Merokok ternyata dapat menyebabkan sakit kepala. Buktinya, tidak jarang orang merasa sakit kepala sebelah atau migrain setelah merokok. Bahkan, hal ini tidak hanya dirasakan oleh orang yang baru saja merokok, tetapi orang yang hanya menghirup asap rokok pun dapat merasakannya. Sebenarnya, apa penyebab sakit kepala setelah merokok?
Nikotin tinggi penyebab sakit kepala setelah merokok
Saat merokok, Anda otomatis mengisap nikotin, yaitu bahan aktif utama yang terdapat di dalam berbagai produk tembakau, termasuk rokok.
Nah, saat masuk ke dalam tubuh, nikotin menyebabkan pembuluh darah menyempit. Kondisi tersebut akhirnya membuat aliran darah tidak lancar, termasuk darah untuk otak.
Melansir dari Cleveland Clinic, nikotin dapat merangsang saraf tubuh yang peka terhadap rasa sakit, sampai kemudian meningkatkan munculnya sakit kepala.
Nikotin juga bekerja sebagai stimulan dan hal ini dapat menyebabkan kepala terasa sakit setelah merokok.
Secara spesifiknya, zat tersebut dapat merangsang rasa candu pada otak terhadap rokok sehingga kepala terasa sakit setelah Anda berhenti merokok.
Di sisi lain, sebagai stimulan, nikotin juga dapat meningkatkan fungsi tubuh menjadi lebih cepat.
Oleh karena itu, saat nikotin terserap ke dalam aliran darah, ia hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 detik untuk sampai di otak.
Selanjutnya, nikotin yang berada di dalam otak menyebabkan reaksi kimia yang melepaskan hormon adrenaline.
Hormon ini meningkatkan kerja liver, membuat pembuluh darah menyempit, dan meningkatkan tekanan darah.
Setelah berhenti merokok, nikotin tidak akan memicu hormon adrenalin untuk mempersempit pembuluh darah. Perubahan kondisi ini diduga menjadi salah satu penyebab sakit kepala.
Hal ini semakin diperparah dengan kemampuan nikotin memengaruhi kerja liver dalam menguraikan obat yang Anda konsumsi.
Jadi, saat Anda minum obat pereda nyeri agar sakit kepala hilang, justru obat tidak bekerja dengan maksimal.
Penyebab lain dari rokok yang menimbulkan sakit kepala
Tidak hanya nikotin yang dapat menyebabkan sakit kepala setelah merokok. Asap yang dihasilkan dari rokok, yaitu karbon monoksida, juga dapat menyebabkan sakit kepala.
Pasalnya, saat menghirup asap rokok, volume oksigen yang terdapat di dalam darah pun berkurang.
Saat ‘asupan’ karbon monoksida meningkat dan oksigen menurun, aliran darah menuju otak yang membawa oksigen pun menurun.
Akan tetapi, setelah Anda selesai merokok, Anda juga berhenti menghirup karbon monoksida sehingga kadar oksigen di dalam darah pun meningkat.
Hal ini disebut-sebut menjadi penyebab lain dari sakit kepala setelah merokok.
Selain itu, pada kasus-kasus tertentu, alergi terhadap asap atau bau rokok juga dapat menjadi pemicu timbulnya sakit kepala.
Itu sebabnya merokok tidak dianjurkan karena dampak menimbulkan dampak bahaya bagi tubuh.
Mengatasi sakit kepala setelah merokok
Salah satu hal yang paling tepat agar tidak merasakan sakit kepala setelah merokok adalah berhenti merokok.
Ini karena ketika Anda berhenti merokok, tubuh tidak lagi mendapat asupan nikotin yang menjadi pemicu sakit kepala setelah merokok.
Berhenti merokok memang bukan hal yang mudah dilakukan baik secara fisik maupun mental.
Padahal, ada banyak cara yang bisa dilakukan jika memang benar-benar memiliki niatan untuk berhenti. Salah satunya caranya menggunakan terapi pengganti nikotin atau nicotine replacement therapy (NRT).
NRT biasanya dilakukan dengan cara mengganti rokok dengan hal lain yang memiliki kandungan nikotin lebih sedikit, seperti permen karet, inhalator, tablet, atau penyemprot mulut atau hidung.
Upaya-upaya ini memang belum dapat diketahui dengan pasti apakah akan efektif mengatasi keinginan berhenti merokok.
Namun, sebuah penelitian yang dimuat dalam Cochrane Library menyebutkan bahwa terapi ini dapat meningkatkan 50—60% kesempatan orang untuk berhenti merokok.
Dengan berhenti merokok, keluhan sakit kepala setelah merokok yang Anda alami bisa ikut berhenti.
[embed-health-tool-bmi]