Jika metode lainnya tidak cukup ampuh untuk menghilangkan benjolan, kutil, maupun kelainan pada kulit, satu lagi metode pengobatan yang dapat diusulkan oleh dokter adalah cauter.
Prosedur ini memanfaatkan arus listrik atau zat kimia untuk menghilangkan jaringan tak normal pada kulit Anda. Seperti apa prosedurnya dan adakah efek sampingnya? Simak informasi selengkapnya dalam ulasan berikut.
Apa itu cauter?
Cauter atau kauterisasi adalah prosedur medis untuk membakar atau menghancurkan jaringan menggunakan arus listrik, suhu panas atau dingin, maupun larutan kimia.
Istilah cauter/kauteri berasal dari bahasa Latin “kautere” yang artinya menggumpal atau menghancurkan jaringan.
Tindakan ini bisa dilakukan untuk menutup luka terbuka, mengangkat jaringan abnormal seperti tumor, dan tujuan medis lainnya.
Seperti apa prosedur kauter?
Secara garis besar, ada dua macam kauterisasi, yakni kauterisasi menggunakan arus listrik (elektrokauter) dan kauterisasi dengan bahan kimia. Keduanya dilakukan di rumah sakit oleh dokter.
Sebelum melakukan cauter, dokter akan membius area tubuh yang terdampak dengan bius lokal. Kemudian, dokter akan melanjutkan prosedur sesuai jenis kauterisasi yang akan Anda jalani.
1. Elektrokauter
Elektrokauter merupakan prosedur bedah kecil dengan alat yang memanfaatkan arus listrik.
Mulanya, dokter akan meletakkan bantalan pada tubuh Anda, biasanya di atas paha. Bantalan ini berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh dari arus listrik.
Dokter kemudian membersihkan bagian kulit yang hendak diobati dan area sekitarnya. Setelah itu, dokter mengoleskan gel khusus pada seluruh area ini untuk melindunginya dari luka bakar.
Tindakan cauter menggunakan alat elektrokauter yang terhubung dengan probe, yakni alat dengan bentuk menyerupai pena.
Arus listrik akan mengalir dari elektrokauter menuju probe dan menghasilkan panas pada bagian ujungnya.
Dokter lantas menempelkan probe pada bagian kulit yang hendak diobati. Panas dari probe akan menghancurkan jaringan abnormal pada area tersebut.
Setelah tindakan cauter selesai, tahap selanjutnya adalah pemulihan.
2. Kauterisasi kimia
Kauterisasi kimia menggunakan bahan kimia berupa perak nitrat, larutan besi subsulfat, atau aluminium klorida heksahidrat. Prosedurnya lebih sederhana dibanding kauterisasi dengan arus listrik.
Dokter akan mencelupkan sebuah batang kayu lancip ke dalam salah satu larutan kimia tersebut. Selanjutnya, dokter akan mengoleskan sedikit larutan kimia tersebut pada kulit yang hendak diobati.
Larutan kimia tersebut akan menghancurkan jaringan abnormal dan sedikit area kulit di sekitarnya. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir akan hal ini selama tindakan cauter dilakukan oleh dokter yang terlatih.
Manfaat tindakan cauter
Prosedur kauterisasi memiliki sejumlah kegunaan. Berikut beberapa contoh yang paling umum.
1. Menghentikan perdarahan
Kauterisasi bisa membantu menghentikan perdarahan dalam beberapa kondisi, seperti mimisan parah atau kronis, cedera, dan setelah operasi atau bedah mulut.
Alat cauter akan membakar ujung pembuluh darah yang terbuka agar berhenti mengalirkan darah.
2. Mengangkat jaringan abnormal
Tindakan cauter adalah salah satu metode yang digunakan dalam pengobatan tumor, kutil, dan skin tag (daging tumbuh).
Panas dari alat kauterisasi akan menghancurkan jaringan abnormal sehingga jaringan tersebut dapat terlepas dari kulit.
3. Membuang jaringan yang mati atau terinfeksi
Infeksi pada suatu jaringan tubuh dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain. Prosedur cauter dapat digunakan untuk membuang jaringan yang terinfeksi atau mati sehingga infeksi tidak menyebar.
4. Mengatasi mata kering yang kronis
Guna mengatasi mata kering kronis, dokter mata terkadang memasang alat medis yang disebut sumbat punktus pada saluran air mata.
Jika alat ini sering terlepas dan jatuh, dokter dapat melakukan tindakan cauter untuk menutup saluran air mata.
Beda kauter dengan laser
Kauter kerap dianggap sama dengan laser. Kendati sama-sama bisa menghancurkan, membakar, atau merusak jaringan tubuh, keduanya memiliki cara kerja yang berbeda.
Laser merupakan sinar berintensitas tinggi yang terfokus pada satu titik dan mempunyai panjang gelombang tertentu.
Setiap lapisan kulit memiliki reaksi yang berbeda terhadap panjang gelombang cahaya yang diterimanya.
Begitu sinar laser mencapai kulit, kulit dapat memantulkan, menyebarkan, menyerap, atau membiarkannya menembus lapisan kulit yang lebih dalam.
Ketika laser mencapai lapisan kulit yang ditargetkan, di situlah reaksinya muncul.
Sinar laser juga memiliki tingkat ketepatan yang tinggi dibandingkan kauter. Dengan begitu, laser bisa mengatasi gangguan pada suatu area tanpa menyebabkan kerusakan pada jaringan di sekitarnya.
Mengutip laman Johns Hopkins Medicine, berikut beberapa penggunaan laser dalam dunia medis.
Menghentikan perdarahan dengan menutup pembuluh darah kecil.
Menghilangkan bulu dan rambut halus pada tubuh.
Prosedur medis pada mata, seperti LASIK.
Mengecilkan atau menghancurkan tumor.
Prosedur pada gigi, misalnya bedah mulut.
Tindakan bedah kosmetik seperti laser resurfacing, menghilangkan bekas luka, stretch mark, tanda lahir, tato, tahi lalat, jerawat, dan keriput.
Kauter dan laser merupakan tindakan medis dengan kegunaan yang mirip, tapi dengan prinsip yang berbeda.
Anda bisa berkonsultasi kepada dokter untuk menentukan mana yang tepat sesuai kondisi dan kebutuhan Anda.
[embed-health-tool-bmi]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Electrocauterization: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2022). Retrieved 8 September 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/002359.htm
Electrocauterization Information | Mount Sinai – New York. (2022). Retrieved 8 September 2022, from https://www.mountsinai.org/health-library/special-topic/electrocauterization
Surgical Techniques | SEER Training. (2022). Retrieved 8 September 2022, from https://training.seer.cancer.gov/treatment/surgery/techniques.html
Laser Surgery Overview. (2019). Retrieved 8 September 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/laser-surgery-overview
Punctal Plugs. (2022). Retrieved 8 September 2022, from https://www.aao.org/eye-health/diseases/punctal-plugs
Jangra, R., Gupta, S., Gupta, S., & Dr, A. (2020). Chemical cautery pen. Journal Of The American Academy Of Dermatology, 82(6), e193-e194. https://doi.org/10.1016/j.jaad.2019.03.032
Moreira, C. & Amaral, E. (2014). Use of Electrocautery for Coagulation and Wound Complications in Caesarean Sections. The Scientific World Journal. https://doi.org/10.1155/2014/602375
Versi Terbaru
09/09/2022
Ditulis oleh Diah Ayu Lestari
Ditinjau secara medis olehdr. Nurul Fajriah Afiatunnisa