backup og meta

Kucing Muntah Darah? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kucing Muntah Darah? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Wajar bagi kucing untuk muntah sesekali. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kebiasaan kucing untuk makan sembarangan atau menumpuknya bola bulu (hairball) di dalam perut kucing. Namun, satu hal yang tak boleh Anda abaikan adalah jika kucing muntah disertai darah.

Hematemesis atau muntah darah pada kucing bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari keracunan hingga gejala penyakit tertentu. Supaya tidak salah memberi penanganan, simak informasi berikut.

Penyebab kucing muntah darah

Kucing bisa memuntahkan darah dalam bentuk cairan berwarna merah maupun padat dengan warna lebih kecokelatan.

Muntahan dengan darah berbentuk padat biasanya berarti bahwa darah tersebut berasal dari lambung dan sudah terbentuk cukup lama pada saluran pencernaan.

Sementara itu, darah yang berbentuk cair biasanya merupakan darah segar yang berasal dari kerongkongan atau usus.

Apa pun bentuknya, muntah darah pada anabul (anak bulu) biasanya memang menandakan masalah saluran pencernaan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjutnya.

1. Keracunan

apakah kucing boleh makan nasi

Pada umumnya, keracunan pada kucing disebabkan karena kucing tidak sengaja menelan racun tikus.

Kucing yang menelan racun secara langsung atau menelan tikus yang terkontaminasi racun bisa mengalami peradangan pada saluran pencernaan.

Bahan berbahaya pada racun bahkan bisa mengganggu proses pembekuan darah sampai akhirnya menyebabkan anabul Anda muntah.

Selain muntah, keracunan pada kucing biasanya juga disertai dengan gejala lain, seperti kesulitan bernapas, penurunan nafsu makan, dan cepat haus.

2. Infeksi parasit

Roundworm atau cacing gelang merupakan jenis parasit yang paling banyak ditemukan pada anabul.

Infeksi parasit karena cacing gelang akan menyerang usus dan mengganggu sistem pencernaan. Selain muntah, infeksi parasit juga kerap disertai diare, sembelit, dan hilangnya nafsu makan.

Mengutip laman Cornell University College of Veterinary Medicine, kebanyakan kasus infeksi parasit memang tidaklah serius.

Namun, jika tidak diobati, diare atau muntah yang disertai darah bisa menyebabkan anemia parah sehingga mengancam nyawa kucing yang sakit.

Penting untuk diketahui!

Beberapa infeksi parasit pada kucing bisa menular ke manusia. Beberapa di antaranya adalah cacing gelang, Toxoplasma gondii (toksoplasmosis), dan cacing tambang.

3. Menelan benda asing

Kucing sering kali menelan benda asing, seperti karet, benang, atau plastik. Benda-benda inilah yang mungkin menjadi penyebab kenapa kucing muntah darah.

Pasalnya, benda-benda yang tidak seharusnya dimakan tersebut bisa melukai usus dan lambung sehingga menyebabkan perdarahan.

Benda asing yang ditelan kucing biasanya akan keluar bersama muntahan atau feses tanpa menimbulkan masalah.

Namun, jika ukurannya terlalu besar atau benda asing tersebut tidak mau keluar dengan sendirinya, kucing Anda kemungkinan memerlukan penanganan lebih lanjut.

4. Tukak lambung

Gastric ulcer atau tukak lambung juga bisa menjadi salah satu penyebab kucing muntah darah. Darah berasal dari luka yang terbentuk pada lambung.

Pada kucing, luka tersebut sering ditemukan pada gastroduodenal yang merupakan area pertemuan antara lambung dan usus duodenum.

Ketika luka terbentuk, asam lambung bisa mencapai lapisan dinding lambung yang lebih dalam sehingga menyebabkan kucing muntah kuning atau muntah darah.

Luka pada lambung bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi, stres, hingga obat-obatan tertentu. Untuk mengetahui penyebab dan pengobatan yang tepat, bawalah anabul Anda ke dokter.

5. Gangguan pembekuan darah

Hemofilia, yaitu gangguan pada pembekuan darah, juga bisa menyebabkan anabul muntah darah. Untungnya, hemofilia termasuk penyakit kucing yang langka. 

Situs The International Animal Welfare Science Society menyebutkan bahwa British shorthair merupakan jenis kucing yang berisiko lebih tinggi memiliki hemofilia.

Selain perdarahan, kondisi ini biasanya juga disertai gejala lain, seperti kucing tidak nafsu makan, demam, memar, pembengkakan kulit, lesu, hingga sesak napas.

Cara mengatasi kucing muntah darah

Jika kucing Anda muntah darah, perhatikan seberapa banyak darah di dalam muntahannya dan apakah bentuknya encer atau padat.

Amati juga apa saja gejala yang ditunjukkan oleh anabul Anda sebelum, saat, dan setelah ia muntah darah. Sampaikan semua ini kepada dokter hewan saat pemeriksaan.

Dengan menyampaikan gejalanya selengkap mungkin, dokter bisa mencari tahu penyebab dan cara yang tepat untuk mengatasi kucing muntah darah.

Kucing yang muntah darah tidak hanya berisiko terkena dehidrasi karena cairan tubuhnya hilang, tetapi juga anemia.

Oleh karena itu, penting untuk segera membawa anabul Anda ke dokter hewan supaya ia mendapatkan penanganan yang tepat.

Dokter Anda mungkin memberikan transfusi darah, terapi cairan, dan pengobatan lain jika muntah darah disebabkan oleh penyakit tertentu.

Namun, jika kondisi ini disebabkan karena kucing menelan benda tajam, dokter mungkin perlu melakukan pembedahan untuk mengeluarkannya.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

British Shorthair – Haemophilia B. (n.d.). UFAW. Retrieved 04 December 2023 from https://www.ufaw.org.uk/cats/british-shorthair—haemophilia-b

Diarrhoea and vomiting in cats. (2022, November 21). Blue Cross. Retrieved 04 December 2023 from https://www.bluecross.org.uk/advice/cat/health-and-injuries/diarrhoea-and-vomiting-in-cats.

Vomiting. (2021, June 17). Cornell University College of Veterinary Medicine. Retrieved 04 December 2023 from https://www.vet.cornell.edu/departments-centers-and-institutes/cornell-feline-health-center/health-information/feline-health-topics/vomiting.

Bottero, E., Pierini, A., Ruggiero, P., Cattaneo, D., Campanile, A., & Benvenuti, E. (2022). Gastroduodenal ulceration detected endoscopically in cats: Retrospective study of 61 patients. Journal of Feline Medicine and Surgery24(10), e347-e352. Retrieved 04 December 2023 from https://doi.org/10.1177/1098612×221109802.

Gastrointestinal parasites of cats. (2019, November 21). Cornell University College of Veterinary Medicine. Retrieved 04 December 2023 from https://www.vet.cornell.edu/departments-centers-and-institutes/cornell-feline-health-center/health-information/feline-health-topics/gastrointestinal-parasites-cats.

Versi Terbaru

14/12/2023

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh drh. Hevin Vinandra Louqen

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

8 Ciri-Ciri Stres pada Kucing dan Cara Tepat Mengatasinya

Apakah Kucing Boleh Makan Nasi? Ini Jawabannya


Ditinjau secara medis oleh

drh. Hevin Vinandra Louqen

Kesehatan Hewan · None


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 14/12/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan