mengeluarkan ASI, membuat Anda tidak percaya diri atau seksi. Hal Ini juga bisa mempengaruhi suami Anda.
Anda masih tetap bisa menikmati seks bersama pasangan setelah melahirkan si kecil dengan mengikuti tips sederhana berikut ini.
1. Gunakan pelumas
Pelumas vagina berbasis silikon lebih licin dan lebih tahan lama membantu Anda tetap basah. Ini tentu membantu Anda yang mengalami kekeringan vagina setelah melahirkan.
2. Atur jadwal
Cobalah mengatur jadwal bercinta Anda dengan pasangan. Setelah melahirkan, Anda dan pasangan jarang bercinta secara spontan atau di waktu-waktu yang mendadak. Atur jadwal bercinta Anda setidaknya sekali dalam seminggu.
3. Membuat prioritas
Meski Anda tidak sedang mood, sangat penting untuk tidak melupakan seks. Alasannya, mencium, berbicara dan memeluk mungkin terasa cukup bagi Anda namun tidak pasangan Anda. Pria membutuhkan seks untuk merasakan cinta. Dia mungkin memahami ketidakinginan Anda untuk bercinta. Tapi, jika dia merasa tidak dicintai dan tidak terhubung dengan Anda seperti dulu, hal ini bisa menyebabkan pertengkaran.
[embed-health-tool-ovulation]