Fidget spinner diklaim sebagai salah satu mainan untuk anak autisme karena perputaran baling-balingnya dapat membuat mereka lebih nyaman dan fokus. Namun, belum ada bukti ilmiah yang mengamini fidget spinner benar bermanfaat untuk anak dengan autisme.
3. Membuat anak ADHD fokus
Beberapa ahli percaya bahwa mainan fidget dapat membantu mempersempit dan mempertahankan fokus otak untuk mengerjakan satu hal dalam jangka panjang. Dari sinilah anggapan bahwa mainan ini bekerja memberikan rangsangan baru pada otak anak pengidap ADHD sehingga mencegah hiperaktivitasnya kambuh.
Kenyataannya, dr. Mark Wolraich, pakar perilaku anak di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Oklahoma, berargumen bahwa bermain spinner justru akan membagi fokus anak. Bukannya fokus pada satu hal saja, otak malah bekerja multitasking untuk menyeimbangkan koordinasi antara gerak mata dan tangan selama memutar mainan.
“Hal-hal yang memiliki pola berulang akan lebih menyulitkan anak-anak ADHD untuk bisa memfokuskan perhatiannya. Jadi, mainan ini mungkin bisa memperburuk kondisi anak tersebut,” Wolraich berargumen, mengutip dari laporan studinya dalam Journal of the Pakistan Medical Association.
4. Mengasah motorik halus
Merangkum isi sebuah studi terbitan jurnal Scientific Reports tahun 2018, mainan fidget tampaknya berpotensi menguntungkan untuk mengasah keterampilan dan kontrol motorik halus anak.
Bermain fidget dipercaya membantu melatih koordinasi antara gerak tangan dengan mata. Sebab pada dasarnya, permainan ini membutuhkan kerja sama yang konstan antara fungsi kognitif dan motorik otak. Anda harus bisa berkonsentrasi untuk terus memutar mainan tersebut, sementara mata tetap awas memerhatikan, dan jari jemari Anda menggerakkannya.
Meski begitu, perlu dipahami bahwa mainan fidget tidak pernah ditujukan sebagai alat medis yang bertujuan untuk meningkatkan atau menjaga kesehatan. Di samping itu, studi ilmiah yang benar-benar meneliti kegunaan mainan ini dalam bidang kesehatan juga masih sangat sedikit.
Bisa dibilang klaim manfaat fidget spinner yang ada selama ini hanya dikemas sebagai strategi pemasaran agar produk tersebut diminati banyak orang.
Bahaya fidget spinner yang perlu diwasapdai

Sampai saat ini belum ada penelitian yang benar-benar membuktikan manfaat mainan ini untuk kesehatan. Namun, fidget spinner tetap saja memiliki banyak peminat.
Jika Anda salah satu penggemar mainan ini, sebaiknya pahami dulu apa risiko yang mungkin tidak pernah disadari. Di balik bentuknya yang kecil, mainan ini bisa menyebabkan efek samping berbahaya. Terutama untuk anak-anak.
1. Mengganggu belajar
Ketika anak sudah sangat keranjingan mainan ini, ia akan terus memainkannya di mana saja. Termasuk di sekolah. Padahal, bermain fidget dapat membuyarkan konsentrasi anak. Di saat anak harus belajar, ia justru sibuk memutar-mutarkan tangannya untuk bermain.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, fokus otak malah akan bercabang selama anak bermain karena tanpa disadari ia jadi harus multitasking. Nah selain dengan tangan, menggerakkan suatu benda juga membutuhkan fokus mata untuk mengawasi agar tidak berhenti tiba-tiba. Inilah yang kemudian memecah perhatian anak dari apa yang sedang dijelaskan oleh guru di kelas.
Ia harus bisa fokus belajar. Namun di saat yang bersamaan, mereka juga harus terus menyeimbangkan koordinasi antara gerak mata dan tangan untuk memutar mainan itu. Kesemua hal tersebut membutuhkan kerja otak yang tidak main-main. Akibatnya, anak malah jadi tidak bisa fokus dan lebih cepat capek.
Jika dibiarkan terus-terusan, hal tentu mengganggu waktu belajar anak di sekolah. Di Amerika Serikat, kebanyakan sekolah bahkan sudah melarang siswa membawa fidget spinner karena dianggap mengganggu kegiatan belajar-mengajar (KBM) kelas.
Sama halnya dengan anak-anak, orang dewasa juga bisa kecanduan mainan ini. Kecanduan mainan ini bisa membuat kerja jadi tidak produktif. Apalagi jika Anda tidak bisa mengatur waktu dengan baik.
2. Risiko tersedak
Anda mungkin bertanya-tanya kenapa mainan ini bisa sampai menyebabkan tersedak. Faktanya, ini bukanlah hal yang mustahil. Risiko tersedak bisa terjadi jika mainan ini tak sengaja lepas atau patah, kemudian tertelan dan tersangkut di tenggorokan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar