backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Gut-Brain Axis, Saat Pencernaan dan Otak Saling Terhubung

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 14/04/2022

    Gut-Brain Axis, Saat Pencernaan dan Otak Saling Terhubung

    Apakah Anda pernah merasakan sensasi aneh di perut? Sensasi muncul di perut Anda menunjukkan bahwa otak dan saluran pencernaan Anda terhubung. Sistem komunikasi  ini disebut dengan gut-brain axis atau sumbu pencernaan-otak.

    Penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak memengaruhi kesehatan pencernaan begitu pun sebaliknya. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai gut-brain axis. 

    Apa itu gut-brain axis?

    Gut-brain axis merupakan istilah untuk sistem komunikasi yang menghubungkan saluran pencernaan dan otak. 

    Saluran pencernaan dan otak Anda ternyata terhubung secara fisik maupun biokimia dalam beberapa cara.

    Di dalam saluran pencernaan, dari kerongkongan hingga rektum, terdapat sel-sel saraf atau neuron yang bisa mengirimkan informasi ke otak. Begitu pun sebaliknya, otak bisa mengirimkan sinyal secara langsung ke sistem pencernaan.

    Para ahli menyebut bagian “otak kecil di saluran cerna” ini sebagai enteric nervous system (ENS).

    Gut-brain axis memiliki peran tertentu dalam proses metabolisme hingga menjaga kesehatan sistem pencernaan.

    Bagaimana cara kerja gut-brain axis?

    Mikrobiota usus

    Ada dua komponen yang berperan dalam hubungan saluran pencernaan dan otak yaitu jaringan saraf vagus dan neurotransmiter. 

    Saraf vagus

    Ulasan ilmiah dalam jurnal Nature reviews: Neuroscience (2011) menjelaskan bahwa saluran pencernaan Anda mengandung 500 juta neuron (sel saraf) yang terhubung ke otak melalui sistem saraf. 

    Saraf vagus adalah salah satu jaringan saraf terbesar yang menghubungkan usus dan otak Anda. Saraf ini bertugas meghantarkan sinyal dari saluran pencernaan ke otak dan sebaliknya. 

    Jaringan saraf vagus memiliki peranan penting dalam komunikasi pencernaan dan otak alias gut-brain axis sehingga kondisi kedua organ ini bisa saling memengaruhi satu sama lain.

    Salah satu contoh kasus, stres akan menghambat sinyal yang dikirim melalui saraf vagus dari otak ke perut dan menyebabkan masalah sistem pencernaan.

    Neurotransmiter

    Selain itu, saluran pencernaan dan otak Anda terhubung melalui bahan kimia “pembawa informasi” yang disebut neurotransmiter.

    Neurotransmiter yang biasanya diproduksi di otak mengontrol perasaan dan emosi.

    Salah satu jenis neurotransmiter adalah serotonin yang mengatur perasaan bahagia dan membantu mengontrol jam tubuh atau jam biologis Anda.

    Ternyata banyak neurotransmiter yang diproduksi oleh sel-sel pencernaan dan triliunan mikroba yang hidup di dalamnya (mikroba usus).

    Dari mekanisme gut-brain axis, para ahli mengetahui sebagian besar serotonin diproduksi di usus.

    Mikrobiota usus juga menghasilkan neurotransmiter yang disebut asam gamma-aminobutyric (GABA) yang membantu mengendalikan perasaan takut dan cemas.

    Fungsi gut-brain axis

    menambah nafsu makan

    Gut-brain axis bisa memengaruhi kinerja otak hingga menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Komunikasi antara otak dan saluran cerna punya fungsi sebagai berikut.

    1. Mengatur nafsu makan

    Riset yang diterbitkan dalam Molecular endocrinology (2014) menjelaskan bahwa triliunan mikroba usus memproduksi neurotransmiter yang memengaruhi cara kerja otak Anda.

    Mikroba usus Anda menghasilkan banyak asam lemak rantai pendek (SCFA) seperti asam butirat, asam propionat, dan asam asetat.

    SCFA sendiri merupakan fermentasi dari karbohidrat yang tidak terserap atau tercerna oleh usus halus.

    Dalam gut-brain axis, SCFA berfungsi mempengaruhi fungsi otak dalam beberapa cara, seperti mengurangi nafsu makan.

    2. Membuat penghalang otak dan darah

    Ulasan dalam jurnal Neuroscience letters (2016) menjelaskan jenis SCFA asam butirat bersama mikroba yang memproduksinya membentuk penghalang antara otak dan darah yang disebut sawar darah-otak

    Sawar darah-otak sendiri adalah penghalang fisik antara pembuluh darah lokal dan sebagian besar sistem saraf pusat yang berada di otak dan sumsum tulang belakang.

    Penghalang ini juga menjadi tempat untuk berhentinya zat yang melewati bagian atas otak. Fungsi gut-brain axis ini sangat penting dalam melindungi otak manusia. 

    Sawar darah menghentikan bahan-bahan kimia berbahaya dalam darah seperti alkohol dan sebagian logam berat menuju ke otak. 

    3. Mencegah peradangan 

    Mikroba usus bekerja dengan mengendalikan apa yang masuk dan keluar dari sistem pencernaan. Selain itu, mikroba usus memainkan peran penting dalam mencegah peradangan. 

    Salah satu fungsi mikroba usus adalah mengatur jumlah Lipopolisakarida. Lipopolisakarida (LPS) adalah racun inflamasi yang dibuat oleh bakteri tertentu.

    Racun ini bisa menyebabkan peradangan jika terlalu banyak mengalir dari usus ke dalam darah.

    Gut-brain axis juga memengaruhi kerja sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan yang terlalu lama aktif bisa menyebabkan peradangan. 

    Gut-brain axis rupanya memiliki hubungan yang penting bagi kesehatan tubuh dan kinerja otak.

    Anda bisa merawat jaringan ini dengan mengonsumsi makanan atau minuman probiotik (bakteri baik). Bakteri baik bisa memengaruhi kesehatan otak, maka merawat bakteri usus bisa menjaga kesehatan otak Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 14/04/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan