HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan AIDS. Infeksi virus ini ditularkan melalui paparan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi terhadap orang yang sehat. Tubuh Anda pun memiliki beragam jenis cairan tubuh, dan air liur adalah salah satunya. Lantas, bagaimana jika Anda berbagi makanan dengan orang yang terinfeksi HIV? Bisakah HIV menular lewat makanan?
HIV menular lewat makanan, mitos atau fakta?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu memahami terlebih dulu bagaimana penularan HIV dapat terjadi.
HIV memang banyak terdapat pada cairan tubuh, tetapi tidak semua jenis cairan tubuh dapat menjadi perantara penularan virus ini.
Penularan hanya dapat terjadi jika Anda terpapar darah, cairan semen, cairan vagina, atau cairan rektum penderita.
Mengutip laman CDC, penularan HIV paling sering terjadi melalui hubungan seksual tanpa menggunakan kondom.
Orang yang melakukan seks anal bahkan lebih berisiko tertular HIV karena membran mukosa pada anus rentan mengalami luka.
Melalui luka tersebut, virus dapat berpindah dari cairan organ intim dan memasuki tubuh orang yang sehat.
Selain melalui luka, HIV pun dapat menular melalui suntikan secara langsung ke dalam aliran darah atau dari jarum dan benda tajam yang terkontaminasi.
Ibu yang positif HIV juga dapat menularkan virus ini kepada anaknya saat hamil, persalinan, atau menyusui.
Namun, tidak semua bayi dari ibu yang positif HIV akan mengalami kondisi serupa. Risiko penularan dapat menurun bila ibu menjalani pengobatan HIV secara rutin.
Mengapa HIV tidak bisa menular lewat makanan?
HIV dapat menular dengan mudah melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik terkontaminasi yang memungkinkan virus berpindah dari cairan tubuh penderita menuju tubuh orang yang sehat.
Namun, virus ini tidak dapat menular lewat makanan karena beberapa alasan.
Kendati banyak terdapat dalam cairan tubuh, HIV tidak dapat hidup di dalam air liur, keringat, dan air mata.
Pasalnya, air liur mengandung sejumlah enzim dan protein yang berfungsi dalam proses pencernaan sekaligus mampu membunuh bakteri dan virus. Inilah sebabnya HIV juga tidak dapat menular melalui berciuman.
Salah satu enzim yang terdapat dalam air liur adalah secretory leukocyte protease inhibitor (SLPI). Enzim ini berguna untuk mencegah infeksi HIV terhadap sel T dan monosit.
Dibandingkan cairan tubuh lainnya, air liur mengandung lebih banyak SLPI sehingga HIV tidak dapat bertahan di dalamnya.
Selain itu, HIV juga tidak mampu bertahan lama di luar tubuh manusia ataupun memperbanyak diri tanpa adanya inang berupa sel darah putih.
Virus ini bahkan dapat mati dengan mudah bila terpapar udara, panas dari proses pemasakan, serta asam lambung.
CDC pernah melaporkan kasus penularan HIV dari makanan yang telah dikunyah penderita terhadap anak balita yang sehat.
Akan tetapi, kasus ini terjadi karena makanan telah bercampur dengan darah yang berasal dari mulut penderita. Risikonya pun begitu kecil sehingga tidak bisa dipertimbangkan sebagai cara penularan HIV.
HIV tidak menular lewat makanan, berciuman, berpelukan, atau bahkan penggunaan toilet bersama dengan penderita.
Untuk mencegah penularan virus ini, cara terbaik yang dapat Anda lakukan adalah dengan menghindari perilaku berisiko seperti berganti pasangan dan menggunakan narkoba suntik.
[embed-health-tool-ovulation]