Penting bagi Anda melakukan vaksinasi untuk melindungi kucing dari infeksi virus atau bakteri berbahaya. Vaksin bekerja dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh kucing sehingga terhindar dari berbagai penyakit kucing. Jika ingin kucing senantiasa sehat, Anda perlu mengetahui program vaksinasi yang tepat untuk hewan peliharaan Anda.
Berbagai jenis vaksin untuk kucing
Vaksinasi untuk kucing dibagi menjadi dua, yaitu vaksin core (inti) dan vaksin non-core (noninti).
Vaksin inti wajib diberikan kepada semua kucing, sedangkan vaksin noninti direkomendasikan oleh dokter hewan jika anabul berisiko tertular penyakit tertentu.
Lantas, vaksin umumnya diberikan pada umur berapa pada kucing? Vaksinasi pertama kali diberikan saat kucing berumur berkisar antara 6 – 8 minggu.
Setelah itu, kucing dewasa membutuhkan rangkaian vaksinasi inti setiap 1 – 3 tahun, tergantung pada durasi kekebalan dan rekomendasi dokter.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa jenis vaksin yang penting diberikan untuk kucing.
1. Rabies
Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit rabies setiap satu tahun hingga tiga tahun sekali. Namun, frekuensi ini tergantung kebijakan setiap negara serta merek vaksin yang digunakan.
Penyakit rabies merupakan salah satu penyakit pada kucing yang dapat menular pada manusia dan bisa berakibat fatal.
Penularan rabies pada kucing paling sering terjadi melalui gigitan hewan yang telah terinfeksi. Gejala rabies pada kucing umumnya berupa kejang, perilaku agresif dan air liur yang keluar secara berlebihan.
Hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit rabies, tapi vaksin bisa membantu mencegah penularan ataupun komplikasi. Harga satu kali vaksin rabies untuk kucing berkisar Rp. 150.000.
2. Vaksin FVRCP
Vaksin FVRCP merupakan vaksin gabungan yang terdiri dari 3 jenis dan diberikan oleh dokter dalam satu kali suntikan. Berikut ini kombinasi vaksin yang terdapat dalam FVRCP.
- Vaksin untuk virus rhinotracheitis kucing/herpesvirus 1 (FVR/FHV-1). Virus ini menyerang area pernapasan kucing dan menimbulkan gejala berupa rinitis, bersin, dan konjungtivitis.
- Vaksin untuk feline calicivirus (FCV). Virus penyebab penyakit saluran pernapasan bagian atas (calicivirus) yang menyebabkan bersin, keluar cairan dari hidung, konjungtivitis, demam, lesu, hingga tidak nafsu makan.
- Vaksin untuk feline panleukopenia (FPV). Panleukopenia dapat merusak usus, sumsum tulang, dan kulit, gejalanya yaitu muntah, diare, lemas, hingga penurunan berat badan.
Jenis vaksinasi FVRCP umumnya diberikan kepada anak kucing berusia 16 – 20 minggu, setiap 3 – 4 minggu sekali.
Setelah melewati usia 20 minggu, rangkaian vaksin ini hanya perlu diberikan setiap tiga tahun sekali. Harga vaksin FVRCP bisa berbeda-beda, tapi umumnya dimulai dari Rp. 220.000.
Kapan vaksin kucing bekerja?
3. Vaksin FeLV
Pemberian vaksin ini bertujuan untuk melindungi anabul dari virus leukemia kucing. Virus ini dapat ditularkan melalui, air liur, air seni, dan kotoran.
Ciri-ciri kucing sakit yang terinfeksi oleh virus ini adalah penurunan nafsu makan, demam, diare, kejang, radang gusi, hingga infeksi pada kulit, kandung kemih dan saluran napas bagian atas.
Vaksin FeLV merupakan vaksin inti yang wajib diberikan pada anak kucing berusia kurang dari satu tahun. Rangkaian vaksinasi ini terdiri dari dua dosis dengan jarak antara satu hingga empat minggu.