Tubuh melakukan semua fungsinya dalam satu waktu, mulai dari memompa darah, mengirimkan perintah dari otak, memproduksi urine, hingga mencerna makanan. Semua fungsi ini bisa dijalankan karena terdapaat nukleus (inti sel) dan organel-organel lainnya yang bekerja bersama dalam mengendalikan fungsi sel.
Berikut uraian lebih lanjut tentang kegunaan nukleus dalam sel manusia serta bagian-bagiannya.
Fungsi nukleus (inti sel)
Sel terdiri atas organel (“organ-organ” kecil) yang memiliki fungsi masing-masing. Nukleus sendiri adalah organel berisikan kromosom yang dilapisi oleh suatu membran tertutup.
Nukleus merupakan organel terbesar di dalam suatu sel. Pada permukaan inti sel, terdapat banyak pori yang memungkinkan protein dan asam nukleat untuk keluar-masuk dari dan ke dalam inti sel.
Organel yang berada di bagian paling tengah dari sel ini bertugas dalam mengendalikan seluruh kerja sel. Untuk melakukan tugasnya, nukleus menghasilkan materi genetik penting yang terlibat dalam pembentukan protein dan pembelahan sel.
Materi genetik tersebut ialah asam deoksiribonukleat (DNA). Nukleus menghasilkan DNA melalui tiga tahapan berikut.
- Translasi: penerjemahan asam ribonukleat pembawa pesan (mRNA) menjadi asam amino.
- Transkripsi: pembentukan DNA dari RNA.
- Replikasi: penggandaan rantai DNA.
Setelah itu, hasil salinan DNA inilah yang akan disebarkan ke seluruh tubuh dan membuat tubuh melakukan perintah tertentu.
Inti sel berperan penting dalam pembentukan protein. Protein memiliki andil besar dalam membuat Anda bisa tumbuh dan berkembang secara normal.
Selain menghasilkan protein, nukleus juga perlu menghasilkan enzim yang dibutuhkan dalam pembentukan protein. Berbagai pengolahan (metabolisme) vitamin dan zat gizi lainnya pun dilakukan dalam nukleus.
Jika nukleus pada sel manusia dan hewan memiliki fungsi seperti di atas, lain halnya dengan nukleus pada sel tumbuhan.
Peran utama nukleus yakni membantu proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan bagi tanaman.
Namun, pada dasarnya fungsi nukleus sama pada berbagai makhluk hidup, yaitu sama-sama sebagai pengendali kerja sel.
Tanpa nukleus, semua proses dalam tubuh akan kacau dan penyalinan DNA bisa jadi salah. Hal ini pun berakibat pada hasil kerja sel yang tidak sesuai.
Bagian-bagian inti sel
Untuk menjalankan semua fungsi di atas, nukleus memiliki beberapa bagian penting yang juga terlibat. Berikut empat komponen yang dimiliki oleh oraganel ini.
1. Kromosom
Dalam inti sel, ada banyak gen dari DNA yang tersusun lalu membentuk suatu struktur yang dikenal sebagai kromosom. Karena ada DNA, artinya kromosom juga menyimpan berbagai informasi genetik.
Supaya berbagai organ di tubuh dapat berfungsi dengan baik, sel akan terus membelah untuk menghasilkan sel baru sebagai pengganti sel lama yang mungkin sudah rusak.
Selama pembelahan sel, penting untuk menjaga DNA agar tetap utuh dan tersebar secara merata di berbagai sel tubuh.
Dalam hal ini, kromosom merupakan bagian terpenting yang berperan untuk memastikan bahwa DNA yang disalin dan disebarkan sudah benar.
2. Nukleoplasma
Nukleoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam inti sel. Cairan ini terdiri dari 80% air dengan tekstur yang sangat kental, tapi transparan.
Di dalamnya terdapat butiran granula, benang kromatin, zat kimia kompleks, dan nukleoprotein. Selain itu, berbagai zat seperti enzim dan nukleotida juga larut dalam nukleoplasma.
3. Nukleolus (anak inti sel)
Bagian dari inti sel yang juga terlibat dalam pembentukan protein yaitu nukleolus (anak inti sel). Akan tetapi, fungsinya tidak seperti fungsi nukleus yang terlihat secara langsung.
Ini karena nukleolus menghasilkan ribosom yang menjadi tempat dihasilkannya protein sel.
Nukleolus akan menghilang saat sel mengalami pembelahan dan mulai dibentuk kembali setelah pembelahan sel selesai.
4. Selubung inti
Inti sel diselubungi oleh membran ganda yang disebut dengan selubung inti. Membaran ini merupakan pemisah antara nukleus dan sitoplasma (cairan sel).
Adanya selubung inti juga bermanfaat untuk mempertahankan dan menjaga bentuk dari inti sel.
Selubung inti terdiri dari fosfolipid (ikatan fosfor dan lemak) yang membentuk lapisan ganda lipid layaknya membran sel.
Nah, lapisan ganda inilah yang mempunyai pori dan memungkinkan berbagai zat atau molekul untuk masuk-keluar dari dan ke dalam nukleus.
[embed-health-tool-bmi]