Jika pernah melihat ganggang berwarna hijau kebiruan di daerah perairan, besar kemungkinan itu adalah cyanobacteria. Organisme ini ternyata merupakan bakteri yang mirip tanaman.
Cyanobacteria bisa dimanfaatkan sebagai suplemen kesehatan. Di sisi lain, konsumsi air yang terkontaminasi bakteri ini bisa mengakibatkan keracunan.
Apa itu Cyanobacteria?
Cyanobacteria atau ganggang biru-hijau adalah organisme dalam kelompok Eubacteria (bakteri) yang umumnya muncul secara alami di wilayah perairan atau tanah yang lembap.
Kelompok bakteri yang juga dikenal sebagai sianobakteri atau ganggang biru-hijau ini sering ditemukan di danau.
Ciri-ciri Cyanobacteria yaitu dapat berfotosintesis sendiri dengan menyerap cahaya matahari dan menghasilkan klorofil, yaitu pigmen yang memberikan warna hijau pada daun.
Bakteri ini dapat tumbuh banyak dan sering mengubah air menjadi hijau, biru-hijau, atau hijau kecokelatan.
Manfaat Cyanobacteria untuk kesehatan
Ganggang biru-hijau yang dapat menyebabkan batu-batu di daerah perairan menjadi lebih licin ini ternyata punya beragam manfaat untuk kesehatan.
Mengutip dari Journal of Medicine Food, peranan Cyanobacteria untuk kesehatan telah sejak lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan obat-obatan.
Pasalnya, sianobakteri memiliki berbagai zat makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kandungan bioaktif Cyanobacteria meliputi:
- fikosianin,
- karotenoid,
- asam linolenat,
- serat,
- protein, dan
- fitosterol.
Pengolahan dan penggunaan ganggang biru-hijau ini semakin berkembang pesat, salah satu hasilnya yaitu suplemen herbal spirulina.
Sel spirulina memiliki nilai gizi dan daya cerna yang tinggi karena kaya akan serat dan kandungan protein, serta sebagai sumber antioksidan, koenzim, dan vitamin.
Lebih jauh, sianobakteri juga berkhasiat untuk mencegah beberapa risiko penyakit, seperti:
- penyakit kardiovaskular,
- penyakit perlemakan hati nonalkoholik,
- membantu menurunkan tekanan darah tinggi, dan
- mengurangi plasma trigliserida.
Meski begitu, Anda perlu berhati-hati dengan kelompok bakteri ini.
Mengutip dari situs US Environmental Protection Agency, sianobakteria dapat bersifat toksik (beracun) dan menimbulkan masalah kesehatan pada manusia.
Bahaya Cyanobacteria untuk kesehatan
Pada dasarnya, sebagian besar spesies alga atau ganggang tidak berbahaya.
Namun, sianobakteri yang berkembang dalam jumlah banyak, atau disebut juga Cyanobacteria bloom, merupakan pencemaran lingkungan yang bisa membahayakan kesehatan.
Menurut situs Center for Disease Control and Prevention, Cyanobacteria bloom di sebuah kawasan di Amerika justru bersifat toksik (Cyanotoxin) dan mulai mengaliri perairan di tempat wisata, bahkan air keran di kawasan permukiman.
Ketika air keran terkontaminasi, paparan racun dari ganggang biru-hijau ini dapat terjadi melalui aktivitas sehari-hari, seperti penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga.
Cyanotoxin mengandung beberapa racun seperti:
- mikrosistin,
- nodularin,
- silindrospermopsin,
- anatoxin-a,
- anatoin-a,
- lyngbyatoxin, dan
- saxitoxins.
Kontaminasi Cyanotoxin dapat mengakibatkan beberapa masalah kesehatan seperti berikut.
1. Gangguan pencernaan
Pertumbuhan sianobakteri yang meluas dapat meningkatkan konsentrasi mikrosistin bakteri ini.
Bila mikrosistin yang tertelan melebihi batas toleransi tubuh terhadap racun, Anda berisiko mengalami masalah pencernaan yang meliputi:
- mual,
- muntah,
- diare,
- nyeri perut, dan
- peningkatan enzim hati.
Selain sistem pencernaan, efek mengonsumsi ganggang ini bisa berupa pusing, lemas, hingga kerusakan hati.