Anda mungkin berpikir bahwa mandi adalah suatu hal yang sepele. Ya, Anda hanya tinggal menyiramkan air ke seluruh tubuh, sabunan atau keramasan, dan membilasnya hingga bersih. Namun, apakah Anda sudah yakin jika teknik mandi yang Anda lakukan selama ini sudah benar? Pasalnya, ada beberapa kebiasaan mandi yang sering dilakukan nyatanya salah dan justru tidak baik untuk kesehatan. Apa saja, ya? Simak selengkapnya dalam artikel ini.
Kebiasaan mandi yang tidak baik untuk kesehatan
Tidak hanya menghilangkan bau badan, mandi juga dapat membuat tubuh terasa lebih segar. Sensasi aliran air yang membasahi tubuh dapat membantu melemaskan otot dan melepaskan kepenatan usai seharian beraktivitas sehingga tubuh terasa lebih tenang.
Meski demikian, coba pertimbangkan lagi teknik mandi yang Anda lakukan setiap hari. Kepada Reader’s Digest, dr. Patricia Farris, dokter kulit asal Tulane University mengatakan bahwa kebiasaan mandi yang salah dapat membuat kulit menjadi kering dan gatal, bahkan bisa menjadi eksim. Semakin bertambah usia, kelenjar minyak di kulit akan semakin menipis sehingga Anda menjadi lebih rentan mengalami kulit kering. Ini tentu akan diperparah oleh kebiasaan mandi yang tidak tepat.
Berikut ini adalah beberapa kebiasaan mandi yang ternyata selama ini salah.
1. Menggosok kulit kepala dengan kuku jari
Menggosok kulit kepala saat keramas memang terasa menyegarkan. Akan tetapi, efeknya justru akan berkebalikan dan berbahaya bila Anda melakukannya dengan kuku jari. Kebiasaan menggosok kulit kepala dengan kuku jari biasanya dilakukan agar sampo menghasilkan lebih banyak busa. Sayangnya, hal tersebut dapat menyebabkan pengelupasan dan melukai kulit kepala Anda.
Jadi, pastikan untuk segera menghentikan kebiasaan mandi yang salah ini. Para ahli menyebutkan bahwa hanya cukup menggunakan ujung jari saja sudah bisa menghasilkan banyak busa sembari menggosok kulit kepala Anda. Cara ini pun tentu lebih aman dari risiko kulit kepala luka. Selain itu, hindari kebiasaan menjepit dan menggosok rambut dengan dua telapak tangan karena dapat membuat ujung rambut bercabang.
2. Sabun tidak mengandung pelembap
Jenis sabun apa yang biasanya Anda gunakan, sabun cair atau sabun batang? Ya, jenis sabun yang Anda gunakan turut memengaruhi baik atau buruknya kebiasaan mandi Anda, lho!
Kalau Anda lebih suka menggunakan sabun batang, pastikan sabun yang Anda gunakan mengandung pelembap. Pasalnya, sabun tanpa kandungan pelembap dapat membuat kulit menjadi kering. Gunakan sabun yang mengandung asam stearat atau mencantumkan kata ‘melembapkan’ pada kemasan sabun.
3. Mandi dengan air panas dan terlalu lama
Cuaca dingin sering kali memicu hasrat untuk mandi dengan air panas lama-lama. Hal ini memang dapat membantu menghangatkan tubuh, tapi juga bisa membuat kulit mengering. Pasalnya, suhu air yang terlalu panas dapat melebarkan pori-pori dan mengikis minyak alami yang dibutuhkan kulit sehingga mengurangi kelembapan kulit.
Efek yang sama juga akan Anda rasakan kalau Anda mandi terlalu lama. Ketika kulit terlalu sering terkena air saat mandi, maka air akan ikut membilas kadar minyak dan kelembapan alami pada kulit. Beberapa ahli mengatakan bahwa lama waktu mandi yang ideal setidaknya 5 sampai 10 menit saja untuk menjaga kesehatan kulit Anda.
4. Menggosok tubuh terlalu keras
Saking ingin tubuh cepat bersih, Anda mungkin sering menggosok tubuh terlalu keras, entah itu dengan telapak tangan atau menggunakan spons mandi (shower puff). Padahal, permukaan spons mandi cenderung kasar dan bisa menghilangkan pelindung alami kulit.
Pada dasarnya, menggosok tubuh dengan tangan saja sudah cukup membersihkan kulit Anda dari kotoran yang menempel. Jika Anda ingin menggunakan spons mandi, pastikan untuk tidak meletakkannya di kamar mandi dan rutin mengganti spons mandi secara berkala.
Ini karena lingkungan yang panas dan beruap seperti kamar mandi menjadi tempat terbaik untuk pertumbuhan bakteri. Spons mandi yang dipenuhi bakteri akan membuat kulit Anda lebih cepat mengelupas dan rentan terhadap infeksi. Karena itu, sebaiknya gunakan lap berbahan katun – yang biasa digunakan untuk bayi – yang lebih aman untuk kulit Anda.
5. Salah pilih pisau cukur
Pisau cukur dengan empat atau lima mata pisau mungkin bisa mempercepat proses dan memberikan hasil yang lebih baik, tetapi ternyata juga dapat merusak kulit. Ketika Anda bercukur, secara bersamaan Anda juga mengikis lapisan kulit lewat mata pisaunya. Ini artinya, semakin banyak mata pisaunya, semakin banyak pula lapisan kulit yang ikut terkikis.
Satu sampai dua mata pisau saja sudah cukup, kok. Pastikan juga Anda tahu cara mencukur yang benar, yaitu dari atas ke bawah untuk menghindari peradangan pada folikel rambut dan kemungkinan luka. Agar area kulit semakin terjaga, pastikan area tersebut sudah dilumasi dengan sabun atau krim khusus terlebih dahulu agar proses mencukur menjadi lebih mudah dan aman.
6. Tidak membilas tubuh dengan baik
Satu hal yang harus diperhatikan, jangan lupa untuk memastikan seluruh sabun dan sampo telah terbilas bersih. Pasalnya, sisa sabun dan sampo yang tertinggal di kulit dapat menyebabkan iritasi dan menyumbat pori-pori sehingga memicu jerawat di tubuh, termasuk di bagian punggung.
Untuk mencegah timbulnya jerawat punggung, miringkan kepala Anda saat membilas rambut. Cara ini akan membuat sisa sampo dan kondisioner mengalir langsung ke lantai tanpa menyentuh punggung Anda. Setelah itu, pastikan lagi untuk membilas tubuh Anda hingga tuntas.
7. Tidak langsung pakai losion pelembap
Setelah selesai mandi, Anda mungkin menunggu beberapa saat sebelum mengoleskan losion pelembap. Ingat, jangan terlalu lama membiarkan kulit Anda kering setelah mandi kemudian baru mengoleskan losion pelembap. Terlalu lama menunda akan membuat losion tidak terserap sempurna ke kulit.
Karena itu, waktu terbaik untuk mengoleskan losion pelembap adalah sesegera mungkin setelah Anda mengeringkan tubuh usai mandi saat tubuh masih cukup lembap. Dengan demikian, losion akan terserap secara maksimal dan kulit Anda tetap lembap.
[embed-health-tool-bmi]