backup og meta

Vaksin HPV Setelah Menikah Apakah Efektif? Ketahui di Sini

Vaksin HPV Setelah Menikah Apakah Efektif? Ketahui di Sini

Vaksin HPV atau human papillomavirus dapat mengurangi risiko kanker serviks. Vaksin ini disarankan untuk orang yang belum menikah atau belum aktif secara seksual agar perlindungannya bekerja lebih baik. Lalu, bagaimana dengan pemberian vaksin HPV setelah menikah?

Sekilas tentang vaksin HPV

Selain mengurangi risiko kanker serviks, vaksin HPV berguna untuk melindungi Anda dari kutil kelamin dan kanker pada bagian tubuh lainnya, seperti:

  • anus, 
  • penis, 
  • orofaringeal, 
  • vulva, dan 
  • vagina. 

Oleh karena itu, vaksin HPV bisa diberikan untuk laki-laki dan perempuan. 

Sebenarnya, vaksin HPV direkomendasikan untuk remaja usia 11 – 12 tahun, tetapi bisa dimulai pada usia 9 tahun. 

Perlu Anda Ketahui

Mulai tahun 2022, Kemenkes RI memberikan dosis vaksin HPV untuk siswi sekolah dasar kelas 5 dan 6 di 131 kabupaten atau kota di delapan provinsi di Indonesia.

Efektivitas vaksin HPV setelah menikah

Efektivitas vaksin HPV setelah menikah

Berdasarkan usia rekomendasi di atas, vaksin HPV paling baik diberikan pada remaja yang belum pernah berhubungan seksual. Lantas, apakah boleh vaksin HPV setelah menikah?

Ya, tentu vaksin kanker serviks dewasa bisa diberikan untuk wanita yang sudah menikah. Bahkan jika Anda pernah terinfeksi salah satu tipe HPV, Anda tetap bisa mendapatkan perlindungan vaksin HPV.

Pasalnya, vaksin HPV bisa melindungi Anda dari jenis HPV yang belum pernah menginfeksi Anda.

Perlu diingat, vaksin bukanlah obat yang bisa menyembuhkan infeksi menular seksual.

Jika Anda sudah menikah dan bergonta-ganti pasangan seksual, Anda perlu melengkapi semua jenis vaksin HPV. 

Pasalnya, ada kemungkinan Anda telah terpapar beberapa virus sebelum vaksinasi sehingga efektivitas vaksin HPV yang diberikan setelah menikah relatif rendah.

Bila sudah menikah, tapi hanya memiliki satu pasangan seksual—begitu pun dengan pasangan Anda—Anda pun disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV lengkap.

Jika hanya memiliki satu pasangan seksual, kemungkinan terpapar salah satu atau berbagai tipe HPV pun rendah, sehingga vaksin lebih efektif melindungi Anda dari infeksi.

Mengutip studi terbitan Vaccines (2021), vaksin kanker serviks ini bisa diberikan untuk wanita dewasa yang sudah menikah pada usia di atas 26 tahun hingga 45 tahun.

Kelompok usia ini tetap bisa mendapatkan manfaat vaksin HPV setelah menikah karena mungkin berisiko terinfeksi virus HPV yang lain. 

Ketentuan vaksin HPV setelah menikah

Syarat vaksin HPV setelah menikah

Mengutip situs Centers for Disease Prevention and Control, jika Anda berumur 26 tahun ke bawah, Anda bisa mendapatkan tiga dosis vaksin penuh. 

Bila Anda pernah vaksin sebelum menikah, tetapi tidak memenuhi semua dosisnya, Anda pun bisa mengikuti vaksin susulan, asalkan maksimal berusia 26 tahun.

Akan tetapi, bila Anda berusia 27 – 45 tahun, Anda bisa konsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan manfaat vaksin HPV yang optimal setelah menikah.

Vaksin saat hamil pun tidak direkomendasikan. Jadi, Anda harus menunda vaksin HPV hingga melahirkan. 

Apabila setelah vaksin Anda hamil, dosis kedua dan ketiga juga harus menunggu hingga Anda melahirkan.

Tunda pula vaksinasi bila Anda mengidap penyakit akut yang sedang atau berat hingga sembuh. 

Anda bisa mendapatkan vaksin dewasa ini meskipun memiliki penyakit akut ringan seperti diare, infeksi saluran pernapasan atas ringan (dengan atau tanpa demam).

Jadi, vaksin HPV setelah menikah sebenarnya diperbolehkan, tetapi ada kemungkinan efektivitasnya menurun.

Hal ini dikarenakan bisa jadi Anda sudah terkena salah satu atau beberapa tipe virus HPV.

Meski demikian, vaksin kanker serviks untuk wanita yang sudah menikah juga baik untuk melindungi tipe virus HPV lain yang belum pernah menginfeksi Anda.

Jika belum berusia 27 tahun, Anda bisa mendapatkan tiga dosis atau mengikuti dosis susulan apabila sebelum menikah sudah mendapatkan dosis pertama atau kedua.

Namun, konsultasikan dengan dokter sebelum vaksin bila Anda sudah berusia 27 – 45 tahun, apalagi jika memiliki banyak pasangan seksual. Ini berguna agar mendapatkan manfaat vaksin yang optimal.

Untuk info lebih lanjut tentang HPV, kunjungi link ini sekarang.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Food and Drug Administration. (2022). Retrieved 24 May 2022, from https://www.fda.gov/files/vaccines,%20blood%20&%20biologics/published/Package-Insert—Gardasil.pdf

HPV Vaccine | What Is the HPV Vaccination. (2022). Retrieved 24 May 2022, from https://www.plannedparenthood.org/learn/stds-hiv-safer-sex/hpv/should-i-get-hpv-vaccine

Human Papillomavirus (HPV) Vaccines. (2022). Retrieved 24 May 2022, from https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/infectious-agents/hpv-vaccine-fact-sheet

Human Papillomavirus (HPV) Vaccination: What Everyone Should Know. (2021). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 24 May 2022, from https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/hpv/public/index.html

HPV vaccine: Get the facts. (2022). Retrieved 24 May 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hpv-infection/in-depth/hpv-vaccine/art-20047292

Kamolratanakul, S., & Pitisuttithum, P. (2021). Human Papillomavirus Vaccine Efficacy and Effectiveness against Cancer. Vaccines, 9(12), 1413. doi: 10.3390/vaccines9121413

HPV Vaccination Recommendations. (2021). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 24 May 2022, from https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/hpv/hcp/recommendations.html

Ask the Experts about Human Papillomavirus (HPV) Vaccines – CDC experts answer Q&As. (2022). Retrieved 24 May 2022, from https://www.immunize.org/askexperts/experts_hpv.asp

Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin Imunisasi Rutin, Salah Satunya HPV. (2022). Retrieved 24 May 2022, from https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220423/2939708/39708/

Versi Terbaru

16/07/2024

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

10 Gejala Kanker Serviks yang Perlu Anda Ketahui

Kenapa Kutil Kelamin Bisa Kambuh Kembali Padahal Sudah Diobati?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 16/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan