backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Apakah Masturbasi Bisa Menyebabkan HIV? Cek Faktanya di Sini!

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 21/12/2020

    Apakah Masturbasi Bisa Menyebabkan HIV? Cek Faktanya di Sini!

    Masturbasi termasuk ke dalam aktivitas seksual yang normal dan sehat dengan sedikit efek samping. Masturbasi dilakukan karena berbagai alasan, mulai dari mencari kenikmatan hingga melepaskan ketegangan. Meski begitu, beberapa orang tetap bertanya-tanya benarkah masturbasi aman dan apakah HIV termasuk efek masturbasi yang perlu dikhawatirkan?

    Sekilas tentang masturbasi

    Masturbasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk membangkitkan gairah seksual dengan menyentuh dan memberikan rangsangan pada alat kelamin. Baik pria maupun wanita sama-sama bisa melakukan masturbasi. Masturbasi juga bisa dilakukan sendiri ataupun bersama-sama dengan pasangan dengan saling memberikan rangsangan satu sama lain.

    Apakah masturbasi bisa sebabkan HIV?

    Efek masturbasi, baik yang dilakukan sendiri maupun dilakukan bersama pasangan, sama-sama cukup aman. Termasuk jika Anda atau pasangan dinyatakan positif HIV. Masturbasi tidak membahayakan, tidak mengurangi hasrat seksual seseorang, tidak menurunkan jumlah sperma dan sel telur, dan juga tidak menyebabkan penyakit kelamin dan penyakit menular seksual, dalam hal ini termasuk HIV/AIDS.

    Jangan khawatir jika Anda dan pasangan pernah melakukan masturbasi berdua secara bersamaan dan salah satunya terinfeksi HIV. Pasalnya ,hal ini sangat aman dilakukan asalkan tidak ada pertukaran cairan tubuh yang terinfeksi HIV seperti air mani, cairan vagina, nanah, dan lainnya. Sedangkan bila Anda bermasturbasi seorang diri, Anda tidak akan tertular HIV dari apa pun.

    Selain itu, masturbasi juga aman jika cairan yang terinfeksi HIV tidak terkena kontak langsung dengan luka terbuka yang Anda miliki. Jadi, kalau hanya kena tangan Anda (yang tidak ada lukanya), Anda tidak akan tertular.

    Anda berisiko terkena HIV lewat masturbasi dengan pasangan hanya jika terjadi pertukaran cairan dan darah dengan orang yang terinfeksi. Misalnya, menyentuh alat kelamin pasangan Anda dengan tangan yang penuh dengan cairan mani atau cairan vagina yang terinfeksi.

    Penularan juga bisa terjadi jika Anda dan pasangan yang terkena HIV melakukan masturbasi bersama-sama dan menggunakan mainan seks langsung secara bergantian (dalam kondisi sex toy-nya masih basah) tanpa dicuci terlebih dahulu. Akan tetapi, kasus ini sangat langka. Pasalnya, kuman HIV bisa mati di luar tubuh manusia alias di permukaan benda mati.

    Selama Anda bisa menghindari hal tersebut, jangan khawatir akan efek masturbasi yang akan terjadi. Justru masturbasi berdua secara bersama-sama menjadi varian seks aman yang bisa Anda dan pasangan terapkan jika salah satunya mengidap HIV. Sehingga jangan takut untuk melakukannya selama Anda dan pasangan mendapatkan kepuasan seksual dari kegiatan ini.

    Penularan HIV selain lewat masturbasi

    HIV atau Human Immunodeficiency Virus pada dasarnya tidak mudah menyebar. Anda bisa terkena HIV jika terjadi pertukaran cairan dan darah antara orang yang terkena HIV ke orang yang sehat. Anda juga tidak bisa terkena HIV dari gigitan nyamuk, saling pinjam barang, berenang di kolam yang sama dengan orang yang HIV, atau berada di sebelah orang dengan HIV yang batuk atau bersin.

    Untuk dapat menginfeksi seseorang, virus HIV harus melewati pertahanan tubuh seseorang yakni kulit dan air liur. Jika kulit Anda tidak sedang mengalami luka terbuka, maka virus tidak dapat masuk hanya dengan menempel di kulit yang sehat. Air liur juga mengandung zat yang dapat membantu membunuh HIV di mulut Anda.

    HIV juga bisa ditularkan dari ibu pengidap HIV ke anaknya (penularan secara vertikal) yaitu selama masa kehamilan, persalinan (terutama jika persalinan normal), dan saat menyusui ASI.

    Oleh karena itu, efek masturbasi terhadap penularan HIV tidak perlu dikhawatirkan asalkan tidak terdapat pertukaran cairan dan darah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 21/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan