Karotenemia merupakan sebuah kondisi medis yang disebabkan oleh kelebihan karotenoid dalam darah. Karotenoid sendiri merupakan jenis pigmen organik berwarna kekuningan yang bisa ditemukan pada bahan pangan alami seperti buah dan sayuran berwarna merah, jingga, kuning, dan hijau. Kandungan yang membawa pigmen ini adalah alfa dan beta-karoten, lutein, zeaxanthin, dan lycopene.
Kalau Anda terlalu banyak makan buah dan sayur dengan kandungan-kandungan yang telah disebutkan tadi, karotenoid akan tersimpan dalam darah. Jika sudah terlalu banyak, lapisan kulit pun akan mulai menerima asupan pigmen tersebut. Inilah yang menyebabkan kulit berubah menjadi kuning, jingga, atau kemerahan. Buah dan sayur yang kaya akan karotenoid antara lain wortel, tomat, ubi, timun suri, dan labu kuning.
Umumnya karotenemia tidak membahayakan. Orang-orang yang mengalami gangguan kulit ini akan disarankan untuk mengubah pola makan. Misalnya dengan cara mengurangi konsumsi makanan yang mengandung karotenoid. Anda juga biasanya diminta untuk menghentikan konsumsi suplemen yang mengandung beta-karoten untuk sementara. Setelah itu, biasanya warna kulit Anda yang asli akan pulih kembali.
2. Sirosis
Kulit yang berwarna kuning kejinggaan bisa jadi gejala dari berbagai penyakit yang menyerang hati (liver). Perubahan warna kulit tersebut terjadi karena kadar bilirubin yang terlampau tinggi dalam aliran darah. Meningkatnya kadar bilirubin sendiri menandakan adanya peradangan atau gangguan lainnya pada sel-sel hati. Pada kasus sirosis, penyebabnya adalah jaringan hati yang sehat digantikan dengan jaringan yang rusak. Akibatnya, fungsi hati pun terganggu.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar