Dokter maupun perawat biasanya akan mendorong setiap pasiennya agar langsung kentut setelah operasi. Meski beberapa orang merasa malu, sangat penting bagi Anda mengikuti petunjuk ini untuk menghindari risiko komplikasi atau risiko setelah operasi yang bisa terjadi.
Kenapa harus kentut setelah operasi?
Dokter biasanya menganjurkan setiap pasiennya agar kentut setelah operasi, terutama setelah operasi besar yang mengharuskan pasien dibius total dengan anestesi umum.
Ketika Anda berada di bawah pengaruh bius total, sebagian besar fungsi tubuh Anda akan “dimatikan” untuk sementara.
Dengan begitu, Anda tidak dapat merasakan sensasi apa pun, tidak dapat bergerak, dan tidak akan menyadari apa saja yang tengah berlangsung selama prosedur.
Akan tetapi, efek anestesi tersebut juga akan memperlambat gerak usus. Bahkan, melansir dari Womans, pergerakan usus mungkin akan terhambat selama 4—5 hari setelah operasi.
Padahal, gerak peristaltik usus normal sangat diperlukan untuk memproses setiap makanan yang masuk dari mulut setelah Anda pulih dari operasi hingga akhirnya dibuang keluar lewat anus.
Namun, orang-orang sering tidak menyadari bahwa gerak ususnya masih lambat setelah pulih dari operasi dan terus saja makan.
Artinya, makanan akan dibiarkan terus menumpuk tanpa dicerna hingga akhirnya mengeras dan menyebabkan penyumbatan usus.
Hal ini dapat meningkatkan peluang terjadinya penyumbatan usus, yaitu komplikasi pascaoperasi yang paling diwaspadai dan disebut dengan post-operative ileus atau POI.
Maka dari itu, kemampuan untuk bisa kentut setelah operasi menjadi pertanda utama bagi tim dokter bahwa saluran pencernaan pasien sudah benar-benar pulih dan berfungsi baik, sehingga terhindar dari risiko komplikasi POI.
Dokter bahkan berhak untuk tidak membolehkan pasiennya langsung pulang ke rumah jika belum juga kentut setelah operasi rawat jalan.
Itulah sebabnya kentut menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu dalam beberapa jam setelah prosedur operasi.
Waspadai POI setelah operasi
Sembari menunggu datangnya kentut, perhatikan juga kemungkinan munculnya tanda-tanda dan gejala POI lainnya seperti di bawah ini.
- Mual dan muntah.
- Kembung.
- Perut terasa sangat nyeri.
- Tidak bisa kentut.
- Sulit BAB.
Jika ada salah satu gejala di atas, segera laporkan ke dokter Anda. Pasalnya, penyumbatan usus (ileus) dapat berkembang menjadi situasi yang serius dan berpotensi mengancam jiwa. Tanpa perawatan, sumbatan tersebut lama-lama bisa melubangi atau merobek usus yang disebut sebagai perforasi usus. Adanya lubang akan menyebabkan isi usus yang mengandung banyak bakteri bocor ke area rongga tubuh Anda. Ini bisa berujung pada kematian organ dan infeksi yang mematikan.
Cara agar cepat kentut setelah operasi
Kentut adalah tanda bahwa gas dalam perut sudah tidak terperangkap lagi karena fungsi sistem pencernaan Anda sudah kembali normal.
Maka, jangan pernah ragu atau bahkan malu jika ketahuan buang gas setelah operasi. Katakan secepatnya ke dokter jika Anda sudah berhasil kentut.
Jika Anda merasa kesulitan untuk kentut atau mengeluarkan gas setelah operasi, berikut adalah beberapa cara yang mungkin bisa membantu agar cepat kentut setelah operasi.
1. Berjalan atau bergerak
Berjalan secara teratur atau melakukan aktivitas fisik ringan dapat membantu merangsang pergerakan usus dan merangsang pengeluaran gas.
2. Bergeser posisi
Cobalah berbagai posisi tubuh seperti berdiri, duduk, atau berbaring dengan posisi yang berbeda. Cara ini dapat membantu gas bergerak melalui saluran pencernaan.
3. Pijat perut
Pijatan lembut pada area perut dapat membantu merangsang pergerakan usus dan memudahkan pengeluaran gas, sehingga Anda bisa mudah kentut saat pemulihan setelah operasi.