Kian parahnya dampak perubahan iklim membuat petinggi dunia menyatakan bahwa bumi telah memasuki era mendidih global atau global boiling. Lantas, apa definisi dari global boiling? Apa saja dampaknya bagi kesehatan manusia dan lingkungan?
Apa itu global boiling?
Global boiling adalah istilah untuk menggambarkan kenaikan suhu rata-rata pada atmosfer, lautan, dan daratan yang ekstrem sebagai dampak perubahan iklim.
Istilah ini pertama kali dinyatakan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres, di Markas Besar PBB, New York pada Juli 2023 silam.
Guterres menganggap bahwa saat ini bumi bukan lagi berada pada era pemanasan global atau global warming, melainkan sudah memasuki era pendidihan global atau global boiling.
Pernyataan kontroversial ini muncul setelah terbitnya laporan terbaru dari World Meteorological Organization (WMO) and the European Commission’s Copernicus Climate Change Service.
Laporan ini menunjukkan bahwa bulan Juli 2023 merupakan bulan terpanas di bumi sepanjang sejarah.
Dalam laporan oleh WMO tersebut, tercatat bahwa suhu rata-rata global untuk bulan Juli 2023 adalah 1,41℃ lebih tinggi di atas suhu pada masa pra-industri.
Cuaca panas ekstrem ini telah menimbulkan bencana gelombang panas dan kebakaran hutan, khususnya di negara-negara belahan bumi utara.
Bagi sebagian besar Amerika Utara, Asia, Afrika, dan Eropa, ini (global boiling) menjadi musim panas yang kejam. Bagi seluruh planet, ini menjadi bencana. Dan bagi para ilmuwan, hal ini jelas akibat ulah manusia.
António Guterres, Sekjen PBB
Dampak global boiling bagi manusia dan lingkungan
Global boiling merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Kondisi ini tentu tidak bisa dianggap sepele sebab berdampak buruk bagi kehidupan di bumi.
Berikut adalah beberapa dampak negatif dari era mendidih global yang perlu Anda waspadai.
Dampak bagi kesehatan manusia
Secara umum, dampak pendidihan global hampir sama dengan dampak global warming bagi manusia. Hal ini dapat meningkatkan risiko sejumlah gangguan kesehatan.
Beberapa gangguan kesehatan yang berpeluang timbul akibat global boiling adalah sebagai berikut.
- Gelombang panas dan kenaikan suhu udara dapat meningkatkan risiko penyakit terkait panas (heat-related illness), seperti heat exhaustion dan heat stroke (sengatan panas).
- Kondisi atmosfer yang makin lembap dapat meningkatkan risiko penyakit infeksi yang menular melalui air (waterborne disease), seperti diare, kolera, dan demam tifoid.
- Hewan yang menjadi perantara penyakit atau vektor, seperti nyamuk, mampu bertahan hidup lebih lama pada iklim lebih hangat sehingga meningkatkan risiko malaria dan demam berdarah dengue.
- Tingginya kadar polutan di udara sebagai pemicu efek rumah kaca dapat menimbulkan gangguan pernapasan, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan asma.
- Peningkatan kejadian bencana akibat global boiling berisiko memicu dan memperburuk kondisi kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Dampak bagi lingkungan
Tak hanya bagi manusia, pendidihan global ini juga berdampak langsung pada lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya, termasuk hewan dan tumbuhan.
Berikut ini adalah beberapa efek negatif akibat global boiling terhadap kelestarian lingkungan.
- Peningkatan frekuensi kejadian cuaca ekstrem, seperti gelombang panas, kekeringan, banjir, dan kebakaran hutan, yang bisa menyebabkan kematian makhluk hidup.
- Kenaikan permukaan air laut akibat suhu panas yang dapat mengganggu infrastruktur dan masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir pantai.
- Kepunahan hewan dan tumbuhan tertentu yang tidak dapat beradaptasi dengan suhu atmosfer yang lebih hangat.
- Kerusakan ekosistem akibat suhu lebih hangat dan pola curah hujan tidak menentu.
- Kerawanan pangan karena kenaikan suhu dan perubahan curah hujan dapat menyulitkan manusia untuk menanam tanaman dan memelihara ternak.
Beragam upaya mengurangi dampak global boiling
Penyebab utama pendidihan global adalah pelepasan gas rumah kaca ke atmosfer. Gas rumah kaca memerangkap panas dari matahari dan memicu kenaikan suhu bumi.
Aktivitas manusia menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca. Pemakaian bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak bumi, merupakan sumber terbesar emisi gas rumah kaca.
Langkah-langkah di bawah ini bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampak pendidihan global.
- Batasi penggunaan kendaraan bermotor dan beralih dengan berjalan kaki, bersepeda, atau naik transportasi umum lebih sering.
- Kurangi pemakaian plastik sekali pakai dan terapkan 3R (reuse, reduce, recycle) untuk mengurangi jumlah limbah di bumi.
- Hemat energi dengan mematikan lampu saat meninggalkan ruangan dan mencabut peralatan elektronik saat tidak Anda gunakan.
Kendati demikian, beragam upaya di atas mungkin tidak berdampak signifikan untuk mengurangi efek global boiling.
António Guterres juga mengatakan bahwa butuh langkah konkret dari pemimpin negara-negara anggota G20, termasuk Indonesia, yang menyumbang 80% emisi global.
Langkah tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan peraturan mengenai penertiban industri tidak ramah lingkungan dan penghentian energi tidak terbarukan, seperti batu bara.
Dengan begitu, dampak perubahan iklim bisa ditekan sehingga generasi mendatang tetap bisa merasakan kehidupan di bumi yang sejahtera.
Kesimpulan
- Global boiling adalah istilah yang menggambarkan kenaikan suhu bumi yang ekstrem dan dianggap telah melampaui fase pemanasan global (global warming).
- Kenaikan suhu bumi berdampak serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan, yakni dengan meningkatkan risiko gangguan kesehatan dan bencana alam.
- Beragam cara dapat Anda lakukan untuk mengurangi dampak global boiling, misalnya dengan menghemat energi dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
[embed-health-tool-bmi]