Setiap orang mungkin terbiasa melakukan satu hal tanpa sadar saat sedang stres, cemas, dan gelisah. Mungkin ada yang menggigit kuku, mencoret-coret kertas, memainkan ujung rambut, hingga memutar-mutar pulpen. Belakangan ini ada pula orang-orang yang suka memutar-mutar fidget spinner di kala senggang. Mainan tersebut menjamur karena klaimnya yang bilang punya banyak manfaat bagi kesehatan. Apa kata dunia medis soal ini? Yuk, cari tahu faktanya!
Serba-serbi mainan fidget spinner
Fidget spinner adalah mainan berupa cakram berporos di tengahnya dengan dua atau tiga cabang yang dapat diputar-putar. Cara kerja mainan ini mirip dengan baling-baling kipas angin atau pemintal benang jahit.
Beberapa spinner ada yang ditambahkan lampu sehingga akan memancarkan kelap-kelip cahaya ketika diputar, atau memunculkan gambar.
Di Indonesia, tren fidget spinner terbilang baru. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa banyak yang keranjingan dengan mainan satu ini. Namun, fidget spinner sebenarnya sudah jadi tren di Amerika Serikat dan Eropa sejak lama.
Cara memainkan fidget spinner
Cara memainkan mainan ini sangat mudah. Anda cukup apit bagian tengahnya dengan ibu jari dan telunjuk. Setelah itu, putarlah alat ini dengan menggunakan jari tengah dari tangan sisi satunya.
Jika Anda membeli spinner yang berkualitas, ketika dijentikan dengan jari maka mainan ini dapat berputar hingga beberapa menit.
Ketika sudah dalam tahap yang “pro’, fidget spinner bahkn bisa dimainkan seperti yoyo. Anda bisa memindahkan spinner dari satu jari ke jari lainnya. Anda bahkan juga bisa melemparnya ke udara untuk ditangkap kembali saat keadaan spinner masih terus berputar.
Harga fidget spinner di pasaran
Harga yang ditawarkan untuk mainan ini beragam. Tergantung pada model dan kualitas bahan yang digunakan. Ya, mainan ini bisa terbuat dari plastik, tembaga, titanium, stainless steel, metal, kuningan, dan lain sebagainya.
Di situs internet atau di toko, kisaran harga mainan ini mulai dari 10 ribuan hingga jutaan rupiah. Spinner plastik dengan model yang biasa memiliki harga yang lebih murah ketimbang yang sudah dimodifikasi dengan berbagai macam sepsifikasi.
Pada dasarnya, semakin unik bentuknya maka harga yang ditawarkan juga semakin mahal.
Fakta klaim manfaat fidget spinner
Banyak orang mencari fidget spinner karena awalnya mungkin penasaran. Bagi beberapa orang, melihat alat tersebut terus berputar tanpa henti bahkan bisa jadi sebuah kenikmatan tersendiri.
Nah katanya, tidak sedikit juga yan mengaku mendapatkan banyak manfaat dari mainan kecil satu ini. Dari banyak fakta klaim manfaat fidget spinner, empat yang paling sering disebutkan adalah:
1. Mengurangi stres dan kecemasan
Stres dengan deadline pekerjaan kantor yang menumpuk dan masalah pribadi yang tak ada habisnya? Nah, beberapa orang memilih untuk memainkan fidget spinner saat sedang stres agar bisa kembali fokus. Benarkah mainan ini ampuh untuk mengusir stres? Tunggu dulu.
Saat sibuk memainkannya, Anda mungkin juga secara tidak langsung jadi mengosongkan pikiran sementara. Anda akan cenderung menyibukkan diri dengan menggerakkan jari jemari untuk memutar spinner daripada berkutat memikirkan sumber stres Anda. Sebab, otak akan otomatis menggeser fokusnya untuk melakukan satu tugas baru secara berulang-ulang.
Namun, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa fidget spinner efektif untuk menghilangkan stres. Selama ini manfaat kesehatan fidget spinner yang Anda dengar berasal dari trik “marketing mulut ke mulut” si produsen atau penjualnya saja.
Padahal, untuk memastikan mainan ini benar-benar bermanfaat bagi kesehatan mental tetap harus didasari bukti studi ilmiah yang sudah pernah diujicobakan. Maka dari itu, efek meredakan stres sehabis bermain mainan ini belum tentu bisa dipukul rata untuk semua orang.
Mungkin cara ini berguna untuk Anda, tapi tidak untuk rekan kerja meja sebelah Anda. Beberapa orang butuh berpikiran jernih dan berada di situasi yang hening total agar bisa tetap fokus. Sementara yang lain justru bersemangat kerja di lingkungan yang sibuk dan bising.
2. Terapi untuk anak autisme
Beberapa mainan memang ada yang dapat membantu menenangkan anak-anak dengan autisme. Pola perilaku berulang atau gelisah sering terlihat pada anak-anak autisme. Itu kenapa anak-anak ini sering diberikan mainan yang cara kerjanya sama (berulang-ulang) untuk mengalihkan pikiran mereka dari stres pemicu gejalanya.
Fidget spinner diklaim sebagai salah satu mainan untuk anak autisme karena perputaran baling-balingnya dapat membuat mereka lebih nyaman dan fokus. Namun, belum ada bukti ilmiah yang mengamini fidget spinner benar bermanfaat untuk anak dengan autisme.
3. Membuat anak ADHD fokus
Beberapa ahli percaya bahwa mainan fidget dapat membantu mempersempit dan mempertahankan fokus otak untuk mengerjakan satu hal dalam jangka panjang. Dari sinilah anggapan bahwa mainan ini bekerja memberikan rangsangan baru pada otak anak pengidap ADHD sehingga mencegah hiperaktivitasnya kambuh.
Kenyataannya, dr. Mark Wolraich, pakar perilaku anak di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Oklahoma, berargumen bahwa bermain spinner justru akan membagi fokus anak. Bukannya fokus pada satu hal saja, otak malah bekerja multitasking untuk menyeimbangkan koordinasi antara gerak mata dan tangan selama memutar mainan.
“Hal-hal yang memiliki pola berulang akan lebih menyulitkan anak-anak ADHD untuk bisa memfokuskan perhatiannya. Jadi, mainan ini mungkin bisa memperburuk kondisi anak tersebut,” Wolraich berargumen, mengutip dari laporan studinya dalam Journal of the Pakistan Medical Association.
4. Mengasah motorik halus
Merangkum isi sebuah studi terbitan jurnal Scientific Reports tahun 2018, mainan fidget tampaknya berpotensi menguntungkan untuk mengasah keterampilan dan kontrol motorik halus anak.
Bermain fidget dipercaya membantu melatih koordinasi antara gerak tangan dengan mata. Sebab pada dasarnya, permainan ini membutuhkan kerja sama yang konstan antara fungsi kognitif dan motorik otak. Anda harus bisa berkonsentrasi untuk terus memutar mainan tersebut, sementara mata tetap awas memerhatikan, dan jari jemari Anda menggerakkannya.
Meski begitu, perlu dipahami bahwa mainan fidget tidak pernah ditujukan sebagai alat medis yang bertujuan untuk meningkatkan atau menjaga kesehatan. Di samping itu, studi ilmiah yang benar-benar meneliti kegunaan mainan ini dalam bidang kesehatan juga masih sangat sedikit.
Bisa dibilang klaim manfaat fidget spinner yang ada selama ini hanya dikemas sebagai strategi pemasaran agar produk tersebut diminati banyak orang.
Bahaya fidget spinner yang perlu diwasapdai
Sampai saat ini belum ada penelitian yang benar-benar membuktikan manfaat mainan ini untuk kesehatan. Namun, fidget spinner tetap saja memiliki banyak peminat.
Jika Anda salah satu penggemar mainan ini, sebaiknya pahami dulu apa risiko yang mungkin tidak pernah disadari. Di balik bentuknya yang kecil, mainan ini bisa menyebabkan efek samping berbahaya. Terutama untuk anak-anak.
1. Mengganggu belajar
Ketika anak sudah sangat keranjingan mainan ini, ia akan terus memainkannya di mana saja. Termasuk di sekolah. Padahal, bermain fidget dapat membuyarkan konsentrasi anak. Di saat anak harus belajar, ia justru sibuk memutar-mutarkan tangannya untuk bermain.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, fokus otak malah akan bercabang selama anak bermain karena tanpa disadari ia jadi harus multitasking. Nah selain dengan tangan, menggerakkan suatu benda juga membutuhkan fokus mata untuk mengawasi agar tidak berhenti tiba-tiba. Inilah yang kemudian memecah perhatian anak dari apa yang sedang dijelaskan oleh guru di kelas.
Ia harus bisa fokus belajar. Namun di saat yang bersamaan, mereka juga harus terus menyeimbangkan koordinasi antara gerak mata dan tangan untuk memutar mainan itu. Kesemua hal tersebut membutuhkan kerja otak yang tidak main-main. Akibatnya, anak malah jadi tidak bisa fokus dan lebih cepat capek.
Jika dibiarkan terus-terusan, hal tentu mengganggu waktu belajar anak di sekolah. Di Amerika Serikat, kebanyakan sekolah bahkan sudah melarang siswa membawa fidget spinner karena dianggap mengganggu kegiatan belajar-mengajar (KBM) kelas.
Sama halnya dengan anak-anak, orang dewasa juga bisa kecanduan mainan ini. Kecanduan mainan ini bisa membuat kerja jadi tidak produktif. Apalagi jika Anda tidak bisa mengatur waktu dengan baik.
2. Risiko tersedak
Anda mungkin bertanya-tanya kenapa mainan ini bisa sampai menyebabkan tersedak. Faktanya, ini bukanlah hal yang mustahil. Risiko tersedak bisa terjadi jika mainan ini tak sengaja lepas atau patah, kemudian tertelan dan tersangkut di tenggorokan.
Tersedak merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di kalangan anak-anak. Apalagi untuk anak di bawah usia tiga tahun. Dalam laman American Academy of Pediatrics, disebutkan bahwa koin, makanan, dan mainan merupakan benda-benda yang paling berpotensi menyebabkan tersedak. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa menyebabkan kematian.
Dikutip dari laman CNN, Britton Joniec yang berusia 10 tahun dari Houston, Amerika Serikat sempat membuat geger karena tak sengaja menelan komponen fidget spinner. Hal tersebut membuatnya kesulitan bernapas hingga tercekik.
Untungnya, Britton berhasil diselamatkan melalui tindakan operasi endoskopi untuk mengambil komponen mainan yang tersangkut di batang kerongkongannya.
Tips aman bermain fidget spinner
Jika digunakan secara bijak, mainan ini memang efektif untuk menghalau rasa bosan. Namun, ingat! Gunakan mainan ini secara bijak. Jangan sampai mainan yang didesain untuk hiburan ini justru membuat Anda atau orang lain celaka.
Nah, guna menghindari berbagai bahaya fidget spinner seperti di atas, berikut beberapa langkah jitu yang harus Anda perhatikan.
1. Jangan berikan pada batita
Mainan ini terdiri dari elemen-elemen kecil yang mudah dilepas-pasnag sehingga tidak aman digunakan oleh anak di bawah usia tiga tahun.
Oleh sebab itu, penting bagi para orangtua untuk memberikan mainan yang aman kepada anak-anaknya. Pastikan juga mainan yang Anda berikan sesuai dengan usia anak. Secara fungsi fisik, batita memang sudah bisa memainkan spinner. Namun, mereka tidak akan mendapatan manfaat dari mainan tersebut.
Mainan ini baru dianggap aman untuk anak yang berusia di atas 12 tahun.
2. Beli yang berkualitas baik
Ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum membelikan fidget untuk anak, di antaranya:
- Pastikan setiap sisi mainan tidak ada bagian yang tajam.
- Pastikan tidak ada lapisan pewarna mainan yang mengelupas.
- Pastikan setiap bagian mainan tidak mudah dibuka, dilepas, dipatahkan, atau dihancurkan dengan tangan anak.
- Pastikan mainan tidak memiliki kepingan magnet yang mudah lepas.
- Pastikan tidak ada bagian berupa kawat panjang yang lebih dari 18 cm.
- Pastikan mainan terbuat dari bahan dan aman. Hindari mainan yang mengandung bahan seperti merkuri, kadmium, arsenik, phthalate, dan bahan kimia lainnya.
- Pastikan mainan cukup kuat sehingga awet terus digunakan.
Ingat saja bahwa jika suatu mainan dapat molos melewati lubang karton tisu gulung, maka jangan diberikan pada anak kecil.
Pastikan juga kalau Anda membeli mainan ini di toko yang terpercaya untuk memastikan bahwa mainan tersebut sudah lolos uji keamanan. Jangan langsung tergiur dengan harga yang murah. Belilah mainan yang kualitasnya sudah terjamin, meski mungkin harus merogoh kocek lebih dalam.
3. Selalu awasi anak ketika mereka bermain
Anda yang dewasa tentu sudah bisa mengira-ngira mana mainan yang berbahaya dan tidak. Namun, lain dengan anak-anak. Dari kejadian Britton Joniec, kita dapat belajar bahwa anak usia 10 tahun saja masih berisiko tersedak ketika memainkan fidget spinner.
Jadi, untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan, orangtua sebaiknya selalu mengawasi anak-anak ketika mereka sedang bermain. Ajari mereka tentang cara bermainnya yang aman. Jangan lupa terus ada di dekat anak untuk memastikan mereka sudah menggunakan mainan tersebut dengan cara yang benar.
4. Jangan tergoda dengan jargon “mainan cerdas’
Anda juga sebaiknya tidak mudah terbuai dengan embel-embel “mainan cerdas’ yang kini banyak beredar di pasaran. Sebagai orangtua, tentu Anda ingin memberikan mainan yang bermanfaat dan mendukung perkembangan buah hati.
Namun, hati-hati. Beberapa mainan yang diklaim sebagai “mainan cerdas’ sebenarnya tidak selalu baik untuk anak. Malah sebaliknya, mainan tersebut justru dapat mematikan kreativitas anak.
Baiknya, orangtua memberikan mainan yang menawarkan membantu merangsang pertumbuhan serta kreativitas anak ke depannya.
[embed-health-tool-bmi]