Stres dengan deadline pekerjaan kantor yang menumpuk dan masalah pribadi yang tak ada habisnya? Nah, beberapa orang memilih untuk memainkan fidget spinner saat sedang stres agar bisa kembali fokus. Benarkah mainan ini ampuh untuk mengusir stres? Tunggu dulu.
Saat sibuk memainkannya, Anda mungkin juga secara tidak langsung jadi mengosongkan pikiran sementara. Anda akan cenderung menyibukkan diri dengan menggerakkan jari jemari untuk memutar spinner daripada berkutat memikirkan sumber stres Anda. Sebab, otak akan otomatis menggeser fokusnya untuk melakukan satu tugas baru secara berulang-ulang.
Namun, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa fidget spinner efektif untuk menghilangkan stres. Selama ini manfaat kesehatan fidget spinner yang Anda dengar berasal dari trik “marketing mulut ke mulut” si produsen atau penjualnya saja.
Padahal, untuk memastikan mainan ini benar-benar bermanfaat bagi kesehatan mental tetap harus didasari bukti studi ilmiah yang sudah pernah diujicobakan. Maka dari itu, efek meredakan stres sehabis bermain mainan ini belum tentu bisa dipukul rata untuk semua orang.
Mungkin cara ini berguna untuk Anda, tapi tidak untuk rekan kerja meja sebelah Anda. Beberapa orang butuh berpikiran jernih dan berada di situasi yang hening total agar bisa tetap fokus. Sementara yang lain justru bersemangat kerja di lingkungan yang sibuk dan bising.
2. Terapi untuk anak autisme
Beberapa mainan memang ada yang dapat membantu menenangkan anak-anak dengan autisme. Pola perilaku berulang atau gelisah sering terlihat pada anak-anak autisme. Itu kenapa anak-anak ini sering diberikan mainan yang cara kerjanya sama (berulang-ulang) untuk mengalihkan pikiran mereka dari stres pemicu gejalanya.
Fidget spinner diklaim sebagai salah satu mainan untuk anak autisme karena perputaran baling-balingnya dapat membuat mereka lebih nyaman dan fokus. Namun, belum ada bukti ilmiah yang mengamini fidget spinner benar bermanfaat untuk anak dengan autisme.
3. Membuat anak ADHD fokus
Beberapa ahli percaya bahwa mainan fidget dapat membantu mempersempit dan mempertahankan fokus otak untuk mengerjakan satu hal dalam jangka panjang. Dari sinilah anggapan bahwa mainan ini bekerja memberikan rangsangan baru pada otak anak pengidap ADHD sehingga mencegah hiperaktivitasnya kambuh.
Kenyataannya, dr. Mark Wolraich, pakar perilaku anak di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Oklahoma, berargumen bahwa bermain spinner justru akan membagi fokus anak. Bukannya fokus pada satu hal saja, otak malah bekerja multitasking untuk menyeimbangkan koordinasi antara gerak mata dan tangan selama memutar mainan.
“Hal-hal yang memiliki pola berulang akan lebih menyulitkan anak-anak ADHD untuk bisa memfokuskan perhatiannya. Jadi, mainan ini mungkin bisa memperburuk kondisi anak tersebut,” Wolraich berargumen, mengutip dari laporan studinya dalam Journal of the Pakistan Medical Association.
4. Mengasah motorik halus
Merangkum isi sebuah studi terbitan jurnal Scientific Reports tahun 2018, mainan fidget tampaknya berpotensi menguntungkan untuk mengasah keterampilan dan kontrol motorik halus anak.
Bermain fidget dipercaya membantu melatih koordinasi antara gerak tangan dengan mata. Sebab pada dasarnya, permainan ini membutuhkan kerja sama yang konstan antara fungsi kognitif dan motorik otak. Anda harus bisa berkonsentrasi untuk terus memutar mainan tersebut, sementara mata tetap awas memerhatikan, dan jari jemari Anda menggerakkannya.
Meski begitu, perlu dipahami bahwa mainan fidget tidak pernah ditujukan sebagai alat medis yang bertujuan untuk meningkatkan atau menjaga kesehatan. Di samping itu, studi ilmiah yang benar-benar meneliti kegunaan mainan ini dalam bidang kesehatan juga masih sangat sedikit.
Bisa dibilang klaim manfaat fidget spinner yang ada selama ini hanya dikemas sebagai strategi pemasaran agar produk tersebut diminati banyak orang.
Bahaya fidget spinner yang perlu diwasapdai
Sampai saat ini belum ada penelitian yang benar-benar membuktikan manfaat mainan ini untuk kesehatan. Namun, fidget spinner tetap saja memiliki banyak peminat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar